17. Hujan dan Kekacauannya

1.8K 195 24
                                    

Kemaren pada nanyain Jungkook kan?  Nih aku kasih. Special chapter Jungkook.

Direkomendasikan sambil mendengar Rain - Baekhyun fear Soyou.

Vote Dan komen banyak banyak ya ♥

Jungkook tak tahu lagi apa yang harus ia lakukan, semua terasa hilang, sistem sarafnya pun terasa mati. Rasa rasanya semua hal ia lakukan selama ini lenyap, terbawa angin, atau memang sedari awal perjuangannya tak dianggap dan tak akan membuahkan hasil? Ia kacau.

Semua berawal karena langit yang menghitam, berubah warna dari biru cerah menjadi kelabu, diikuti dengan angin yang berhembus kencang dan gemuruh gemuruh juga mulai terdengar. Tentu hal itu membuat Jungkook bergerak cepat, kegiatan latihan rutinnya harus ia rampungkan. Memilih pamit terhadap semua tim begitu pula dengan pelatih, sebab ada seseorang yang sangat ia khawatirkan kala hujan datang.

Jeon Hyemi membutuhkannya saat ini.

Dengan begitu saja diliputi kekhawatiran yang melekat pada dirinya, ia membawa motornya kencang tak menghiraukan tubuhya yang kedinginan sebab  masih memakai baju latihannya, baju tanpa lengan.

Ia sudah tak ingat lagi untuk memakaikan dirinya jacket atau benda hangat lainnya. Pikirannya sudah penuh dengan cara agar bisa segera sampai di rumah dan bertemu dengan Jeon Hyemi, hanya itu. Memang gadis itu sudah berkuasa di otak maupun hatinya.

Begitu sampai di rumah, tak ada tanda tanda akan kehidupan, sepi tak berpenghuni. Jungkook berkeliaran mencari sesosok gadis mungil Jeon itu. Namun lagi lagi kosong, nihil yang ia temukan. Jungkook beralih mengambil ponselnya dan mendial Go Seulbi, berharap bahwa Hyemi sedang bersamanya. Namun lagi lagi ia harus mendesah kecewa, sebab sang empu yang mengatakan di sebrang sedang tak bersama adiknya.

Pun kekhawatirannya semakin menjadi jadi, tanpa pikir panjang ia melesat keluar rumah. Menaiki motornya, hujan pun mulai turun, dan perasaannya semakin kalang kabut. Ia terus bergumam kemana adiknya itu. Hanya bisa berharap ia bisa segera menemukannya dengan keadaan baik.

“Dimana kau Hyemi-ah”

Jungkook melajukan motornya pelan, tak kencang seperti sebelumnnya sebari mata yang melihat kesana kemari berharap menemukan Hyemi. Tak menghiraukan dirinya yang sudah basah kuyup, tujuan yang pasti hanya untuk menemukan Jeon Hyemi seorang.

Jungkook memelankan laju motornya dan berhenti kala mata bulatnya melihat laki laki yang akhir akhir ini mengganggu pikirannya. Dia Kim Taehyung tengah duduk bersamaan dengan seseorang bertubuh mungil namun bergetar dengan ringkih. Taehyung pun memeluknya sambil mengusap ngusap punggung dan kepala si gadis.

Jungkook yakin, hanya dengan melihat postur tubuhnya saja sudah tahu siapa itu. Jungkook menepikan motornya dan hendak menyusul, saat ini selain perasaan khawatir yang meluap, panas dan rasa tak suka pun meliputinya. Namun langkahnnya memelan saat dirinya melihat Taehyung tengah melempar tatapan lembut dan Hyemi yang diam membalas tatapan.

Tak suka, jelas Jungkook tak suka melihatnya. Disaat emosinya hendak meletus panas panasnya, disaat itu pula netranya melihat dua bilah bibir yang berbeda itu menempel saling melumat memberikan kehangatan. Maka kemarahannya lenyap dengan berganti dengan sakit. Rasanya sangat sakit sampai membuat sesak, seperti pasokan udara yang ada dipaksa berenti.

Sangat sakit, ingin memisahkan namun tak mampu, kakinya hanya bisa diam tak mampu bergerak barang seinci pun. Layaknya dipaku paksa agar tetap diam dan bungkam. Tanpa terasa air matanya jatuh begitu saja. Sambil mengepal, ia tahu cintanya tak akan berhasil sebab ia mencintai sosok yang salah. Namun meski begitu, meski ia tahu akhirnya akan seperti ini. Rasa kecewa dan sakit tetap saja ada, bahkan sangat banyak. Sampai sampai ia tak kuat. Sampai sampai ia tak menyadar idengan derai air mata yang mengucur dengan sendirinya tanpa ada paksaan.

GRAY PAPER - JJK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang