Bagian 9

33.5K 3.4K 218
                                    



"Happy birthday, Sweety ... may your day be full of sunshine, rainbows, laughter, and fun." Rachel mengelus puncak kepala Melati kemudian menyerahkan sebuah paper bag bercorak abstrak warna-warni yang berisi kotak kado berukuran 20 cm x 30 cm, dalam posisinya yang berjongkok di depan gadis cilik itu.

"Thank you, Onty ...." Tangan mungil milik Melati meraih hadiah dari Rachel lanjut mendekapnya di dada.

Rachel lalu bangkit, berganti dengan Hesti yang kini sudah mengulurkan hadiahnya kepada Melati. "Selamat ulang tahun, Sayang ... kalo ini kado dari Tante Hesti, semoga suka, ya ...."

Melati serahkan paper bag dari Rachel pada Dito yang berdiri di samping kanannya. Selanjutnya, gadis itu menerima pemberian dari Hesti sambil mengucap, "Makasih, Ante Hes ...."

"Sama-sama, Sayang ...."

"Om Cakya ...," teriak Melati tiba-tiba dengan pandangan mata jauh ke depan.

Hesti langsung menegakkan tubuhnya, memasang badan di sisi kiri Rachel, lanjut mengikuti arah sorot mata orang-orang di sekelilingnya. Rachel sendiri, Hesti perhatikan hanya tersenyum miring menyaksikan mantan suami yang satu bulan lalu memohon untuk rujuk kini tengah menggandeng mesra wanita barunya.

Hari ini adalah perayaan ulang tahun anak dari Dito dan Mawar. Acaranya digelar siang hari dengan mengusung konsep outdoor. Tempatnya di sebuah rumah makan yang cukup terkenal di pusat kota. Selain keluarga besar serta teman sekolah Melati, Dito dan Mawar mengundang teman-teman dekat mereka juga.

"Hei, Manis ...." Cakra mengangkat tubuh Melati untuk digendongnya. "Happy birthday, Om punya hadiah special buat kamu."

Cakra memberikan kode pada April agar mengangsurkan bingkisan yang dibawa. Melati tersenyum semakin lebar saat menerimanya dengan tangan kanan, sementara tangan kirinya memeluk kado dari Hesti. Gadis cilik itu juga sempat menerima satu ucapan dari kekasih Cakra.

"Selamat ulang tahun, Melati, semoga tambah pinter dan semakin cantik ya ...." Lembut sekali suara April mengucapkan doa.

Melati melirik ayah dan bundanya yang tengah berdiri kaku, ingin bertanya siapakah gerangan perempuan yang datang bersama Om Cakya-nya. Tetapi Dito dan Mawar malah memberikan senyum tipis.

"Bilang makasih dong, Sayang," perintah Mawar pada putri sulungnya.

Melati menurut, ia mengucapkan terima kasih pada Cakra dan perempuan yang memperkenalkan diri sebagai Tante April.

Selepas mengecup pipi Melati, Cakra menurunkan bocah itu dari gendongannya. Melati lantas berlari ketika melihat lambaian tangan teman-temannya yang tengah berkeliling di samping kolam yang berisi berbagai jenis ikan hias.

"Apa kabar, April?" sapa Dito ramah. Ini adalah kali kedua pasangan suami istri yang merupakan orang tua kandung Melati bertatap muka dengan kekasih baru Cakra. Setelah sebelumnya mereka pernah berkenalan di sebuah pesta pernikahan.

"Baik ...," jawab April sembari tersenyum kecil.

"O ya kapan rencana pernikahannya?"

Hesti gegas menelisik raut wajah Rachel kala pertanyaan itu meluncur bebas dari bibir Mawar. Ia kemudian bisa kembali bernapas dengan lega begitu tak mendapati perubahan dalam ekspresi Rachel.

"Tiga bulan lagi." Cakra yang menyahuti. Laki-laki itu menarik telapak tangan April untuk digenggam seraya netranya menatap sang mantan istri ketika mengucapkannya. Akan Cakra perlihatkan pada Rachel bahwa ia juga bisa bahagia meski hidup tanpanya, sama seperti yang Rachel tampakkan pasca mereka resmi berpisah.

RUNTUH (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang