Bagian 41

4.3K 392 36
                                    

"bagaimana?" xiao zhan memulai pembicaraan.

"aku tidak menemukannya zhan" ujar haikuan sambil tertunduk takut.

Xiao zhan mengepalkan kedua tangannya saat mendengar jawaban dari haikuan. Ia bahkan sudah terlihat mengeraskan rahangnya.

"bahkan kami sudah menyusuri semua tempat, tapi dia tidak ada" haikuan berusaha menjelaskan semuanya.

Haikuan memang tidak bohong saat mengatakan bahwa ia sudah menyusuri semua tempat, bahkan ia sampai mengerahkan anak buahnya untuk membantunya. Haikuan bahkan sampai masuk kedalam hutan untuk memastikan orang yang ia cari ada di sana atau tidak.

Xiao zhan menatap tajam pada haikuan yang berada tepat di hadapannya. Ia bahkan melupakan dimana ia sekarang.

"aku tidak ingin tahu cari sampai dapat" ujarnya tegas dan tanpa bantahan.

Haikuan menganggukan kepalanya patuh. Ia tidak berani untuk membantah.

"ziyi" xiao zhan memanggil nama ziyi tiba-tiba. Membuat yang punya nama langsung mendekat.

Meng ziyi memeng berada di sana bersama haikuan dan xiao zhan. Tidak ada yang lain karena haoxuan, jingyi, dan sizhui sedang berada di mansion xiao zhan untuk mengurus song weilong.

"iya" ujar ziyi singkat. Bahkan ia kini sudah berdiri dihadapan xiao zhan.

"aku ingin kau membantu haikuan untuk mencarinya"

Sudah ziyi tebak, pasti ia akan kembali mendapatkan tugas. Tapi mau tidak mau ia harus melakukannya, karena jika tidak bisa-bisa ia di penggal oleh xiao zhan. Dengan ragu ziyi menganggukkan kepalanya.

Setelahnya xiao zhan pergi dari hadapan keduanya. Ia masuk pada satu ruangan VVIP.

.
.
.
.
.
.
.
.

Song weilong perlahan-lahan membuka matanya. Ia mencoba untuk menggerakkan tubuhnya yang terasa sangat kaku. Namun apa yang ia dapatkan adalah tubuhnya yang terikat pada sebuah kursi kayu dengan mulut yang tertutup rapat oleh lakban.  ikatan pada tubuhnya sungguh sangat kuat, bahkan saat song weilong berusaha berontak dan ingin membuka tali itu secara paksa, ia malah mendapatkan luka goresan yang diciptakan dari gesekan kulit dan tali itu.

Song weilong tetap menggerakan tubuhnya random, berharap tali itu akan terlepas. Song weilong bahkan mengabaikan rasa sakit dan perih yang ia rasakan.

Ceklek.

Pintu ruangan itu terbuka. Membuat song weilong menghentikan aksinya dan lebih memilih menatap tajam pada dua laki-laki yang berada di ambang pintu.

jingyi dan sizhui menyeringai dan menatap remeh pada song weilong yang terlihat kacau, dan tidak dapat melakukan apapun selain melayangkan tatapan tajam kearah mereka.

"menyedihkan" ujar sizhui yang diiringi dengan kekehan mengejeknya. Hal itu membuat song weilong mengepalkan tangannya, matanya semakin menatap tajam pada keduanya.

Melihat reaksi song weilong malah semakin membuatnya tertawa senang. Dengan santainya sizhui melangkah mendekati song weilong, dengan tangan kirinya merangkul pinggang ramping jingyi, dan tangan kanannya memegang gelas yang berisikan minuman beralkohol.

"lihat sayang! Ia terlihat sangat menyedihkan" ujar sizhui. Ia menunjuk song weilong dengan tangan kanannya, bukan menunjuk sebenarnya yang sizhui lakukan malah mengarahkan gelas itu tepat di atas kepala song weilong, lalu menumpahkan isinya.

"upss sorry" ujar sizhui seolah menyesali apa yang baru saja ia perbuat.

Mata song weilong memerah, terlihat sekali jika ia sedang sangat marah.
Song weilong kembali menggerakkan tubuhnya. Ingin sekali ia mencincang tubuh kedua manusia yang ada di hadapannya Ini.

Sedangkan jingyi malah melipat kedua tangannya di dada sambil terus menatap song weilong dengan seringaiannya.

"kau benar, ia sangat terlihat menyedihkan" ujar jingyi, ia bahkan meneliti song weilong dari atas sampai bawah.

"tapi bukankah ia memang selalu terlihat menyedihkan...ditinggal wanita yang ia cintai karena lebih memilih musuhnya sendiri, lalu saat kembali mencintai ia ditolak lagi...aku berpikir kenapa dunia juga tidak menolaknya saat ia akan lahir" ujar jingyi sinis.

"ia adalah iblis berwajah manusia" ujar sizhui menimpali, tidak sadar jika iapun sama.

.
.
.
.
.
.
.
.

Xiao zhan menutup pintu ruangan itu rapat-rapat. Saat ia membalikan tubuhnya mata tajamnya terlihat sangat senang saat menemukan orang yang berbaring diranjang rumah sakit itu sudah sadarkan diri.

Xiao zhan terlihat akan melangkahkan kakinya untuk mendekat, tapi kemudian ia ragu untuk melakukannya. Akhirnya xiao zhan hanya diam memperhatikan sosok laki-laki cantik itu. Sedangkan yang ditatap hanya diam dan terus menatap jendela, tatapan matanya kosong dan terlihat tidak mempunyai semangat hidup lagi. Dada xiao zhan terasa sakit saat melihatnya.

"yibo" xiao zhan melangkahkan kakinya untuk mendekati ranjang wang yibo. Ia sudah tidak dapat diam saja saat wang yibo meraih sebuah pisau buah yang ada di dekatnya, dan mengarahkan pisau itu pada pergelangan tangannya. Dengan sedikit kasar xiao zhan merebut pisau itu dari tangan yibo. Tanpa ia sadari tangannya kini terluka dan mengeluarkan darah karena terkena pisau.

Wang yibo sendiri cukup terkejut saat menemukan siapa orang yang telah merebut pisau itu darinya. Wang yibo menatap datar pada xiao zhan. Ia memang merindukan sosok laki-laki itu, namun ia juga tidak dapat memungkiri bahwa hatinya kembali sakit saat melihat wajahnya.

"untuk apa kau kemari?" ujar yibo dingin.

"sayang" bukannya menjawab pertanyaan wang yibo, xiao zhan malah mengulurkan tangan kirinya ingin menyentuh lengan wang yibo.

"JANGAN PERNAH MENYENTUHKU SIALAN" wang yibo menepis kasar tangan xiao zhn.

Wang yibo masih terus menatap tajam pada xiao zhan, mata indahnya bahkan sudah berkaca-kaca. Dengan kasar ia menarak nafasnya berusaha meredakan emosinya.

"dimana anakku?" ujar yibo pada akhirnya.

Wang yibo sangat terkejut saat ia membuka matanya, dan akan mengelus perutnya tapi yang ia temukan adalah perutnya yang rata dan ada bekas operasi disanah. Membuat ia berpikir yang tidak-tidak. Wang yibo takut jika anaknya tidak dapat diselamatkan.

Xiao zhan hanya diam. Ia menahan diri agar tidak tersulut emosi saat wang yibo terus berteriak padanya, karena bagaimanapun ini semua salahnya.

"yibo" xiao zhan tidak ingin menyerah.

"berhenti memanggil namaku dengan mulut kotormu" wang yibo menatap sengit pada xiao zhan

"dimana anakku hiks...katakan sialan kenapa kau diam saja hiks" wang yibo menepuk dada kirinya yang terasa sangat sakit dan sesak. Bahkan air matanya sudah tidak dapat ia tahan lagi.

Xiao zhan membawa wang yibo kedalam pelukannya. Wang yibo tidak henti-hentinya berontak, bahkan ia terus memukul dada xiao zhan dengan keras, akan tetapi hal itu tidak membuat xiao zhan menyerah ia malah semakin erat memeluk tubuh mungil yibo. Bahkan darah yang berada di tangannya mengenai baju yibo.

"maaf"










TBC...

Pedek doang, eh nggak pendek banget chapter kali ini😂

SLAYER DEMON (ZhanYi END)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang