Lima tahun kemudian. Di sebuah Kerajaan Diamond, kini telah menjadi kokoh kembali. Terkadang seorang pemimpin yang dibangga-banggakan oleh semua rakyat kini Raja Megalodon telah tiada.
Hari ini, adalah hari kelahiran sang Ayahanda Megalodon. Di mana sebuah kerajaan beserta rakyatnya akan selalu merayakan acara meriah sampai mengenang Raja Megalodon.
Semua para prajurit telah banyak mempersiapkan acara nanti sore. Dan Paman Madrik masih disibukkan berdiri sendiri menatap foto Megalodon, setelah itu Kevin datang menghampiri Paman Madrik.
"Paman!" panggil Kevin dengan pelan.
Lalu Paman Madrik menoleh ke belakang, mengikuti panggilan seseorang yang sedang memanggilnya.
"Heh, i-iya Arslan. Ada perlu apa kamu memanggil Paman?" balas Paman Madrik.
"Oh, enggak Paman mau panggil aja. Selama pagi tadi Paman selalu memandangi foto Ayah," ucap Kevin.
Saat mendengarkan ucapan Kevin. Kini Paman Madrik datang menemui Kevin, setelah itu Paman Madrik mengajak Kevin ke loteng.
"Paman, kita ngapain mau ke sini? Padahal di bawah semua orang sedang mempersiapkan acara ulang tahun Ayah nanti sore," tanya Kevin.
"Syutt! Sini duduk sebentar," suruh Paman Madrik, untuk menyuruh Kevin duduk di atas kasur sprei bewarna putih.
"Arslan, apakah kamu masih sayang pada Ayahmu? Apakah kamu bisa mengingat di mana saat kamu saat datang pertama kali ke Kerajaan Diamond?" Dua pertanyaan yang disampaikan oleh Paman Madrik, kini membuat Kevin semakin kebingungan.
"Hah, emm ... iya Paman, Arslan kangen banget sama Ayah. Terus mengapa Paman memberikan pertanyaan itu kepada Arslan, apakah Paman merasa janggal tentang Ayah?" heran Kevin.
"Bukan itu, Arslan. Maksud Paman memberikan pertanyaan itu, agar kamu tahu apa yang Paman tanyakan. Bila engkau sangat menyayangi Ayah-mu, apakah kamu mau menerima menjadi pemimpin Kerajaan Diamond ini. Agar kehidupan di kerajaan ini beserta rakyat akan selalu hidup bila ada seorang pemimpin seperti kamu," jelas Paman Madrik membujuk Kevin sebagai penerus pemimpin Kerajaan Diamond.
"Tapi, Paman, Arslan tidak bisa untuk menjadi pemimpin di sini. Arslan tidak banyak tahu, bagaimana cara menjadi pemimpin yang baik buat para rakyat," Penolakan.
"Arslan, menjadi seorang pemimpin bukan karena hanya ingin menjadi terbaik. Tetapi kehidupan rakyat di sini mereka hanya membutuhkan keamanan dan tentram saja. Kalau Paman kuat seperti kamu, mungkin Paman nggak akan membawa kamu ke negeri ini. Jadi kamu harus mau ya menerima permintaan Paman, tolong Arslan kamu mau kan!" kekeh Paman Madrik.
"Paman? Arslan benar-benar ti--" Ucapan Kevin telah dipotong oleh Paman Madrik. Sambil menutup bibir Kevin.
Usai menutup bibir Kevin, kini Paman Madrik pergi meninggalkan Kevin begitu saja. Kevin sangat binggung dan ketakutan melihat tingkah Paman Madrik.
Akhirnya Kevin menghela napas yang panjang, kemudian ia mengejar Paman Madrik. "Paman!" teriak Kevin sambil memberhentikan kejaran Paman Madrik.
"Paman, ba-baiklah Arslan mau menerimanya," jawab Kevin dengan pelan.
Paman Madrik sangat senang melihat Kevin menerima permintaan nya menjadi pemimpin pengganti Raja Megalodon.
Paman Madrik sangat lega, namun Kevin sangat sulit untuk menerimanya menjadi pengganti Ayahnya.
***
Hari sudah mulai sore, kini persiapan acara telah seindah mungkin. Satu pasar dipasangkan pernak pernik cahaya sebagai acara meriah, untuk menyambut hari kelahiran Raja Megalodon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Invalible [TELAH TERBIT DI PENERBIT GUEPEDIA]✅
FantasyWARNING! SEKALI LIRIK KALIAN BAKALAN PENASARAN. {Genre ; magic, humor, adventurer} Ini bukan kisah tentang pria polos yang sedang jatuh cinta pada kekasihnya sejak Kuliah. Ini adalah sebuah kisah pria polos yang terlahir menjadi anak bangsawan. Siap...