GRAY PAPER - JJK

18. Sarapan ala Hyemi

Ada yang kangen?

Makasih buat yang setia vote & komen ♥

Btw, siders disini tidak ingin Kah menampakkan diri? Mampir sebentar buat vote dan komen.

Hyemi terbangun dengan wajah cerah mengingat apa saja yang sudah terjadi kemarin antara dirinya dengan si Partner. Sampai sampai membuat pipinya menghangat jika kembali mengingat adegan kemarin dan membuatnya susah tidur. Terdengar berlebihan memang, namun begitula keadaannya. 

Namun di tengah kebahagiaannya juga ia harus menghadapi sedikitnya kekecewaan. Ketika ia turun dari tangga dan berjalan ke arah dapur, tak ada pemandangan biasa yang ia lihat—Jeon Jungkook yang sibuk dengan dapur. Yang ada hanya sepotong roti panggang dengan selai kacang dan segeas susu coklat yang telah tersedia. Hyemi celingukan berusaha mencari persepsi sang kakak, berjalan kembali ke atas dan menemukan kamar yang bertuliskan Golden Closet Room telah rapi.

Ia hanya bisa menghela napas kecewa, turun memakan sarapan yang tersedia dan menyimpulkan sang kakak telah pergi lebih dahulu. Sebenarnya ia sedikit khawatir kemarin Jungkook pulang sangat malam—atau mungkin pagi sebab Jungkook hadir pukul 02.00. Hyemi ia ingin memarahi dan melemparkan beberapa umpatan namun ia urungkan kala melihat raut lelah dari sang kakak.

Begitu Hyemi mendapat pesan dari sang kekasih—ya perihal kejadian kemarin adalah sebab mereka resmi menjadi sepasang kekasih saat ini. Kesehariannya yang biasa pergi dan pulang bersama sang kakak. Kini agaknya berubah, sebab sudah memiliki si pemuda Kim. Setelah ia membaca isi pesannya, ia bergegas ke depan pagar rumah dan mendapati sang kekasih tengah melempar senyuman. Hal yang selalu saja berhasil membuat Hyemi salah tingkah.

***

Hyemi terkejut kala sang sahabar tiba tiba menggebrak meja setelah mendengar satu kalimat yang keluar dari bibir Hyemi. “Serius Hyemi!! Kalian jadian!?”

Pun Hyemi menarik tangan sahabatnya agar kembali duduk. Dan kemudian ia pun mengangguk dengan kedua pipi yang bersemu. “Eum, begitulah.”

Seulbi menggeleng gelengkan kepaanya tanda tak percaya dengan apa yang sudah keluar dari murut si gadis Jeon. Apalagi setelah mendengar cerita dibaik alasan berseminya kisah Jeon Hyemi. Benar benar membuatnya berdebar. “Gila sih, Taehyung sunbae benar benar laki laki. Baru pertama kalinya kan ada laki laki yang dapat menenangkanmu saat hujan selain Jungkook Sunbae?”

Mendengarnya Hyemi pun terdiam, benar apa yang disebutkan oleh Seulbi. Ini merupakan pertama kalinya ada seseorang yang mampu menenangkannya kala hujan datang. Senyumnya pun semakin lebar, Kim Taehyung memang benar benar cocok untuknya.

***

Sebagai pasangan yang sedang hangat hangatnya, kali ini Kim Taehyung mengajak Hyemi ke retoran korea—italy yang cukup terkenal. Desainnya pun sangat menarik, perpaduan antara western namun tetap tak meninggalkan ciri khas dari korea.

Hyemi dan Taehyung mendapat meja di dekat jendela, sehingga dapat melihat langsung bagaimana keadaan hiruk piruk kota Seoul dengan lampu lampu yang bercahaya cantik. Dilihat dari penampilannya saja tentu tempat ini bukan main harganya. Untuk ukuran seorang anak Sekolah, Taehyung benar benar berada karena berani mengajak kencan ke tempat seperti ini.

“Sunbae?”

Taehyung yang duduk di sebrangnya menikkan kedua alisnya. “Hm?”

“Kau yakin kita akan makan disini?”

“Kenapa memangnya? Kau tak suka atau tak nyaman?”

Hyemi menggeleng “Bukan, aku suka, tapi ini terlalu—euh.”