VIKA & VICO [END✓]

#29 - Dua sembilan✨

Warning Part ini terasa begitu panjang, mohon kesabarannya⚠️

•
•
•

Berhari-hari Vika mengurung dirinya di kamar, seraya merutuki dirinya sendiri.

Kejadian itu membuat Vika membuka matanya lebar-lebar, dia merasa telah menjadi orang yang sangat jahat kepada orang yang telah baik kepadanya selama ini.

Dia mengingat semua pristiwa yang telah dia lakukan kepada Vico.

Dia juga mengingat saat pertama kali Vika bertemu dengan Vico.

Flashback on.

"Gue suka sama lo!!" Ucap Vico

"Terus?" Sahut Vika

"Gue mau lo jadi pacar gue!" Ucap Vico

"Maaf mimpi lo ketinggian sayang!" Ucap Vika yang langsung meninggalkan Vico.

Flashback off.

Vika tersenyum saat mengingat kejadian gila itu, tepatnya saat Vika memenangkan balap liar saat melawan Vico.

Kemudian dia juga mengingat kejadian saat Vika hendak dijodohkan dengan Vico.

Flashback on.

"Eh calon mamah mertua, gimana kabarnya mah?" Ucap Vico seraya bersalaman dengan Key sang mamahnya.

"Oh iya, kenapa gak kepikiran yah anak kita di jodohin aja? Keliatannya juga mereka serasi," Ucap Bagas ayah dari Vico.

"Eh engga Om amit amit punya suami kaya dia!" Ucap Vika.

Flashback Off.

Vika tersenyum lagi saat mengingat hal itu.

Kemudian juga dia ingat saat Vico pindah sekolah hanya karena ingin bertemu Vika setiap Hari.

Flashback on.

"Besok gue mau pindah ke sekolahan lo!" Ucap Vico dengan gamblangnya.

"Sayangnya gue gak tanya!" Ucap Vika sinis.

"Gue lakuin itu biar bisa ngeliat lo setiap hari!" Ucap Vico dengan senang.

"Bodo amat!" Ucao Vika semakin sinis.

"Dan gue bakal semakin cinta kalo lo jutek sama gue!!" Teriak Vico supaya terdengar oleh Vika.

Dan keesokan harinya Vico benar benar pindah ke sekolahnya bahkan satu kelas dengan Vika.

"Apakah ada di antara kalian yang masih belum faham?" Ucap pak guru yang sendari tadi mengajar.

"Saya Pak!" Ucap Vico seraya mengangkat tangannya, namun matanya menatap ke arah Vika.

"Iya, bagian mana yang belum kamu paham Vico?" Ucap pak guru dengan lembut.