#20 - Dua puluh✨

109 23 0
                                    


Keesokan harinya saat jam mata pelajaran berlangsung...

Lu mau bolos gak Vik?

Setelah membaca surat dari Vico, Vika langsung menoleh ke arah Vico dan mereka langsung beradu pandang satu sama lain.

Setelah itu Vika pun menulisakan sesuatu di dalam kertas itu dan memberikannya kepada Vico.

Nanti kalo kita di hukum gimana?

Setelah membaca surat dari Vika, Vico pun kembali menuliskan sesuatu, dan memberikannya lagi kepada Vika.

Sekarang lo tinggal pura-pura sakit perut aja, percaya sama gue.

Vika membulatkan matanya seketika, bagaimana bisa dia pura-pura sakit perut.

Vico mengangguk mantap untuk meyakinkan Vika, Vika pun bersiap untuk melakukan aktingnya kali ini.

Semoga berjalan mulus.

"Aduh duh perut gue!" Ucap Vika seraya memegangi perutnya, yang membuat seisi kelas langsung tertuju kepadanya, termasuk guru yang sedang mengajar.

"Perut kamu kenapa Vika?" Tanya bu Ane selaku guru bahasa Indonesia.

"Perut saya sakit bu, sepertinya saya butuh ke UKS," Ucap Vika yang tentu saja tidak bisa langsung di percaya, karena semua guru pun tau bagaimana kelakuan Vika selama di sekolah.

"Kamu buat alasan ya?" Ucap Bu Ane dengan tatapan mengintimidasi.

"Engga bu," Ucap Vika seraya menatap ke arah Vico meminta bantuan.

"Kalo gitu biar saya saja yang menemani Vika bu," Ucap Vico yang tentu saja sama-sama tidak bisa di percaya.

"Apa lagi kamu, emangnya ibu bisa percaya gitu aja sama alasan kalian?" Ucap bu Ane lalu kembali mengajar.

Namun tiba-tiba saja...

Brugghhh...

Tubuh Vika limbung ke lantai yang membuat seisi kelas kaget, begitu juga dengan Vico yang ikut terkejut, karena tidak ada skenario pingsan sebelumnya.

Tentu saja hal itu membuat Vico langsung khawatir, dia merutuki dirinya karena meminta Vika untuk pura-pura sakit perut agar bisa membolos.

Apa mungkin ini Azab?

*Guplak! Sadar thor ini bukan acara indosiar.

"Vika!" Seru Vico yang langsung mengangkat tubuh Vika lalu hendak membawanya ke ruang UKS.

"Liat semua ini semua gara-gara ibu!" Ucap Vico saat berpapasan dengan Bu Ane yang berada di depan papan tulis.

Bu Ane hanya bisa melongo tak percaya, ternyata kali ini dia telah salah menilai muridnya.

Setelah itu Vico langsung meninggalkan kelas tanpa memperdulikan Bu Ane yang masih cengo.

"Vik bangun! jangan bercanda, gue khawatir," Ucap Vico saat di tengah-tengah perjalanan ke ruang UKS.

Dan tiba-tiba Vika membuka sebelah matanya.

"Berhasil kan?" Ucap Vika yang membuat Vico lemas seketika.

"Lo bener-bener ya bikin gue jantungan tau gak!" Ucap Vico kesal seraya menurunkan tubuh Vika.

"Ya abisnya gue bingung, kok bisa bu guru gak percaya sama kita?" Ucap Vika heran.

"Karena Lo sama gue udah keseringan bolos, jadi gada tuh guru-guru yang bakal pecaya sama kita, apa lagi sama alesan klasik kaya tadi," Ucap Vico terang-terangan.

VIKA & VICO [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang