.
.
.
.
.Renjun kali ini tengah berada di dapur sendirian.
Sendiri? Kemana Jaemin?
Tenang, Jaemin ada di dorm. Dia tengah bercanda dengan Jisung dan Chenle yang kebetulan tengah main ke dorm. Sementara Jeno tengah asik bermain game di ponselnya.
Kalau kalian bertanya kenapa Jaemin tidak ikut memasak? Alasannya karena pemuda bermarga Na itu sedang tidak enak badan. Dan karena hal itu dia tidak bisa mengecap rasa apapun selain pait. Itu tentunya akan mengganggu rasa masakan jika dia masih nekat untuk ikut membantu Renjun di dapur. Maka dari itu Renjun sudah mengambil jalan ancaman jika pemuda Na itu berani masuk ke dapur dan ikut membantunya.
Hari ini cuaca sedang tidak bagus. Malam kali ini langit tampak lebih pekat. Mungkin hujan musim semi akan datang. Berkat itu dia sekarang akan memasak sup dan ayam untuk menu makan malam.
Sekarang jari-jari lentik dan mungil itu tengah mengupas wortel dan kentang yang menjadi sayur utama dalam sup buatannya hari ini. Setelah semua terkupas sempurna, dirinya memotong-motong kedua sayur itu kecil-kecil. Lalu menceburkannya ke dalam panci berisi air kaldu panas. Kemudian tangannya mengangkat kotak berisi bagian-bagian ayam yang akan dia masak hari ini.
Ayam kecap jahe sepertinya bagus untuk hidung tersumbat Jaemin. Maka dari itu Renjun mengambil jahe dan kecap untuk olahan ayamnya. Saat ia tengah memotong-motong jahe, tanpa sengaja Renjun menggoreskan mata pisau pada jarinya hingga membuat luka terbuka.
"Aww!"
Renjun memegangi jarinya yang terluka, menekannya hingga semua darahnya keluar. Setelahnya ia membasuh lukanya di air yang mengalir. Walaupun begitu rasa perih itu masih terasa jelas di saraf-saraf jarinya.
"Wee woo! Wee woo! Wee woo!"
Suara konyol Jaemin terdengar di telinganya mendekat ke arah dapur. Dirinya pun berbalik melihat Jaemin yang berlari dengan kotak obat yang ada di tangannya. Begitu pemuda Na itu berdiri di depannya, kotak putih itu dibuka. Diambilnya kapas dan obat merah yang kemudian digunakan untuk mengobati luka di jari Renjun. Setelahnya luka itu di tutup dengan perban dan diakhiri dengan sebuah kecupan untuk jarinya yang tergores. Setelah nya Jaemin membereskan barang-barang nya dan berlari menjauh dari dapur dengan dirinya yang menirukan suara mobil ambulan
"Wee woo! Wee woo! Wee woo!"
Renjun masih terdiam sejenak setelah melihat tingkah absurd kekasihnya itu. Perhatian dengan tingkah yang konyol. Tak berapa lama setelah menyadari itu, sebuah senyum geli muncul di bibir tipis Renjun. Kekasihnya itu benar-benar manis dan konyol.
"Na Jaemin... konyol tapi perhatian. Mana mungkin aku menemukan yang seperti dirinya di luar sana?"
Setelah mengucapkan itu Renjun kembali berkutat dengan panci dan kompor. Tak lama semua makanan jadi. Mereka berlima duduk di kursi meja makan dan menikmati makanan hangat buatan Renjun. Begitu pula dengan Jaemin yang terlihat benar-benar menikmati makanannya seperti lupa jika tadi hidung dan lidah nya seperti sedang rusak. Pemuda Na itu banyak membuat lelucon apalagi jika itu lelucon tentang maknae mereka. Member lain tertawa sementara sang maknae mengerucutkan bibirnya ditambah dengan elusan lembut dari Chenle di sebelahnya.
Makan malam ini begitu hangat. Sebuah kecupan mampir ke pipi tirus milik Jaemin. Sang pelaku bertindak tidak tau apa-apa dan kembali melanjutkan acara makannya. Jaemin tentu tersenyum. Kedua tangan mereka saling bertautan di bawah sana. Saling bertautan erat seakan-akan tidak ingin terpisahkan.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Norenmin
Fiksi PenggemarHanya ada Jeno, Jaemin, Renjun Start : 26 - 08 - 19 End : ∞