Bagian 43

4.8K 442 45
                                    

Xiao zhan duduk bersandar pada sofa yang ada di ruangan wang yibo. Mata tajamnya tidak lepas dari sosok laki-laki cantik yang sedang berbaring di atas ranjang rumah sakit. Xiao zhan terus memperhatikan wang yibo, yang hanya diam menatap jendela rumah sakit, dengan air mata yang terus membasahi pipinya. Ingin sekali xiao zhan mendekat dan memeluk tubuh itu, tapi ia tahu wang yibo tidak akan mengizinkannya.

Hari ini adalah tepat satu minggu wang yibo berada di rumah sakit, dan xiao zhan dengan setia terus berada di sana. Ia tidak ingin jika terjadi sesuatu lagi pada yibo, terlebih lagi cheng xiao belum di temukan. Haikuan, ziyi, dan beberapa anak buahnya belum juga dapat menemukan wanita sialan itu, sejak insiden di mansion song weilong. Cheng xiao seperti hilang di telan bumi, bahkan haikuan sudah menyusuri semua tempat, dan ia sampai memasuki hutan untuk mencari cheng xiao, dan akhirnya xiao zhan memerintahkan ziyi untuk membantu pencariannya.

"yibo" tidak ada respon dari wang yibo. Wang yibo masih betah menatap keluar jendela.

"maaf, masalah yang zi...."

"jangan di teruskan" ujar yibo dingin dan datar. Wang yibo memotong ucapan xiao zhan begitu saja.

Sungguh wang yibo tidak ingin kembali mengingat hal itu. Suatu hal yang membuatnya hancur, dan begitu  menderita. Yang wang yibo ingin dengar dari mulut xiao zhan adalah tentang keberadaan anaknya, karena xiao zhan tidak juga mengatakan apapun. Hal itu membuat wang yibo geram sekaligus khawatir terhadap bayinya, ia tidak ingin jika terjadi sesuatu pada bayinya, yang bahkan wang yibo belum sempat untuk melihatnya.

"kau akan ikut pulang bersamaku" ujar xiao zhan lagi. Ia masih terus menatap wang yibo.

"pulang? Kemana?" wang yibo terkekeh kecil "bukankah kau membuangku tuan sean xiao zhan yang terhormat"

Wang yibo mengalihkan tatapannya pada xiao zhan. Ia menatap xiao zhan dengan terluka dan kecewa, bahkan rasa benci dan kemarahan terpancar jelas di matanya.

Xiao zhan sendiri hanya diam. Saat melihat tatapan penuh terluka wang yibo, dadanya sesak saat melihat hal itu. Seorang bocah periang dan tidak mau diam, dengan senyumannya yang membuat xiao zhan terpikat. Kini hal itu tidak ada lagi, hanya menyisakan wang yibo yang begitu rapuh dan terluka, dan semua yang terjadi karena ulahnya.

"aku tidak menerima bantahan" bukan itu sebenarnya yang ingin xiao zhan katakan. Ia ingin membujuk wang yibo dengan kata-kata lembut, bukan kata perintah dan terkesan dingin. Tapi apa yang bisa di harapkan dari sosok xiao zhan, ia bahkan tidak pernah terbiasa dengan sebuah nada lembut yang keluar dari mulutnya.

"terserah, tapi aku tidak akan pernah ikut denganmu"

"jangan membuat kesabaranku habis yibo" xiao zhan mengatakannya dengan penuh penekanan, dan ancaman.

"aku tidak perduli" ujar yibo acuh.

"kau" xiao zhan mengepalkan kedua tangannya. Sekuat mungkin ia tidak ingin terpancing dan berakhir, kembali menyakiti yibo.

Wang yibo tersenyum mencibir xiao zhan.

"apa? Kau ingin memukulku? Mengulitiku hidup-hidup? Atau kammmffp" ucapan wang yibo terhenti ketika xiao zhan dengan tergesa-gesa mendekatinya, lalu dengan kasar xiao zhan menciumnya.

Xiao zhan mencium wang yibo dengan brutal, ia terus menghisap bibir atas dan bawah wang yibo secara bergantian, tidak perduli dengan wang yibo yang terus berontak minta dilepaskan. Bahkan ia terus menggerakan kepalanya random untuk menghindari ciuman xiao zhan.

Xiao zhan mencengkram dengan kuat kedua tangan wang yibo, menggunakan tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya ia gunakan untuk menangkup pipi wang yibo. Xiao zhan menggigit bibir bawah wang yibo dengan sedikit kuat, karena kesal wang yibo tidak juga memberikan akses masuk untuk lidahnya. Hal itu membuat bibir yibo berdarah, dan yibo membuka sedikit mulutnya, kesempatan ini tidak xiao zhan sia-siakan ia memasukan lidahnya kedalam mulut wang yibo, mengajak lidahnya berperang di sana, dan memainkan langit-langit mulit yibo. Membuat wang yibo melenguh kecil di buatnya.

SLAYER DEMON (ZhanYi END)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang