26. Tenggelam

967 156 19
                                    

Hai aku tahu aku ngilangnya lama banget, tapi semoga kalian masih inget cerita ini ya huhu

Selamat membaca!!

Memang terkadang kita terasa bodoh untuk memahami apa isi hati diri sendiri, apa isi dari perasaan diri sendiri. Merasa paling mengenal namun ternyata tak mengenali sama sekali.

Mungkin terlalu sibuk memikirkan perasaan orang lain, sampai tak menyadari apa yang hati sendiri inginkan. Atau memang terlalu bodoh untuk menyadari apa sebenarnya hati rasakan.

Seperti Hyemi, ia kira dirinya telah mengenal dengan baik mengenai perasaannya, mengenai isi hatinya. Mengenai siapa yang dicintainya. Namun lagi lagi ia terlampau bodoh untuk mengetahui itu semua. Atau memang logikanya sendiri yang terus memaksa, memimpin hingga mengabaikan apa yang hati inginkan.

Bahkan hingga detik ini pun Hyemi tak mengerti akan perasaannya. Akan dimana sebenarnya hatinya berlanbuh. Sejak kejadian kemarin sore, dimana ia melihat dengan netranya sendiri sang kakak bercumbu dengan gadis lain. Membuat ia sesak, tak rela, sedih dan marah secara bersamaan. Sampai ia tak sadar air mata telah mengalir dengan begitu derasnya—seolah mewakili apa yang ia rasa.

Namun lagi lagi logika berperan untuk menjadi sang dominan, perasaan yang ingin berteriak mengaku dipaksa bungkam dengan akal sehat.

Ia tahu, rasa sakit yang ia rasakan bukan sekedar adik kepada kakak. Namun logikanya berteriak, bahwa sebenarnya itu tak boleh terjadi. Meyakinkan dengan paksa bahwa rasa sakit yang Hyemi alami adalah rasa tak rela bahwa sesosok yang selalu ada untuknya harus bahagia dengan yang lain. Dengan bukan dirinya. Ia tak terbiasa, ini terlalu mendadak hingga mengejutkannya. Ya itulah isi dari logika dan akal sehatnya.

Lagi lagi Hyemi merasa telah menjadi sosok yang jahat, sebab ia tak begitu semangat dengan kencan yang ia lakukan dengan Taehyung.

Terlalu banyak hal yang membuat pikirannya rumit hingga membuat fokusnya hilang. Bukannya menikmati kebersamaan dengan kekasih sesempurna Kim Taehyung. Namun Hyemi malah pergi dengan pikirannya yang entah kemana. Pusing sendiri hingga ia tak tahu apa yang sedari tadi ia pikirkan.

Keduanya duduk di dalam mobil, dengan ice cream di dalam genggaman masing masing. Taehyung dengan rasa stroberry dan Hyemi dengan ice cream rasa coklat.

Mereka memilih memarkirkan mobil di pinggir sungai Han. Menikmati dinginnya hembusan angin malam, juga air yang bergerak dengan tenang. Seharusnya ini menjadi suatu hal yang sederhana namun menyenangkan.

Tapi nampaknya ekspetasinya tak sampai. Melihat fokus Hyemi yang tak berada di sana.

Taehyung sesekali mengajak Hyemi untuk mengobrol dan Hyemi pun menimpalinya balik. Mereka sama sama berusaha memecahkan atmosfir kecanggungan di antara mereka.

Saat Hyemi tengah menikmati ice cream miliknya, rupanya kebiasaannya yang tak bisa makan ice cream dengan rapi masih ada. Pun hal tersebut menarik perhatian Taehyung. Pemuda Kim itu mendekat ke arah Hyemi, mengusap pipi Hyemi yang terkena ice cream. Kelewat lembut seoah jika ia mengusap dengan sedikit tekanan saja dapat membuat gadis itu pecah belah.

Dan itupun berhasil mencuri atensi Hyemi untuk memandang balik sang empu. Namun berkat tatapan lugu Hyemi membuat tarikan tersendiri untuk Taehyung.

Laki laki tersebut menangkup kedua pipi Hyemi dengan kedua bola matanya yang menatap dengan intens. Memaksa Hyemi untuk tak dapat menolak pesonanya. Sialnya Kim Taehyung benar-benar sangat tampan—kelewat sempurna malah.

"Jeon Hyemi."

Taehyung memanggil dengan suara beratnya yang semakin menghipnotis fokus Hyemi untuk tetap bertuju pada pemuda Kim tersebut.

GRAY PAPER - JJK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang