Chapter Tujuh belas [ Queen Helena ]

360 19 0
                                    

Saat sampai di kerajaan es. Ada masalah yang sangat besar, siapa lagi kalau bukan ia adalah Ratu Helena.

"Kesal, dasar prajurit bodoh? Masa kalian tidak bisa menyelamatkan harta saya. Kalau harta itu tidak ditemukan, maka kalian semua akan ku pecat!" kesal Ratu Helena sambil menonjok kursi dengan menggunakan tangan kanannya.

Kevin, Sahsa, dan teman lainnya. Sangat ketakutan saat melihat sesosok Ratu Helena yang sangat kejam.

"Ratu?" panggil prajurit bangsawan kerajaan es.

Ratu Helena menoleh, lalu ia ingin berkata kasar. Tapi saat melihat Kevin dan teman-temannya, kata kasar yang akan diucapkan Ratu Helena menarik kembali.

"Iya ada apa? Rach," jawab Ratu Helena.

Rach merasa kaget, setelah mendengarkan ucapan Ratu Helena. Mengapa ia berbicara sangat lembut, bukannya selama ini ia hanya bisa mengucapkan kata kasar.

Setelah itu Rach menghampiri Ratu Helena, dengan memberikan harta milik Ratu Helena.

"Wah, kamu sangat hebat Rach? Bagaimana kamu mendapatkan nya. Apakah kamu telah menemukan pelakunya!" ucap Ratu Helena.

"Sebenarnya Ratu, saya gagal untuk mendapatkan nya. Tapi, berkat Arslan dan teman-temannya akhirnya si pelaku berhasil menyerahkan harta yang ia culik," jelas Rach.

"Oh, siapa Arslan? Mana orangnya?!" teriak Ratu Helena.

Setelah mendengarkan teriakan Ratu Helena. Membuat Kevin agak sedikit ketakutan, tapi ia memaksakan untuk menemui nya.

"Sa-saya Ratu?" ucap Kevin terbata-bata karena ketakutan.

Ratu Helena langsung menoleh wajah Kevin. Ia merasakan seperti pernah menemui seorang cowo yang ia lihat pertama kalinya, tapi ia lupa. Tidak tau siapa namanya.

"Sudah, nggak usah takut. Kamu datang saja ke sini?" ajak Ratu Helena dengan mengucapkan nada pelan.

"Baik Ratu."

"Hm, ok. Terimakasih ya Arslan, maaf karena aku sudah banyak merepotkan kamu, baik karena kamu sudah menolong-ku. Apa yang akan kamu pinta?" jelas Ratu Helena sambil menawarkan balas budinya kepada Kevin.

Kevin merasa kaget setelah mendengarkan ucapan Ratu Helena. Sebenarnya ia tidak mau meminta apa pun. Tapi, kalau aku menolak mungkin agak susah untuk mendapatkan batu biru yang ia cari.

"Baik Ratu, kalau ini mau-mu. Aku akan meminta sebuah batu biru?" balas Kevin.

"Batu biru? Apa yang ia maksud, apa jangan-jangan ia ingin menginginkan kristal biru yang aku bawa ini. Tidak, aku harus bertanya lagi kepada Arslan," batin Ratu Helena.

Kevin merasa gugup setelah berbicara kepada Ratu Helena. Kenapa Ratu Helena diam saja?

"Baik sebelum aku menerima tawaranmu. Bolehkah saya untuk mengenalmu, kamu asal dari mana? Sepertinya aku pernah melihat kamu yang kedua kalinya?" tanya Ratu Helena.

Kevin menghela napas pelannya lalu ia menjawab pertanyaan Ratu Helena.

"Baik Ratu, saya Arslan. Saya tinggal di kerajaan diamond, ayah saya adalah seorang raja namanya Megalodon, dan Paman saya namanya Madrik. Sudah hanya itu saja," jawab Kevin.

"Hah, Megalodon. Ia adalah pria yang aku kenal pertama kali, saat bertemu di sihir academic. Aku tidak menyangka bahwa Arslan ini adalah anaknya," batin Ratu Helena.

Mengingat Raja Megalodon, membuat Ratu Helena ingin merasakan kesal saat mengejar Megalodon. Ia telah bersungguh-sungguh, namun saat Megalodon menikah wanita asing itu membuat ia patah hati.

Ratu Helena telah lama menahan sesak hati yang ia rasakan. Tapi, setelah melihat Megalodon bahagia. Lalu kedatangan seorang pria dari Bangsawan kerajaan bayangan hitam-- De Troya. Ia sangat dingin, perhatian lebih dari Megalodon. Sehingga De Troya mengajak Ratu Helena untuk menikah.

Setelah satu tahun mereka menikah, timbul masalah baru. Ternyata De Troya menikah dengan Ratu Helena, karena ada alasan. De Troya sedang berusaha untuk mendapatkan kristal biru milik Ratu Helena.

Ratu Helena mulai kaget, untung aku tidak lengah memberikan kristal biru milikku kepada De Troya. Ternyata ia menikah dengan-ku karena batu ini, aku benar-benar perempuan bodoh. Kenapa aku tidak memikirkannya dari tadi, kenapa aku hanya bisa terjebak dari dinginnya? Sehingga Ratu Helena mengusir De Troya, dan masalah cinta ia telah mengakhiri nya.

***
Sepuluh menit kemudian, kini Kevin hanya bisa diam melihat Ratu Helena terbelenggu dalam lamunannya.

Lalu Rach memanggil Ratunya. "Hmm, Ratu Helena!"

Ratu Helena kaget setelah mendengarkan panggilan Rach. Lalu lamunannya telah menghilang begitu saja.

Setelah itu Ratu Helena menoleh lagi kepada Kevin. "Arslan, emang kamu ada perlu apa? Untuk mencari batu biru. Maaf, aku tidak akan memberikannya kepada kamu, karena batu ini adalah milikku. Aku telah berusaha mendapatkannya. Sama juga dengan ayahmu dan teman-temannya juga, Megalodon, Sky, Bahtera, dan terakhir Reynold."

Kevin merasa kaget, dan mengapa Ratu Helena tau tentang batu biru itu? Dan mengapa ia tahu semua tentang nama Raja Sky dan Bahtera. Apakah Ratu Helena ada hubungannya.

Lalu Kevin kembali bertanya. "Maaf, Ratu. Aku bukan orang jahat, aku datang ke sini bukan untuk mencuri batu Sihirmu. Tapi, aku di sini karena disuruh Raja Sky untuk menjaga batu biru dan batu kuning juga. Karena tuan Raja Sky takut kalau batu kedua warna itu akan jatuh di tangan orang jahat, yaitu kerajaan api. Mereka menginginkan batu itu, karena ingin membangkitkan Iblis naga raksasa dan itu saja yang saya jelaskan!"

Ratu Helena masih meragukan setelah mendengarkan penjelasan Kevin. Tapi ia menolaknya, karena ia tidak percaya.

"Tidak, aku tidak akan memberikannya? Aku nggak mau kejadian ini terulang dua kali. Dan aku tahu kalau Raja Sky sangatlah baik, tapi mendengar penjelasan-mu Arslan aku tidak percaya, aku harus perlu bukti!"

Kemudian Kevin, ingin mengeluarkan batu sihir kuning. Lalu Rosalina datang memegang tangan Kevin, agar ia tidak memberitahu kepada Ratu Helena.

"Arslan, jangan kau perlihatkan. Ingat janji ayahku, kamu jangan mempercayai pada orang asing ini. Meskipun dia teman nya atau apa, kau harus merahasiakan nya?" bisik Rosalina.

"Tapi, Lin. Aku harus ingin membuktikannya?" Kevin keras kepala.

"Arslan!" teriak Rosalina sambil menggelengkan kepalanya.

"Diam! Kalian mau bahas apaan? Jangan bikin drama di kerajaan saya?!" kesal Ratu Helena.

Perdebatan Kevin dan Rosalina sedang terhenti, karena mendengar teriakan Ratu Helena.

Rosalina sudah muak melihat wajah Ratu Helena, setiap ucapannya selalu menusuk hati. Sehingga Rosalina maju ke depan untuk membantu Kevin.

"Emang kenapa, perdebatan kami bebas di mana saja. Nggak terpengaruh kan sama kamu, kalau kamu mau ikut, ikut saja!" balas Rosalina kepada Ratu Helena.

Ratu Helena sudah mulai sangat kesal, ketika mendengar ucapan Rosalina. Tapi, Kevin merasakan kurang hati. Melihat ucapan Rosalina kepada Ratu Helena.

Emosi dibalas emosi nggak akan kelar untuk membujuknya, Kemudian.

"Hei kamu, sudah puas ngobrolnya! Mulai sekarang kalian berlima keluar dari istana saya. Nggak usah basa-basi karena hanya ingin batu biru milik saya. Saya sudah mulai curiga kalau kalian datang ke sini hanya menginginkan batu sihir saya!" jelas Ratu Helena.

"Tolong maafkan saya, Ratu. Maafkan teman saya, saya datang ke sini bukan menjadi orang jahat. Kami ke sini hanya menyelamatkan dunia, tolong jangan berburuk sangka," balas Kevin dengan memelas kepada Ratu Helena.

"Diam! Diam! Diam! Rach. Bawa mereka berlima keluar dari istana saya, kalau bisa bunuh mereka?!" kesal Ratu Helena.

Kevin hanya bisa diam saja, dan akhirnya mereka semua menuruti ucapan Ratu Helena. Lalu mereka meninggalkan istana es dengan penuh duka.

"Raja Sky, maafkan aku. Aku telah gagal untuk menyelamatkan dunia ini, aku telah gagal untuk mendapatkan batu biru," batin Kevin.

Bersambung ....
jangan lupa sertakan komen dan votenya juga, terima kasih.

Invalible  [TELAH TERBIT DI PENERBIT GUEPEDIA]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang