Chapter Dua puluh sembilan [ Magic Level Training ]

137 15 0
                                    

Guru Aokai sangat kesal, karena setelah mendengarkan ucapan Senor. Bahwa Reno telah diculik sama Reynold.

Reynold adalah murid lama dari keempat temannya. Reynold memiliki sihir paling lemah diantara Megalodon, Sky, Helena, dan Bahtera.

Namun selemah Reynold, semua temannya sering mendukung dirinya. Kalau Reynold akan bisa segalanya, semenjak pelatihan itu selesai, kini Reynold pergi ke tempat terlarang dan bertemu dengan De Troya sih raja iblis dari negeri bayangan hitam.

Dengan alasan datang ke sana, Reynold memutuskan untuk menekuni sihir terlarang itu dari kutukan De Troya, enam bulan berlalu ia berhasil mempelajarinya dan mendapat batu sihir iblis tingkat nol. Dan batu yang diberikan Guru Aokai dibuang ke pulau sand Sekeleton.

"Hmm, kalian kenapa bisa sampai disana sih? Kan sudah Guru bilang, kalian kesini datang hanya untuk berlatih dan bukan untuk bersenang-senang. Sekarang Reno sudah ditahan sama Reynold!" kesal Guru Aokai.

"Guru, maafkan kami. Karena tidak bisa mendengarkan persyaratan-mu. Tapi, Guru tolong ajarkan sihir terbaikmu. Agar kami bisa menyelamatkan Reno dan mengalahkan Reynold sekaligus," ucap Kevin.

"Hah, mengalahkan Reynold. Kau kira mengalahkan Reynold itu mudah. Arslan, saya tahu kalau kamu ingin mengubah dunia segalanya. Tapi, iblis yang digunakan Reynold itu sangatlah kuat, kalian nggak akan lolos. Soalnya Reno sudah dijaga ketat sama iblis terlarang," jelas Guru Aokai.

"Tapi Guru, tolong lah sekali lagi. Aku tidak mau kehilangan rekan-ku lagi, dan lihat Senor ia sangat khawatir tentang Adiknya--Reno." balas Kevin sambil memelas kepada Guru Aokai.

Guru Aokai sangat kesal melihat Kevin yang keras kepala itu. Kemudian Guru Aokai mengatur rencana untuk melatih Kevin dan teman-temannya.

"Baiklah saya akan meladeni kalian berempat. Tapi, ada syarat latihan ini harus dilakukan secara serius. kalian harus bisa melatih kekurangan sihir kalian, Rosalina dan Kevin kalian akan berlatih sama Guru. Senor dan Sahsa kalian akan berlatih Arco," suruh Guru Aokai.

"Kek, kok aku yang harus mengajari mereka. Kan aku harus mau patroli untuk memeriksa keadaan orang lain di Desa Helbgram," heran Arco.

"Arco, tolong dengarkan kakek. Untuk beberapa hari ini, kamu harus melatih mereka. Karena ini sangat penting, kalau kamu tidak dengerin kakek, kamu tidak akan ku anggap sebagai kakek-mu!" ucap Guru Aokai yang sedang mengancam Arco.

Kevin, Rosalina, Sahsa, dan Senor. Kaget saat mendengarkan ancaman Guru Aokai. "Gila, tingkah Guru Aokai mirip sekali dengan tingkah Rosalina," batin Kevin.

Kemudian Kevin menempuk tangan Rosalina. "Lin, tingkah Guru Aokai mirip kayak kamu ya. Mana ancamannya sangat serem dari kamu!" sindir Kevin.

Rosalina sangat kesal, karena terganggu dari sindiran Kevin. Kemudian, tiba-tiba Rosalina menampar pipi Kevin.

Plak!

"Berhenti banyak tingkah deh, saya jangan disama-samakan dengan Guru Aokai, Arslan. Kalau kamu masih nyindir saya lagi, saya bakalan bunuh kamu!" kesal Rosalina.

Guru Aokai kaget saat mendengarkan perdebatan Kevin dan Rosalina, lalu Guru Aokai memberhentikan pertengkaran mereka. "Diam, kalian lagi bahas apaan?!" teriak Guru Aokai.

Rosalina dan Kevin langsung kaget saat kedatangan Guru Aokai, kemudian permasalahan itu berhenti.

"E-engak Gu-guru kami tadi nggak ngapa-ngapain," ucap Kevin terbata-bata.

"Nggak usah bohong! Tadi Guru lihat sendiri dihadapan kalian sepertinya merebutkan sesuatu," balas Guru Aokai.

Kevin dan Rosalina bersamaan menggelengkan kepala. Guru Aokai merasa heran melihat tingkat mereka berdua, setelah itu Guru Aokai menghela napasnya, dan melanjutkan latihan tingkat sihir.

***
"Baik, sebelum melakukan latihan tingkat sihir. Kita akan masuk latihan tingkat dasar, selanjutnya kalian keluarkan alat sihir kalian," suruh Guru Aokai.

Kevin mulai turun tangan, ia mengambil batu dan mengucapkan mantra sihir yang ia biasa ucapkan.

Espada Enjoyada!

Sebuah pedang permata telah berhasil dikeluarkan sama Kevin. Kemudian, Rosalina juga mengeluarkan mantra sihirnya.

Wind Sword Sickle!

Sebuah pedang panjang putih bergerigi berhasil dikeluarkan oleh Rosalina. Selanjutnya Guru Aokai memberikan penjelasan kepada Kevin dan Rosalina.

"Ok, kalian sudah mengeluarkan alat sihir. Dalam peningkatan sihir, ada tiga dasar yang akan saya bahas. Pertama V1.0 adalah tingkatan sihir menggunakan pernapasan pertama, dalam pernapasan ini perlu menguras mana sekitar 0,5ml dibanding dengan mana sihir kalian ucapkan sekitar 0,2ml. Kedua V2.0 ini adalah tingkatan sihir menggunakan pernapasan kedua, dalam pernapasan ini perlu menguras mana sekitar 1,0ml dibanding dengan mana sihir tingkat pertama. Dan terakhir adalah V3.0 ini adalah tingkatan sihir yang paling tertinggi, paling overpower. Tapi, sihir ini sangat banyak menguras mana sekitar 2.5ml, sudah hanya itu saja saya sampaikan. Apakah ada keluhan yang ingin ditanyakan!" jelas Guru Aokai.

Kevin langsung mengangkat tangan untuk menyampaikan pertanyaan. "Guru, apakah setiap menaikkan tingkat sihir. Kita akan mendapat tampilan yang baru, misalnya: dari bentuk pedang versi berbeda, atau efek sihirnya akan bertambah!"

"Untuk versi akan berubah kalau menggunakan peningkatan sihir, dan efek sihir juga akan sama seperti lebih mengental dari mana sihir sebelumnya," balas Guru Aokai.

"Rosalina!" panggil Guru Aokai.

"Iya, Guru ada apa?" tanya Rosalina.

"Rosalina, mulai sekarang kamu berlatih dengan saya ke lapangan."

"Baik, Guru."

***
Kemudian Kevin, Rosalina, dan Guru Aokai sudah sampai di lapangan. Di lapangan disambut Arco, Sahsa, Senor, dan Paman Thron.

"Arslan, Rosalina!" panggil Senor.

Kevin dan Rosalina hanya tersenyum saat melihat Senor yang sedang memanggilnya. Lalu Guru Aokai menyuruh Rosalina untuk berlatih sihirnya.

"Lina, sekarang keluarkan sihir-mu. Selepas itu kamu menyerang para boneka, anggap saja dia adalah musuh terbesarmu," suruh Guru Aokai.

"Baik, Guru." balas Rosalina.

Wind Sword Sickle!

Mantra sihir diucapkan Rosalina, kini ia langsung menyerang dengan boneka itu. Kemudian ia berlari dan menebas secara bersamaan.

Crash!

Lalu Guru Aokai berkomentar. "Rosalina, kamu menyerang masih terlalu cepat. Coba usai kamu menyerang tarik napas sebentar, setelah itu lanjut lagi berperang biar pertarungan-mu sempurna."

"Baik, Guru. saya akan melakukannya," balas Rosalina.

Rosalina memfokuskan ke arah boneka itu, kemudian ia menarik napas yang sangat panjang. Selesai menarik napas kini ia berlari menebas boneka itu secara bersamaan.

Dan akhirnya Rosalina berhasil mempelajari latihan itu, tanpa kecepatan dan kecerobohan yang ia lakukan. Rosalina sangat senang latihannya kini telah sangat membaik.

"Guru Aokai, terimakasih banyak. Karena engkau telah banyak membantu-ku," ucap Rosalina dengan penuh air mata bahagia.

Saat dipeluk Rosalina. Guru Aokai merasa sesak, sebab pelukannya Rosalina sangat kencang.

"Guru Aokai!" teriak secara bersamaan.

Guru Aokai langsung mengangkat kedua tangannya. "Tidak, tidak. Kalian nggak usah khawatir, saya hanya lemas sebentar."

"Oh, syukurlah. Maaf 'kan Rosalina, Guru!"

"Iya nggak apa-apa!" balas Guru Aokai.

Pelatihan tingkat sihir mereka kini sudah selesai, dan Rosalina bersama teman-temannya sudah berlatih dengan sempurna.

Bersambung ....
jangan lupa sertakan komen dan votenya juga, terima kasih.

Invalible  [TELAH TERBIT DI PENERBIT GUEPEDIA]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang