Diet (end)

5K 455 77
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.


Renjun terbangun siangnya saat dia merasakan basah dan dingin di sekitar lengan dan kakinya. Dia pun terduduk dan melihat kain kompresan yang masih menempel pada tangan dan kakinya. Jujur saja, efek dingin ini membuat tangan dan kakinya lebih baik dari sebelumnya. Dirinya pun memindahkan kain-kain itu ke atas meja. Ah, dia baru sadar jika dirinya berada di atas sofa ruang tengah. Pasti Jeno yang memindahkannya.

Ngomong-ngomong soal Jeno, kemana semua orang di dorm ini? Tumben sekali dorm terasa sepi? Apa mereka bertiga sedang keluar? Apa mereka ada di dalam kamar?

Renjun memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Begitu dia melewati kamar Jeno, pintu itu terbuka dan menampakkan Jeno dan Jaemin yang memasang wajah seriusnya. Tentu saja itu membuat Renjun terkejut.

"Kau sudah bangun?" Tanya Jaemin yang bersender pada kusen pintu kamar Jeno.

"Sudah, aku ingin ke kamar untuk ganti baju. Kemana Jisung?"

"Dia ke gedung perusahaan, dia punya jadwal membuat konten bersama Chenle." Jawab Jeno.

"Baiklah, aku ke kamar dulu."

Renjun pamit dari duo J sebelum Jaemin menghentikan langkahnya.

"Renjun-ah, setelah ganti baju kita makan siang bersama. Ada beberapa yang aku dan Jeno ingin katakan padamu."

"A-ah... Baiklah"

Renjun masuk ke dalam kamarnya, membersihkan diri dan mengganti bajunya. Setelah itu dia keluar lagi dari kamar dan menuju dapur. Bisa dia lihat kedua kekasihnya duduk diposisi awal saat mereka sarapan tadi. Di tengah meja makan terdapat ramyeon buatan Jaemin. Renjun pun mendudukkan dirinya persis diposisi saat sarapan tadi. Jaemin menyambutnya dengan senyum ceria seperti biasanya, tidak seperti tadi saat di depan kamar Jeno. Sementara Jeno sendiri hadir dengan senyum tipisnya.

"Ayo makan! Aku menyiapkannya untukmu dan Jeno. Jeno dari tadi merengek minta dibuatkan ramyeon padaku." Jelas Jaemin sambil mengambil mie ke dalam mangkuknya. Begitu juga Jeno.

Sementara Renjun sendiri masih diam sambil menatap kedua kekasihnya yang tengah lahap. Dirinya masih diam sampai Jeno sadar jika si mungil masih diam tanpa ikut serta makan siang dengan dirinya dan Jaemin.

"Injunah, ayo makan."

Renjun tersentak, dengan buru-buru dia ikut menyumpitkan ramyeon walaupun dengan jumlah yang lebih sedikit dari Jeno dan Jaemin ambil. Dirinya pun memakan mie itu dengan perlahan dan itu masih terlihat di mata Jaemin dan Jeno.

Jaemin menegakkan tubuhnya menaruh sumpitnya di atas meja kuat-kuat. Renjun yang terkejut, tersedak bumbu ramyeon hingga terbatuk. Jeno menyerahkan segelas air yang langsung disambut oleh Renjun.

"Kemarikan mangkuk mu!" Perintah Jaemin.

Dengan takut-takut Renjun menyerahkan mangkuknya yang terisi seperempat. Jaemin mengambilnya selanjutnya mengisi mangkuk itu hingga hampir penuh. Kemudian menyerahkan kembali pada Renjun.

Just NorenminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang