Sean Xiao Zhan seorang iblis pembunuh, bos mafia besar yang membunuh tanpa pandang bulu.
Wang Yibo seorang bocah berusia 18 tahun, seorang bocah usil dan pecicilan. Siapa sangka keusilannya membawanya kedalam malapetaka yang dia ciptakan sendiri.
C...
Xiao zhan menatap tajam pada gedung mewah yang ada di hadapannya. Rahangnya semakin mengeras saat ia melihat para penjaga di mansion itu terlihat sedang meminum, minuman beralkohol. Sesekali terdengar tawa keras dari sanah. Para penjaga itu seperti sedang merayakan sesuatu.
"langsung pada posisi" ujar xiao zhan tegas dan dingin.
"yes master" balas mereka kompak. Lalu setelahnya mereka semua langsung menyebar.
Xiao zhan ditemani dengan haoxuan dan haikuan akan memasuki pintu utama di mansion itu. Yah hanya haikuan dan haoxuan tidak ada anak buahnya yang lain. Dengan angkuh xiao zhan melangkahkan kakinya.
"sayang sekali tuan wei tidak mengizinkan kita untu menyentuh laki-laki itu...jika saja kita di izinkan aku akan jadi orang pertama yang memasuki lubang hangatnya"
Dapat xiao zhan dengar suara salah satu dari penjaga yang ada di sanah, dan disambut dengan tawa keras dari teman-temannya. Dapat ia tebak laki-laki yang mereka maksud adalah wang yibo. Hal itu membuat aura xiao zhan semakin diliputi oleh emosi. Bahkan mata tajam itu sudah berapi-api.
"aku sangat ingin mencicipi bibir seksinya itu" timpal penjaga lainnya.
"dan aku sangat ingin melubangi kepalamu"
Suara bass yang di iringi geraman, dan perkataan tajam yang dilayangkan, membuat semua mata tertuju padanya.
"xi-xi...xiao zhan" ujar salah satu penjaga itu gugup.
Xiao zhan menatap tajam pada penjaga yang mengatakan ingin mencicipi bibir seksi laki-laki manisnya itu. Seringaian mematikan tidak luntur dari bibirnya.
Jleb.
Dor.
Sebuah pisau lipat, dengan ujung yang sangat tajam menembus tepat pada dahi laki-laki itu. Yang di susul dengan sebuah peluru yang tepat mengenai mata sebelah kirinya. Hal itu membuat semua mata yang menyaksikannya menganga tidak percaya. Sedangkan sang pelaku semakin menunjukan senyum evilnya.
Xiao zhan adalah pelakunya. Ia mengambil pisau lipat yang ada di saku celananya, dan dengan sekali lemparan pisau itu langsung mengenai dahi laki-laki itu, dan setelahnya xiao zhan melayangkan satu tembakan pada matanya.
"kalian selanjutnya" ujar xiao zhan dingin.
"sialan"
Para penjaga itu maju, dan masing-masing dari mereka sudah memegang senjata. Mereka semua kompak menodongkan pistolnya. Akan tetapi hal itu malah mengundang kekehan geli dari xiao zhan. Ia bahkan menatap remeh dan memasang wajah seolah menantang.
