Sejujurnya hari ini Wisnu belum di diperbolehkan untuk pulang. Namun wisnu tetap wisnu, ia ngotot ingin tetap pulang dan berangkat sekolah. Bukan untuk menimba ilmu,namun ia akan menghajar manusia bernama arya yang berani menyentuh gadisnya kemarin.
"Kamu disini dulu sehari aja ya sayang, biar bener bener pulih" 1000 kali Delia berkata maka 1000 kali wisnu membisu.
"Ya Allah wis, dengerin aku kali ini aja. Kamu belum benar benar pulih, nanti kalau kenapa kenapa gimana? Aku ta-"
"LO DARI TADI NGELARANG GUE BUAT GAK MASUK SEKOLAH! BIAR LO BISA GANJEN SAMA ARYA!! TANPA SEPENGETAHUAN GUE!! LO BISA BEBAS JADI JALANG NYA KAN?!!!" Bentak Wisnu keras. Mereka masih di rumah sakit dan Wisnu benar benar tak melihat situasi kondisi.
Delia diam. Sama sekali tak berani menjawab.
"Kenapa diem?? LO gak bisa jawab? Jadi bener yang gue ucapin tadi?!! JADI BENER DEL?!!" Wisnu mendorong tubuh ramping Delia ke tembok.
Air mata Delia mengalir deras. Ini masih pagi dan Wisnu sudah membuat Delia menangis, bagaimana dengan hari hari selanjutnya?
"Hiks,, Enggak wis" lirih Delia. Punggung nya terasa sakit. Wisnu mengangkat Dagu Delia kuat hingga Delia merintih kesakitan percuma saja wisnu sama sekali tak menghiraukan itu.
"JAWAB GUE DELIA!!!"
Delia menggeleng kuat, "enggak wisnu. Aku gak deket deket sama arya. Harus dengan cara apa kamu percaya sama Aku? Harus gimana aku wis?" Kalap Delia dengan air matanya.
Wisnu melepas cekalan nya pada dagu Delia. "Ambilin seragam sekolah gue!" Lantas lelaki itu berjalan ke arah pintu rumah sakit.
10 menit keduanya sampai di Rumah keluarga Wisnu. Rara sejak kejadian itu tinggal di rumah nenek nya dan berangkat sekolah dari sana. Maka dari itu rumah ini akan benar benar kosong jika wisnu pergi atau tidur di apartemen.
Memasuki ruang tamu, Wisnu dan Delia sudah disuguhi adegan yang luar biasa. Di sana ada Ayah wisnu yang sedang berjumbu dengan se orang wanita berpakaian tipis. Rahang wisnu mengeras, dapat Delia rasakan dari genggaman tangan lelaki itu mengepal kuat.
"Jangan aku mohon dengarkan aku kali ini aja, kita ke rumah aku ya sayang. " lirih Delia penuh permohonan, Faisal belum mengetahui kedatangan Wisnu dan Delia disini.
Menatap mata teduh Delia membuat hati Wisnu luluh. Ia benci menatap bola mata itu yang hanya membuat semuanya runtuh. Tanpa sepatah kata pun Wisnu menarik tangan Delia keluar dari Rumah neraka itu.
"Kita ke rumah ku aja wisnu. Aku belum ganti baju abis itu lansung ke sekolah" ucap Delia sembari menatap jarum jam di tangan nya yang menunjukkan pukul 06:00.
KAMU SEDANG MEMBACA
DELIA & WISNU [Completed]
Teen Fiction[BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM BACA] [SIDERS DILARANG MENDEKAT!] [CERITA INI MENGANDUNG UNSUR BAWANG! GUDANG NYA AIR MATA! DAN ALUR YANG PENUH TEKA-TEKI! PIHAK PENULIS TIDAK MENYEDIAKAN TISSUE! ATAU JASA MENGUSAP AIR MATA PEMBACA! JADI YANG GAK SUKA CER...