Chapter Dua belas [ Fire Ship ]

354 19 0
                                    

Setelah itu Kevin mendengarkan teriakan seseorang dari depan, ia menoleh dan memfokuskan ke depan.

Ternyata ia adalah para pasukan api, Kevin merasa khawatir. Mengapa mereka ingin datang kesini.

"Apa, jangan-jangan mereka menginginkan batu kuning ini?" batin Kevin.

Lalu Kevin memanggil Sahsa. "Sa, nanti kalau pasukan api itu sudah mendekat. Kamu usir ya dengan menggunakan sihir angin topanmu, soalnya kakak takut kalau mereka pasti menginginkan batu kuning ini?!" Jelasnya.

"I--iya Kak, nanti Sahsa lakuin?" balas Sahsa yang sangat perlahan. Ia merasa takut, kalau mananya dia tidak cukup. Tetapi kalau ini kepentingan Kevin, akhirnya Sahsa mengikuti penjelasannya.

Selesai berbicara dengan Sahsa, kini Kevin memanggil lagi kepada Senor. "Sen, sihir kamu masih bisa digunakan nggak. Soalnya ini, kayaknya perasaan ku nggak enak deh kalau kedatangan para pasukan api. Pasti mereka menginginkan batu kuning ini. Sen, apakah kamu bisa membantu aku dengan menggunakan mantra sihir perakmu. Tolong Sen, ini adalah permintaan-ku terakhir."

"Ba-baik, Arslan. Sudah nggak usah meragukan aku, aku akan selalu membantu kamu Arslan. Karena kita juga kan satu team," balas Senor dengan semangatnya.

Anak bangsawan kerajaan api beserta prajuritnya mulai menghampiri. Kemudian selang beberapa waktu, Sahsa dan Senor sedang mulai beraksi.

Wind Tornado!

Putaran angin besar mendorong beberapa kapal prajurit api itu. Lalu disambut Senor.

Dominic strike silver!

Beberapa jumlah perak berhamburan, menerobos kapal pasukan api sehingga menjadi bocor.

Semua pasukan mulai panik. "Sial!" teriak anak bangsawan api. Setelah itu Kevin dan rombongan bergegas untuk menuju kapal.

Dalam kondisi darurat, tiba-tiba Sahsa malah merasa kan ingin pingsan. Kevin duduk dan mengendong Sahsa sampai ke arah kapal.

Dengan melihat Kevin gendong Sahsa. Dari satu teman perempuannya --Rosalina. Hanya merasa iri dan kesal, lalu ia tetap menahan rasa kesalnya.

"Lin, ayo kenapa kamu hanya diam saja?" panggil Senor.

Rosalina merasa kaget. "Oh, iya!" balasnya.

Karena keberhasilan mereka bisa kabur. Tapi anak bangsawan itu juga tidak akan pernah mengalah, ia langsung membuka meriam apinya. Dan pelurunya berhasil menembak sasaran pada kapal milik Senor.

Duar!

Kevin dan teman-temannya tidak merasakan kalau ada sebuah tembakan dari musuhnya, mereka tidak peduli dan menjalankan langsung untuk menghindari dari suku kerajaan api.

20 menit kemudian, Reno menghirup asap. Yang bersumber dari belakang, lalu Reno pergi ke belakang kapal.

Dan ternyata benar, kalau di belakang ada api yang sangat besar. Lalu Reno berlari ke depan menemui Kevin.

"Kak Arslan!" teriak Remo.

"Iya, Ren. Ada apa?" tanya Kevin.

"Itu kan di belakang, api, kebakaran?!" panik Reno.

"Apa kebakaran?!" Kevin juga merasakan panik. Lalu mereka berdua berlari ke belakang kapal.

"Astaga, dimana arah asal api ini? Ren, kenapa kamu nggak kasih tau sama Kakak! Ya sudah kamu ambil lap, cepat buruan!" panik Kevin.

Reno berlari untuk mencari lap. Tapi ia tidak menemukan, kemudian Reno berpikir. Ini kan ditengah laut, kenapa tidak pakai air saja.

"Kak, ini airnya aku siram aja yah?!"

Invalible  [TELAH TERBIT DI PENERBIT GUEPEDIA]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang