Part 16

415 39 0
                                    

Happy Reading

Klik☆ nya dulu baru scrol ke bawah -_



"Eh lo tau gak? Katanya nih,mau ada murbar" Iqbal yang baru datang langsung melompat ke meja didepan Daren

"Murbar apaan?" Tanya nya polos ke arah Daren

"Anjir celana lo sobek " sontak Iqbal langsung mengecek celananya. Detik berikutnya ia melemparkan tasnya ke arah Rio

"Rio bangke,masa celana gue yang mahal ini dikatain sobek. Eh iya murbar apa anjay " tagihnya kepada Daren

"Murid baru. Gitu aja gak tau,dasar pentol bakso" Jawab Daren kesal

"Wihhh murid baru! Cewek kan? Pasti bening nih." Mata iqbal sudah menerawang entah kemana saja.

"Lo semua kayak cewek tau gak! Pagi pagi udah gibah" celetuk Satria yang baru memasuki kelas

"Lagi bicarain cewek baru, eh maksut gue murid baru" seronoh Iqbal se konyong konyong.

"Bodo amat " Sahut Satria pendek

"Dia mah udah mati rasa. Gatau deh masih normal gak itu kalau di kasih cewek. Apalagi noh, Wisnu. Dia mau di masih cewek model behenol kek  Bakso lava juga bakal di skip." Dagu Iqbal mengarah ke arah Wisnu yang baru memasuki kelas

Daren menonyor kening Iqbal dengan buku tebal milik nya
"Itu nama nya Setia! Emang elo, liat kambing dikasih dres aja langsung lo gebet" Tawa Rio dan Daren menggema di ruangan kelas

"Kalian jangan brisik" celetuk salah satu siswi Disana.

"Sukurin" ejek Iqbal di iringi lidahnya yang memelet ke arah Daren dan Rio.

"Bu Ima dateng woyyyy" Teriak Rafli heboh, selaku ketua kelas.

Semua aktifitas Siswa berhenti saat itu juga,menata diri se manis mungkin.

"Selamat Pagi anak anak. Hari ini ada yang berbeda sedikit ya,kita kedatangan Siswa baru. Feby,silahkan perkenalkan diri kamu"

Iqbal sudah membasahi bibirnya yang kering. Daren, yang duduk di samping lelaki itupun keheranan. Untuk apa Iqbal bertingkah seperi itu?

"Selamat pagi semuanya. Perkenalkan nama Saya Feby Anggraeni,biasa di panggil Feby. Saya pindahan Dari jakarta,alasan saya pindah karna kedua orang tua saya ada urusan bisnis di jogja yang mengharuskan saya pindah juga. Saya kira cukup perkenalan saya, mungkin ada yang mau bertanya?"

Iqbal mengangkat tangannya paling cepat
"Minta momer whatsapp nya "

"Huuuuuuuuu" sorak satu kelas menatap Iqbal jijik. Daren? Lelaki itu sudah menenggelamkan wajahnya dalam diktat tebal di depan nya. Ia benar benar malu memiliki sahabat sepeti Iqbal.

"Baik Feby,silahkan kamu duduk di samping... Wisnu"

Feby tersenyum mengangguk lantas berjalan ke arah meja baru nya.

"Emmm hai, gue Feby" Ia lebih dulu mengulurkan tangannya. Respon Wisnu luar biasa, lelaki itu diam Tak menjawab sama sekali bahkan, pandangannya masih menatap Tajam ke arah depan.

DELIA & WISNU [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang