Part 38

325 39 0
                                    

Kalau mau jadi siders mending gak usah baca:))

Oughey?

Happy Reading


Bola mata Delia mengerjap perlahan, semburat cahaya matahari mulai memasuki celah-celah ruangan tempat Delia tertidur.

"Berapapun biaya nya akan saya bayar dok."

"Ini bukan soal biaya pak, tapi mengenai alat-alat di Rumah Sakit kami yang belum cukup memadai," jelas lelaki ber-jas putih.

"Bagaimana bisa? Buat apa kalian mendirikan Rumah Sakit se-besar ini jika mengobati pasien saja tidak mampu?" bentak sang lawan bicara.

Lelaki ber-jas putih itu menunduk, tak berani menatap ke arah lawan bicara nya.

"Dimana alat-alat itu terdedia?"

"Singapore pak, disana cukup memadai," jelas nya.

Delia menatap bingung ke arah dinding-dinding putih ruangan ini, kemudian pandangan nya menatap sendu ke arah tangan nya yang di balut infus.

"Asshhh-," ringis nya sembari memenangi kepala nya berat.

Ceklek...

Pintu kamar terbuka. Disana, Wisnu menatap terkejut ke Arah Delia.

"Udah sadar? Ada yang sakit? Bilang Del sama gue! Nanti gue panggil dokter nya," ucap Wisnu beruntun.

Delia tak menjawab, mata nya menatap bola mata Wisnu intens.

"Kenapa lo liatin gue kayak gitu hmm?" Wisnu menangkup Wajah bulat Delia sembari mensejajarkan tinggi mereka.

"Wisnu, boleh aku minta kamu jujur sama kamu?" lirih Delia.

Wisnu tersenyum lembut, senyum yang amat sangat langka ditunjukkan ke orang-orang sekitar.

"Everything for you," ucap Wisnu lembut.

Delia tersenyum tipis, meletakkan tangan nya yang lemah di atas tangan kekar Wisnu.

"Aku kenapa?"

Deg

Wajah Wisnu berubah pias, bahkan senyum nya luntur seketika.

"Wisnu? Kamu sayang kan sama aku? Sekarang jujur, aku kenapa?" tanya Delia kembali. Ucapan nya masih lembut, bahkan senyum nya masih menghiasi wajah ayu milik nya.

Wisnu memejamkan mata nya sejenak, ditarik nya nafas dalam-dalam dan menghembuskan nya sembarangan.

"Lo kena leukimia udah 5 bulan ini. Tapi, masih leukemia agresif dan bisa di sembuhin dengan terapi. Cuma,"

"Cuma umur nya udah gak panjang Lagi?" serobot Delia cepat.

Wisnu menatap Delia marah, buku-buku kuku nya sudah memutih.

"Gue gak suka lo ngomong kayak gitu DE LI A!" tindas nya.

Delia menghela nafas nya jengah, "Cuma apa?"

"Cuma, lo harus ke singapore," lanjut Wisnu.

Delia tersenyum tipis, "Aku gak perlu ke singapore Wisnu," lirih Delia.

Wisnu semakin memangkas jarak diantara mereka, menyalurkan hembusan nafas milik nya menerpa lembut nya wajah Ayu milik Delia.

"Lo gak perlu sok kuat Delia. Gue tau," jeda  sejenak, Wisnu meletakkan telapak tangan nya di dada Delia, "Disini nyesek kan?" lanjut nya.

Delia tak kuasa menahan tangis nya, pertahanan nya runtuh.

"Nangis se-puas lo Del! Gue ada disini," ucap Wisnu.

DELIA & WISNU [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang