Bagian 44

4.6K 436 18
                                    

Wang yibo duduk bersandar diatas ranjang miliknya, dengan seorang bayi mungil di pangkuannya. Bayi itu terlihat tenang, dan nyaman di dalam dekapan wang yibo. Membuat wang yibo tersenyum untuk kesekian kalinya.

Sudah satu bulan lamanya wang yibo kembali ke mansion xiao zhan. Tidak ada yang berubah dari hubungan mereka berdua, wang yibo masih belum bisa memaafkan xiao zhan, bahkan wang yibo jarang sekali untuk berbicara dengan xiao zhan. Wang yibo bahkan tidak mengizinkan xiao zhan untuk menyentuh bayinya.

Wang yibo kembali ke mansion xiao zhan hanya ingin membuktikan bahwa, anaknya masih hidup, dan ternyata xiao zhan memang tidak membohonginya. Tanpa wang yibo sadari xiao zhan terus memperhatikannya dari celah pintu yang sedikit terbuka.

Xiao zhan menatap sendu pada wang yibo, dan bayi yang ada di pangkuannya. Ia selalu ingin mendekat dan memeluk dua orang yang sangat ia cintai, tapi wang yibo selalu mengancam akan pergi dari mansion, jika xiao zhan berani melakukannya. Tidak ada pilihan lain bagi xiao zhan, lebih baik seperti ini, walaupun ia hanya bisa melihat keduanya tanpa bisa memeluk keduanya, tapi setidaknya kedua orang yang ia cintai aman di dalam pengawasannya.

Puk.

Satu tepukan halus pada bahu xiao zhan, membuatnya sedikit tersentak kaget, dan saat ia melihat siap pelakunya, ternyata itu adalah sizhui.

"gege tidak ingin masuk?"

"tidak" balas xiao zhan.

Sizhui menghembuskan nafasnya "masuklah ge, bicarakan semuanya...aku yakin cepat atau lambat yibo akan bisa memaafkan zhan ge"

Xiao zhan hanya tersenyum pahit "tidak semudah yang kau bayangkan sizhui...terlalu banyak luka yang ku taburkan"

"tidak ada salahnya untuk mencoba lagi dan lagi bukan?"

"hmm"

Sizhui mendengus pelan saat hanya gumaman xiao zhan yang membalasnya "kau ingin memeluk anakmu ge?"

"ya"

"kau ingin menciumnya"

"ya"

"kau ingin wang yibo memaafkanmu?"

"itu harapan terbesarku"

"kalau begitu kau harus lebih keras untuk berjuang ge...turunkan sediki harga dirimu yang mahal itu" ujar sizhui, lalu pergi begitu saja. Tanpa tahu xiao zhan kini menatapnya tajam.

Tidak lama setelah sizhui pergi, wang yibo keluar dari dalam kamarnya dengan bayi dalam gendongannya yang menangis. Wang yibo cukup kaget saat menemukan xiao zhan berada di depan pintu kamarnya, namun ia berusaha untuk menghiraukan laki-laki itu, dan lebih memilih melanjutkan langkahnya menuju dapur.

"yibo"

Langkah wang yibo terhenti, saat suara bass xiao zhan menyebutkan namanya. Wang yibo tidak tahu kenapa tubuhnya berhenti begitu saja, saat mendengar suara xiao zhan. Namun yibo tetap dalam posisinya, ia tidak mau membalikan tubuhnya dan melihat xiao zhan.

"tolong biarkan aku menggendongnya" xiao zhan berusah menurunkan ego dan harga dirinya.

"tidak" balas yibo dingin.

"hanya sekali ini" xiao zhan terus berusaha, ia sangat ingin memeluk tubuh mungil anaknya.

"aku bisa mengizinkanmu melakukannya, tapi setelah itu apa bisa kau izinkan aku dan anakku pergi dari sini?" wang yibo kini membalikan tubunya. Yibo bahkan menatap sinis pada xiao zhan

"kau tahu aku tidak akan pernah melakukannya"

"kalau begitu kau tau apa jawabannya" wang yibo kembali berbalik, dan melangkah pergi.

"yibo aku belum selesai bicara"

Tidak ada jawaban dari yibo.

"yibo"

Masih tidak ada jawaban.

"yibo"

Masih sama.

"WANG YIBO" xiao zhan berteriak memanggil nama wang yibo, akan tetapi wang yibo menulikan pendengarannya, ia lebih memilih melanjutkan langkahnya untuk menuju dapur. Akan tetapi bibir seksinya menyunggingkan seringaian.

Xiao zhan yang melihat hal itu mengepalkan tangannya kuat, ia sangat kesal tapi ia tidak dapat melakukan apapun, jika ia kembali melakukan kesalahan itu hanya akan membuat yibo semakin membencinya.

Namun xiao zhan tidak menyerah begitu saja, ia kini mengikuti wang yibo menuju dapur. Jingyi yang kebetulan sedang berada di dapur hanya menatap keduanya dengan heran. Namun saat melihat bayi mungil yang ada dalam gendongan wang yibo, membuat ia mengembangkan senyuman manisnya, dan tanpa sadar melangkah mendekati wang yibo.

"boleh aku menggendongnya?" tanya jingyi penuh harap. Karena ia tahu wang yibo selama ini tidak pernah mengizinkan siapapun menyentuh bayinya.

Wang yibo menatap jingyi ragu, namun kemudian ia menganggukan kepalanya. Hal itu membuat jingyi kegirangan, namun tidak untuk xiao zhan. Xiao zhan sangat merasa sakit saat orang lain bahkan dengan mudah, dapat memeluk putranya tapi ia begitu sulit. Jangankan memeluknya, bahkan menyentuhnya saja sangat sulit.

"hati-hati! Janga sampai ia terluka" ujar yibo menasehati jingyi.

"tentu...boleh aku membawanya ke taman belakang?"

"boleh/tidak" wang yibo dan xiao zhan, mengucapkannya dengan berbarengan. Tetapi dengan kata yang berbeda.

Wang yibo memberikan izin untuk jingyi, namun jelas xiao zhan menolaknya dengan tegas, karena ia masih ingin melihat putranya.

Jingyi hanya melihat keduanya bingung. Bingung siapa yang akan ia turuti, wang yibo yang mengizinkannya atau xiao zhan yang dengan tegas mengatakan tidak. Tolong jingyi tidak tahu harus apa.

Wang yibo tersenyum meremehkan menatap xiao zhan.

"kau pikir siapa dirimu? Melarang anakku dibawa oleh jingyi"

Mendengar perkataan wang yibo yang begitu sinis, membuat xiao zhan mengeraskan rahangnya marah, bahkan xiao zhan mengepalkan kedua tangannya dengan kuat.

"maaf aku mengganggu" suara lembut haikuan, membuat jingyi bernafas lega, ia berharap semoga haikuan dapat mencairkan suasana.

"ada apa?" ujar xiao zhan acuh.

"cheng xiao berhasil kami temukan" balas haikuan dengan senyuman yang tergambar jelas di wajah tampannya. Akhirnya pencariannya selama satu bulan membuahkan hasil.

"bawa dia ke ruangan bawah tanah! Kita akan mengadakan pesta malam ini" ujar xiao zhan dengan senyum iblisnya.

Haikuan menganggukan kepalanya mengerti. Lalu ia pamit untuk menyiapkan segalanya.

"tunggu haikuan ge" suara wang yibo yang tiba-tiba memanggil haikuan, membuat laki-laki itu kembali berbalik, dan menatap wang yibo penuh tanya.

"boleh aku yang mengurus mereka nanti?" jingyi, haikuan, bahkan xiao zhan menatap tidak percaya atas apa yang baru saja wang yibo katakan.

"kau yakin?" tanya haikuan memastikan, dan langsung diangguki wang yibo. Dengan senyuman manisnya.

"zhan?" haikuan kini menatap xiao zhan untuk bertanya, ia tidak tahu apa xiao zhan akan membiarkan wang yibo melakukan hal yang keji.

"aku akan membiarkan kau memeluk putraku sekali, jika kau membiarkan aku mengurus mereka berdua" wang yibo mengatakannya dengan sangat yakin.

"aku setuju"






TBC.

Aku tahu ceritanya makin membosankan dan acak-acakan. Jika memang tidak suka dengan alur yang ada, kalian tahu jalan keluarnya. Tolong jangan membuatku menjadi malas menulis cerita lagi. Terimakasih

SLAYER DEMON (ZhanYi END)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang