Sinar mentari muncul dari celah jendela kamar yang didominasi dengan warna blue soft , membuat sang empu harus terbangun dari tidur lelapnya, dengan malas ia bangkit dari kasurnya, pergi ke kamar mandi bermaksud membersihkan diri, dan siap memulai harinya.Badannya sudah dibalut seragam sekolah, wajahnya pun sudah di poles dengan sedikit make up, ia memakai liptint untuk menambah kesan manis pada bibir ranumnya, Hyemi keluar dari kamarnya yang berada di lantai dua—bersebelahan dengan kamar milik Jungkook. ia melangkah menuruni anak tangga, dan menemukan Jungkook tengah sibuk berkutat dengan piring—seperti biasa Jungkook yang selama ini selalu mempersiapkan sarapan untuk mereka, ya walaupun logika perempuan yang harus melakukan itu. Tapi nyatanya Hyemi terlampau lompong, untuk melakukan semua itu.
Biasanya Hyemi selalu langsung datang dan duduk dengan manis di meja makan, memerhatikan bagaimana tampannya seorang Jeon Jungkook ketika serius mengerjakan sesuatu. Tapi kali ini tidak, ia lebih memilih melenggang meninggalkan Jungkook, ia masih marah dengan Jungkook perihal kemarin. Namun baru satu langkah, Jungkook sudah berdiri di depannya—menghalangi jalannya.
“Kau melupakan sarapanmu Princess.”
Hyemi memutar bola matanya “Tidak, terima kasih!” jawabnya datar, sambil kembali hendak melangkah, namun lagi lagi Jungkook menghalangi.
“Kau masih marah?” Tanyanya, namun Hyemi diam tak menjawab, gadis itu lebih memilih menekuk wajahnya masam, Jungkook menarik nafas dan menghembuskannya kasar.
“Oh ayolah, kau itu bukan anak kecil, kenapa Juga kau jadi kekanak kanakan seperti ini?”
“Kekanak kanakan apanya, aku hanya tak ingin sarapan.” Ujarnya dengan ketus sambil melangkah meninggalkan Jungkook dengan segala kekesalannya.
Jungkook berdiri sambil memasang wajah melongo memerhatikan pundak mungil Hyemi yang berjalan melewatinya dengan dingin. Jungkook menggeram, kesabarannya sudah diambang batas.
“Cukup!! Aku sudah muak!!”
Hyemi merasakan tubuhnya menjadi ringan dan melayang, dengan tiba tiba Jungkook mengangkat tubuh mungilnya dengan sangat mudah, seolah Hyemi tak memiliki beban sedikitupun. Jungkook menyimpan tubuh Hyemi di bahunya, ia mengangkat Hyemi seperti karung beras. Sontak Hyemi kaget karena itu, ia berusaha melepaskan diri sambil berteriak memprotes, tapi Jungkook tak mengindahkan, ia lebih memilih menulikan telinganya, sampai ia berhenti di meja makan dan mendudukan Hyemi di saah satu kursi.
Hyemi kesal bukan main. “Yya!! Dasar—“
“Makan!!” potong Jungkook dingin, ditambah dengan tatapannya yang tajam. Hyemi langsung bungkam dan menciut karenanya.
Hyemi melahap roti panggang dengan selai kacang itu dengan malas, masih sama wajahnya di tekuk, bahkan ia mengunyahnya seperti asal, Jungkook yang melihatnya jadi gemas sendiri, namun ia tetap senantiasa memertahankan ekspresi datarnya.
Jungkook mendorong sebuah gelas yang berisikan Hot Chocolate ke arah Hyemi, yang sudah menjadi wajib adanya. “Minumanmu” ujarnya masih dengan dingin. Fokus Hyemi yang tadinya melahap roti langsung teralihkan, dengan cepat ia mengambil gelas itu dan langsung meminumnya.
Coklat memiliki pengaruh besar bagi Hyemi, baginya coklat adalah moodboster, terbukti dengan ekspresinya yang tadinya masam kini berubah berseri seri, tanpa Hyemi sadari Jungkook dari tadi intens menatapnya, memerhatikan setiap gerak gerik yang diciptakannya.
Jungkook menangkup pipinya dengan tangan kanannya sambil memandang Hyemi datar namun biar begitu matanya tajam seperti jelaga.
Hyemi yang menyadarinya langsung gelagapan. “A-apa yang k-kau lihat! Kenapa memelototiku seperti itu!!”
KAMU SEDANG MEMBACA
GRAY PAPER - JJK
FanfictionDi atas kertas abu abu berjanji untuk tak membutuhkan, tak menyayangi, dan tak mencintai. Namun janji itu selalu dilanggar. Hanya bisa menyalahkan takdir dari Tuhan. Mereka harus terjebak dalam cinta yang salah. Begin : 17 12 2018 End : - ©Park...