07. Ikan piranha

2.9K 362 13
                                    

Jangan lupa voment, biar semangat lanjutinnya 😁

Jungkook tengah memfokuskan dirinya pada layar kaca yang menampilkan tokohnya memberantas musuh musuh yang ada, lengkap dengan segala alat alat yang tidak terlalu diketahui untuk apa fungsinya yang jelas semua alat itu bertugas membantu kelancaran dan kenyamanan seorang Jeon Jungkook si penggila video  game.

Saking fokus Jungkook dalam dunianya, ia tidak menyadari sedari tadi ada kepala yang menyembul di balik pintu—memerhatikan bagaimana tampannya seorang Jeon Jungkook jika serius pada sesuatu. Hyemi yang tadinya berniat mendatangi Jungkook langsung ia urungkan. Entahlah rasanya tubuhnya dipaksa berhenti dan memilih memerhatikan Jungkook yang membuat diri Hyemi jadi tak karuan. Seolah tubuhnya sudah terpaku dengan bumi.

Bayangkan saja dengan kaus putih tipis berlengan pendek yang Jungkook kenakan, membuat tercetak dada bidangnya yang akan sangat nyaman jika dijadikan tempat bersandar, ditambah lagi dengan tangannya yang digunakan menguasai keyboard itu memiliki kulit putih bersih dengan vein yang menyembul menambah kesan manly. Matanya yang bulat itu kini terlihat berbinar karena pantulan cahaya yang berasal dari layar komputer miliknya, dan jangan lupakan dengan penutup telinga yang bertengger di kepalanya.

Hyemi tak dapat menyangkal lagi bahwa Jeon Jungkook itu memang sangat tampan dan menawan. Pantas saja banyak sekali gadis yang berusaha mendapatkan hati kakaknya itu, namun sayangnya Jeon Jungkook tak tertarik, ia tak pernah merepon mereka semua walaupun Hyemi tahu diantara mereka tak jarang memiliki paras menawan, Hyemi sendiri tak habis pikir, apasih isi kepala dari kakanya itu. Apa dia gay? Hyemi rasa tidak, mengingat akan Jungkook yang sering menggodanya dengan kelakuan, ucapan, dan tatapan yang kelewat mesum.

“Sedang apa kau disini?” Sebuah suara menginstrupsi sehingga membuyarkan Hyemi dari pikirannya, ia itu tipe orang pemimpi sepertinya, karena Hyemi tak jarang melamun di hari harinya. Buru buru ia menegakkan badannya dan berjalan masuk ke kamar Jungkook yang di dominasi dengan warna abu abu.

“Hei! Hei! Aku tanya apa yang kau lakukan? Kenapa kau masuk ke wilayahku?” 

“Dasar pelit! Aku kan hanya ingin mampir.”

Jungkook menyandarkan badannya pada kursi yang ia duduki kemudian menyilangkan kedua tangannya di depan perut. “Tidak biasanya adikku ini mampir.” Ucapnya dengan senyum jenaka kemudian melanjutkan “Apa sekarang kau mau menyerahkan dirimu padaku ya? sudah sadar Jeon Jungkook itu sangat tampan?” pertanyaan sialan Jungkook itu terlontar begitu saja sambil mengangkat kedua alisnya.

“Mimpi saja kau!” semprot Hyemi, Jungkook yang didepannya seperti biasa hanya tertawa ketika berhasil menggoda adiknya itu.

Kembali ketujuan awal Hyemi datang kesini, ia menarik nafas dan menghembuskannya secara perlahan, ingin mengatakn beberapa kata saja  rasanya seperti akan berpidato di istana negara. “Eum, Jungkookie itu kan baik.” Ucapnya memulai dengan nada agak merayu, membuat kening Jungkook langsung mengkerut heran. “Tampan pula.” Tambahnya.

Jungkook mulai menatap Hyemi penuh selidik layaknya seorang detective yang  sedang memecahkan petunjuk petunjuk acak dari sebuah misi. Hyemi itu bukan tipikal adik yang selalu bersikap manis padanya, pengecuaian jika ia punya maksud tertentu di baliknya, jadi dapat disimpulkan bahwa Hyemi sedang menginginkan sesuatu.

Oppa-ku ini akan tambah tampan lagi jika—“

“Apa maumu?” Potong Jungkook saat itu juga.

Wajah Hyemi yang sudah dipasang semanis mungkin langsung berubah masam.

Jeon Jungkook itu memang sialan.

GRAY PAPER - JJK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang