Bagian 32

4.3K 426 96
                                    

Brak....

Suara pintu yang dibanting dengan sangat keras membuat wang yibo terbangun dari tidurnya. Badannya masih terasa lemas, luka dibagian tangan dan perutnya masih terasa sangat perih.

"bawa dia" suara tegas milik song weilong menggema di ruangan itu. Membuat wang yibo menatap takut pada kedua laki-laki itu.

Anak buah song weilong mendekat pada wang yibo. Dengan tanpa perasaan ia menarik dan menyeret tubuh mungil yibo dengan paksa.

"lepas. Kau mau bawa aku kemana?" wang yibo berusaha berontak, akan tetapi tenaganya kalah jauh dari laki-laki itu.

Song weilong hanya tersenyum miring melihat wajah panik yibo. Wang yibo diseret kedalam sebuah ruangan yang berada dilantai paling atas di gedung itu. Saat pintu kayu itu terbuka, langsung menampilkan sosok wanita yang terlihat sangat menyedihkan. Wajah cantiknya tertutupi oleh banyak luka lebam dan beberapa sayatan. Ditubuhnya juga terdapat banyak sekali luka yang terlihat mengering dan ada juga luka yang terlihat masih baru. Kedua tangannya terikat keatas, di lehernya terdapat tali yang melilitnya, ia berdiri diatas kursi kayu, yang jika kursi itu terjatuh dapat dipastikan bahwa tali yang melingkar manis di leher itu akan mencekiknya, dan akan menggantungnya hidup-hidup.

Wang yibo kembali diseret masuk, lalu dengan kasar tubuh mungil itu diangkat untuk berdiri di atas kursi kayu, tangannya diikat dan diangkat ke atas, lehernya dililitkan sebuah tali. Sekarang keadaan wang yibo sama dengan wanita yang ada di sebelahnya.

"sekarang tinggal menunggu seseorang untuk datang" ujar song weilong yang di iringi senyum evilnya "jangan banyak bergerak, atau tali itu akan menggantungmu" Setelahnya ia pergi dari ruangan itu, meninggalkan wang yibo dan wanita yang tidak wang yibo ketahui.

Wang yibo melirik sekilas pada wanita yang berada tepat di sampingnya. Wanita itu masih memejamkan matanya, wang yibo yakin bahwa wanita itu sedang pingsan. Tidak mungkin bukan jika ia tertidur dalam situasi seperti ini.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Xiao zhan dan para anak buahnya sedang berada dimarkas. Terlihat xiao zhan sedang serius menjelaskan rencananya.

"aku tidak ingin mendapatkan kegagalan untuk kali ini" ujar xiao zhan tegas.

"lalu kau ingin kami ikut kedalam gedung atau berjaga di setiap titik seperti biasa?" haoxuan membuka suaranya. Ia merasa sedikit bingung karena xiao zhan tidak menjelaskan dimana mereka berjaga.

"seperti biasa kalian akan berjaga di setiap titik, akan tetapi haikuan kau akan ikut bersamaku kedalam kali ini" ujar xiao zhan sambil menunjuk haikuan.

"baiklah" balas haikuan tanpa ragu.

"kapan kita akan melakukan penyerangan?" sizhui ikut membuka suaranya.

"sekarang juga" xiao zhan mengatakannya tanpa ragu. Dan mendapatkan anggukan dari semuanya.

"zhan" haikuan tiba-tiba saja memanggil nama xiao zhan. Hal itu membuat semua mata tertuju padanya.

"hmm" xiao zhan hanya bergumam untuk menanggapi panggilan itu.

"aku ingin apapun yang terjadi, kau tetap pada tujuan awalmu yaitu, menyelamatkan wang yibo" haikuan menatap lekat pada xiao, tatapannya tersirat rasa kekhawatiran.

Xiao zhan menganggukan kepalanya pelan menanggapi perkataan haikuan, ia tidak mengerti akan apa yang haikuan katakan akan tetapi ia tetap menganggukan kepalanya.

Xiao zhan bangkit dari duduknya, lalu melenggang pergi melewati semua anak buahnya, setelahnya disusul oleh haikuan, sizhui, ziyi, jingyi dan haoxuan, dan dibelakang mereka semua terdapat anak buah xiao zhan.

SLAYER DEMON (ZhanYi END)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang