Hallo, gimana kabar kalian?
Makasih buat yang udah sering like komen. Aku hapal username kalian kok.
Makasih juga yang setia nungguin. Happy reading!!
Mengingat mengenai apa saja yang sudah terjadi belakangan ini membuat Jungkook sudah pusing sendiri. Namun kini kepusingannya kian bertambah. Tak lain penyembabnya adalah seorang gadis cantik dengan tubuh semampai, kulit putih pualam. Mata sipit namun terkesan tegas. Dan Rambut pendek berwarna coklat terang.
Seharusnya jika melihat dari fisik, Jungkook mau mau saja bahkan kelewat senang dengan keberadaan gadis yang memiliki paras rupawan. Namun ini Jungkook, dia berbeda dari yang lain. Sudah tau sendiri juga bahwa hatinya telah terisi penuh oleh sosok lain yang rasanya amat mustahil ia dapatkan.
Cho Heeji merupakan kakak tingkat 1 tahun di atasnya. Yang mana sekarang telah lulus dan tengah melanjutkan pendidikan di perguaruan tinggi. Bagaimana Jungkook mengenal Heeji karena kebetulan Jungkook merupakan anggota Club Basket. Dan Cho Heeji merupakan captain dari tim cheerleader sekolah mereka. Hal itu menyebabkan Jungkook dan Heeji kerap kali bertemu dalam berbagai Turnamen.
Hal itu pula yang menyebabkan adanya ketertarikan antara gadis Cho itu terhadap Jungkook. Bahkan rumor mengenai hubungan mereka sudah tersohor di lingkungan sekolah dan banyak yang mendukung, namun Jungkook tak mengindahkan hal tersebut ia telah lama menutup hatinya yang diisi penuh oleh sesosok lain. Terdengar bodoh namun itulah Jeon Jungkook.
Telah lama Jungkook tak mendengar kabar mengenai kakak tingkatnya itu. Namun begitu saja gadis itu datang dan berada di lingkungannya lagi. Dengan dalih menjadi coach dari tim cheerleader sekolahnya. Jungkook acuh saja, namun ternyata keberadaan Cho Heeji memiliki maksud lain. Gadis itu terlihat jelas sekali gencar-gencarnya mendekati Jungkook.
Seperti saat ini setelah Jungkook selesai dengan rutinitasnya latihan basket, tahu tahu gadis berambut pendek tersebut sudah berdiri menyender pada motor hitam miliknya. Tentu saja Cho Heeji pun telah selesai dengan membimbing anak anak cheerleaders latihan.
Begitu mendengar langkah yang menderap mendekatinya sontak ia mengangkat kepalanya yang sedari tadi menunduk sibuk dengan ponselnya. Hanya menggulir di akun instagram milinya. Di sana ia melihat Jungkook dengan kaos hitam dan jacket hitam pula yang apik menyelimuti tubuhnya. Baju latihannya telah tanggal, itu berarti Jungkook telah mengganti bajunya terlebih dahulu.
Jungkook memandang Heeji dengan raut kebingungan yang jelas sekali tercetak di sana. "Noona? Apa yang kau lakukan di sini?"
"Aku menunggumu Jeon."
Jungkook mengangkat sebelah alisnya petanda bahwa ia tak mengeerti dengan maksud kakak tingkatnya itu. Maksudnya ada urusan apa menunggu dirinya?
"Beri aku tumpangan ya."
"Kenapa?"
Heeji menganggak bahunya dan tersenyum manis. "Hanya ingin menumpang, aku tidak ingin pulang sendirian, lagi pula tempat di belakangmu kosong kan? Jadi beri aku tumpangan saja."
Semuanya pasti tahu bahwa tempat kosong yang dimaksud biasa di tempati oleh Jeon Hyemi. sudah bukan menjadi rahasia lagi. Tapi mendengar apa yang baru saja diucapkan oleh gadis di depannya ini tak ayal membuat ia heran. Tau dari mana ia bahwa tempat itu kosong?
Tak mau memikirkan hal yang tidak begitu penting Jungkook lebih memilih mengangguk dan mengiyakan apa yang diinganka oleh Heeji. Lagi pula seperti apa yang Heeji katakan tempatnya kosong. Hyemi sibuk berpacaran. Membuat otak Jungkook semakin panas saja mengingatnya.
Pun mereka pergi berdua dengan Heeji yang berada di belakangnya, duduk di tempat yang biasa di isi oleh sosok lain. Tanpa mereka tahu ternyata sesosok yang dimaksud melihat dari kejauhan. Menahan gejolak emosi.
***
Setelah mengenai kejadian kemarin tentang Heeji yang duduk diboncengi Jungkook. gadis itu semakin terlihat gencar sekali mendekati Jungkook. Bahkan kerap kali meminta hal yang sama agar Jungkook kembali memberikannya tumpangan.
Sebenarnya Jungkook tak terlalu memperdulikan mengenai keberadaan Heeji yang akhir akhir ini semakin memepet dirinya. Ia pun tak keberatan sebab mereka memang berada di lingkup yang sama. Jungkook dengan basketnya dan Heeji dengan kegiatannya menjadi coach dari tim cheerleader sekolahnya.
Ditambah lagi bagi Jungkook Heeji itu bukanlah orang asing, mereka cukup lama saling mengenal. hanya saja kedekatan mereka tidak seintens saat ini. Akhir akhir ini terlihat mereka kedapatan selalu bersama.
Bahkan jok belakang yang selama ini selalu diisi oleh Hyemi, dan sempat kosong. kini kembali terisi hanya saja bukan oleh orang yang sama.
Kemudian mengenai bagaimana kedekatan Hyemi dan Jungkook sekarang, sudah lebih baik dari pada sebelumnya, dimana sempat terjebak dalam perang dingin. Mereka kerap kali bertegur sapa jika berpapasan, melakukan kegiatan seperti biasa. Hanya saja ada sedikit perubahan di sini.
Tak ada lagi canda tawa yang dulu sempat menjadi makanan sehari hari mereka. Selain karena kesibukan masing masing, Jungkook dengan basket dan segala kegiatannya tentang murid taun akhir. Hyemi dengan kesibukannya dengan Kim Taehyung, laki laki yang berstatus sebagai pacarnya tersebut.
Membuat secara tidak sadar adanya sekat yang membatasi mereka berdua. Sebenarnya keduanya sama sama saling merindukan satu sama lain. Hanya saja Jungkook enggan berurusan dengan si pemuda Kim dan mengganggu kencan menyebalkan dari pasangan baru itu.
Bukan-bukan berarti Jungkook telah menyerah dengan perasaannya hanya saja Jungkook tengah menyimpan rapat rapat bom yang akan ia keluarkan dan buat ledakan yang memekkakan tentunya.
Hanya saja tanpa perintahnya, bom yang sedari awal ia simpan dengan rapi telah keluar dengan sendirinya, entah ini merupakan keuntungan atau bahkan balik menjadi kesialan bagi Jungkook dan menyebabkan ia terluka lagi. Ia tak tahu, ini bukan kehendaknya.
Hanya saja yang perlu diketahui, ada seseorang yang
berperan menarik keluar bom tersebut.
Cho Heeji.[]
Jadi gimana?
Bom apa tuh?
Seninya Deidara ya?
![](https://img.wattpad.com/cover/170730609-288-k57334.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GRAY PAPER - JJK
FanfictionDi atas kertas abu abu berjanji untuk tak membutuhkan, tak menyayangi, dan tak mencintai. Namun janji itu selalu dilanggar. Hanya bisa menyalahkan takdir dari Tuhan. Mereka harus terjebak dalam cinta yang salah. Begin : 17 12 2018 End : - ©Park...