Chapter Delapan [ Sand Sekeleton ]

366 22 2
                                    

"Hei, Senor dimana kapalnya?!" kesal Rosalina. "Sabar sedikit kenapa? Itu kapalnya ada di depan," balas Senor.

Kemudian mereka berempat tiba di kapal yang sangat besar, dengan corak warna silver menutupi tiap dindingnya.

"Wah, keren. Ini beneran kapal milikmu Senor?" kagum Kevin. Sangking indahnya ia tidak bisa berkedip.

'Kapal begini dibilang keren, norak banget sih Arslan,' gumam Rosalina.

Mendengar ucapan Kevin, membuat Senor hanya gugup. Setelah itu mereka berempat naik ke kapal.

"Lumayan tinggi yah, aku baru pertamakali lho naik kapal begini? Eth, Senor. Bolehkan kamu ajarkan aku untuk mengendarai kapal besar ini?" tanya Kevin. Sambil memelas kepada Senor.

"Oh, ok. Nanti bakalan saya ajarkan."

***
"Kakak! Kakak mau kemana? Reno ikut ya?!" teriak Reno.
"Enggak, kamu nggak usah ikut? Nanti malah jadi beban!" ketus Senor.

Mendengar ucapan Kakaknya, membuat Reno membendung kedua air matanya.

Lalu Kevin datang membujuk Senor, agar ia bisa mengajak adiknya. "Senor, biarkan saja ia ikut?" ajak Kevin. "Tapi--" perkataan itu terpotong, karena Kevin menempuk bahu Senor.

Setelah itu akhirnya Senor membuka tali tangganya. Dengan ia membalikkan wajahnya ke kanan, tatapan itu membuat Reno masih menahan sesak tangisnya.

Kevin menghela napas, sambil meratapi kakak adik yang nggak pernah berdamai. Lalu Kevin mempunyai akal untuk menyatukan hubungan mereka.

"Hmm, boleh nanya nggak?" tanya Kevin.

"Iya mau nanya apa?" balas Senor.
"Kalian berdua mirip sekali ya, mana saling akrab lagi. Ceritain dong moment yang menyenangkan dari kalian? Soalnya aku iri lihat kalian punya kakak adik. Sedangkan aku anak tunggal hanya berdiam diri sambil meratapi kebahagiaan kalian?" jelas Kevin mengungkapkan hal kenyataannya kepada Senor dan Reno.

Senor dan Reno hanya diam, setelah mendengarkan ucapan Kevin. Lalu Rosalina menghampiri Kevin. "Hei Arslan, lagi bahas apaan sih? Kamu mau pengen adek ya. Noh ambil saja Sahsa nggak guna buat saya!" celetuk Rosalina.

"Jangan gitu dong? Kasihan Sahsanya. Aku kan hanya ingin meredakan pertengkaran mereka, kamu malah nambah masalah lagi," bisik Kevin kepada Rosalina. "Hmm, nanya dari tadi. Hei kalian berdua kapan nih kapal jalannya? Sudah nggak usah berantem kayak anak kecil. Kami bertiga lagi ada tugas yang harus ingin dituntaskan?!" bentak Rosalina kepada Senor dan Reno.

Mereka kakak adik itu kaget. Tiba-tiba mendengar raungan Rosalina yang sangat kencang itu.

Senor merasa ketakutan. "Ba-baiklah, Ren, tarik layarnya, angkat jangkarnya." Perintah Senor kepada Reno. Reno merasa kaget tiba-tiba kakak menyuruhku, lalu Reno mengangguk sambil melaksanakan perintah kakaknya.

"Apa kapalnya mau jalan ya? Wah gimana rasanya. Aku deg-degan sumpah pertama kali aku naik lho, Senor nanti ajarkan aku mengendarainya yeah," Kevin memelas sambil melebarkan kedua matanya.

"Manis banget yeah, Kakak Arslan?" batin Sahsa. Lalu Senor merasa gugup, baru pertama kali aku di pintain sama seseorang yang baru pertama aku lihat. "Iya, anu nama kamu siapa yah? Biar sopan hehe ...,"tanya Senor.

"Nama saya Arslan dari kerajaan Diamond, dan kedua teman saya ini adalah Sahsa dan Rosalina dari kerajaan Angin," Kevin menjelaskan segalanya, kadang ia berbohong untuk menyebut nama aslinya.

Kemudian Rosalina membalas pertanyaan yang baru diucapkan sama Kevin. "Hei, nama saya kok di jelaskan segala, dia kan nanya sama nama kamu Arslan. Nggak usah aneh-aneh dah?" balas Rosalina.

Invalible  [TELAH TERBIT DI PENERBIT GUEPEDIA]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang