☘️ : 𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟐𝟔

3.7K 270 24
                                    




"Mommy, Kookie pulang!" Teriak Jungkook yang sudah tiba di rumahnya. Jin menyempatkan menatap Jungkook dari atas sampai bawah.

"Astaga, ada Taehyung rupanya." Pekik Jin. Taehyung tersenyum lebar, senyum kotak memperlihatkan gigi berjajar rapi.

"Halo! Ahjumma, Tae datang untuk mengantar Jungkook pulang." Jin mengangguk, lantas mendekat ke arah Jungkook. "Dimana tas mu, sayang?" Jin bertanya.

Jungkook menunduk "Tadi di bawa... "
Jungkook terdiam saat mendengar suara langkah kaki. "Ahjumma, Jimin datang membawa tas pororo X Iron Man." Itu suara Jimin menggelegar. Jin tersentak sebentar.

"Jimin pun disini, mana satu lagi?"

"Aha, Yoongi Hyung pulang dulu. Karena tidak kuat menahan ingin pipis nya Ahjumma." Ujar Jimin sembari memberikan tas milik Jungkook pada Mommynya.

"Baiklah, ayo Taehyung - Jimin kita makan. Ahjumma sudah buatkan makan siang." Kedua ya mengangguk, eh sebenarnya bertiga sama Jungkook kalian lupa yah...

Jimin tersenyum bangga, sambil memeletkan lidah nya keluar ke arah Taehyung, tidak terima Taehyung segera berlari ke arah Jungkook dan mengajak Jungkook untuk ke ruang makan. Jimin geram, ia kalah star sekarang. Tidak bisa di biarkan.

"Ahjumma, biar aku bantu." Ujar Jimin yang langsung membantu Jin. Jin tersenyum.

Makan tanpa Namjoon itu menyenangkan, makanan pun tak akan cepat habis. Jungkook sedari tadi mengaduk-aduk makanan nya saja.

"Kenapa sayang?" Jungkook menggeleng.

"Tidak selera, mulut Kookie rasa es krim, tidak enak kalau di campur dengan ini." Jin mengangguk-angguk. Tapi apa yang di katakan Jungkook 'es krim?'.

"Buka mulut mu Kookie!" Jungkook menggeleng seperti ya ketahuan, pasalnya Jin melarang Jungkook makan es krim di sekolah, takut ada apa-apa!

"Cepat buka!" Jungkook membuka mulut nya pelahan, dengan mata terpejam. Siap-siap kena marah Kook. "Auntie, Yoongi datang, membawa makanan~!" Ujar Yoongi datang dengan cepat, dan untungnya Jungkook selamat dari Neraka Mommy nya ini.

Jin tersenyum. "Apa itu, dan mana?" Tanya Jin yang berdiri dari kursi dan melangkah ke arah Yoongi. Memberikan nya pelahan. "Hati-hati Auntie itu soup rumput laut, masih panas. Bahkan tangan Yoongi memerah karena nya." Ujar Yoongi panjang lebar. Jimin hanya mengangguk-nganguk benar kata Yoongi, lihat saja tangan nya memerah sedang Taehyung hanya diam memperhatikan Jungkook yang masih menutup matanya.




"Ahjumma, terima kasih atas makanan nya, Jimin suka. Dan aku pamit pulang." Ujar Jimin pelan, Jin tersenyum sambil menggenggam tangan Jungkook yang ada di samping nya.

"Hati-hati Jimin dan Taehyung."

Kenapa Taehyung juga kan ia yang berpamitan kepada peduli juga sama Taehyung. Jimin mengangguk. "Baik Ahjumma, Kookie besok bareng Hyung berangkat sekolah. Arra ?"

"Tidak! Jungkook akan tetap bareng dengan ku!" Ucap Yoongi menatap datar Jimin, apa perang telah dimulai? Saling merebut kan seseorang ?

"Sudah-sudah sebaiknya kalian pulang, takut di cari orang tua masing-masing. Oh ya Jimin kau dekat kan dengan rumah Taehyung. Tolong jaga Taehyung. Aku tahu Taehyung lebih muda dari mu." Jimin hanya diam, kenapa Mommy Jungkook terus saja peduli pada Taehyung.





-°-

"Yak! Kenapa kau bisa ada di sini?" Tanya Jimin penuh selidik, Taehyung mengendikan bahunya. Tidak peduli dan terus berjalan.

"Yak, aku bertanya padamu!" Kejar Jimin.

"Untuk apa aku menjawab pertanyaan dari mu itu, cih tidak berguna!" Suara Taehyung sedikit berat. Tanpa melihat Jimin, Taehyung yakin Jimin pasti marah.

Jimin menarik tas sekolah Taehyung, itu membuat Taehyung sedikit terhuyung kebelakang. Untung saja bisa mensejajarkan nya kembali.

"Apa mau mu. Hah?!" Geram Jimin. Taehyung melepas tangan Jimin yang berada di tas nya. Berbalik kebelakang menatap Jimin yang menahan amarahnya.

"Aku hanya ingin kau menjauhi Jungkook, tinggalkan Jungkook." Jimin berdecih seperti orang dewasa. Jimin tertawa renyah sangat renyah seperti kripik, apa ini mau Taehyung sulit ditebak.

"Kalau aku tidak mau? Taehyung ku ingat kan pertama kali aku melihat Jungkook itu AKU baru KAU!" Taehyung mengangguk benar kata Jimin memang Jimin dulu yang bertemu dengan Jungkook baru ia. Tapi Taehyung menampik semua itu.

"Yah.. memang kau yang pertama bertemu Jungkook. Tapi aku tidak suka jika Jungkook dekat dengan mu Park Jiminssi." Jimin diam, tidak berkutik sedikit pun tapi tangan nya terkepal kuat, sudah siap untuk memukul wajah di hadapannya ini. Ingin ya meremas-remas hingga tidak ada yang tersisa. Biarkan saja di sebut wajah mulus! Tanpa apapun.

"Apa ini ada sangkut pautannya dengan masalah tentang Eomma mu, Tae?!"

Taehyung menatap Jimin tajam. "Ya. Kau merebut nya dari ku. Jimin." Jimin menggeleng. "Tidak bukan aku tapi kau yang salah, membiarkan Eomma mu menikah lagi. Seharusnya kau tolak."

Mati kutu, benar kata Jimin kenapa ia tidak menolak Eomma nya sendiri menikah lagi. Saat itu Taehyung terpuruk saat mendengar Eomma dan Appa nya bertengkar dan salah satu dari mereka minta bercerai, Taehyung tidak sanggup mendengar terlalu lama tentang orang tuanya. Taehyung menangis sendiri dikamar nya, bahkan Taehyung pernah tidak mau bicara saat Appa nya datang ke kamar nya. Masalah itu terjadi karena Appa nya. Eomma bahkan berteriak "Kau yang duluan berselingkuh dari ku Kim!". Ia tidak sanggup dan saat Eomma datang ke rumah Nenek bersama nya beberapa hari kemudian membawa laki-laki, katannya rekan kerja. Beberapa bulan kemudian Taehyung mendengar Eomma nya akan menikah lagi. Paling parah nya setelah Eomma nya menikah dengan Si Marga Park. Perilaku Eomma berubah, hanya sedikit tapi itu berdampak buruk pada Taehyung. Eomma ya lebih sayang pada kakak barunya itu adalah Park Jimin.

"Benarkan apa kata ku, kau yang salah bukan aku! Dan seharusnya kau yang menjauhi Jungkook. Jangan bertemu dengan Jungkook lagi Taehyung." Hanya diam, Taehyung masih pada alam lamunan nya, memukirkan dulu kenapa bisa menerima Eomma nya menikah lagi. Terlalu banyak betfikir Taehyung sedikit pening, memejamkan matanya sejenak dan kembali berputar untuk lanjut berjalan.

Taehyung tidak mendengar perkataan Jimin barusan.

Tubuh Taehyung hampir oleng. Terus berfikir tentang 'Eomma, Eomma dan Eomma.'

"Dan bagus sekarang kau tinggal bersama Appa kandung mu itu. Jadi aku bisa terus bersama Eomma mu itu." Ejek Jimin.

"Diam!" Teriak Taehyung.

Jimin sedikit terkejut dengan suara Taehyung. Sangat menyeramkan.

Park Jimin yang di kira baik ternyata punya sifat yang terpendam coba simak-simak dengan baik, Jimin suka mengolok-ngolokan orang dan berbicara dengan tinggi. Ternyata kebaikannya itu hanya topeng belaka, terbongkar lah jati diri seorang Park Jimin.

"Jimin-!"

"-Baby Jungkook milik ku!" Ucap Taehyung dengan menatap Jimin yang hanya terkekeh.

"TIDAK!! Baby Jungkook milik ku!" Balas Jimin dengan gaya pogah nya, sambil memegang tas sekolah nya dan berjalan meninggalkan Taehyung yang masih diam. Mungkin masih berfikir.

"Sampai jumpa! Selamat menikmati hari mu itu Tae!"

See You.....

Next?

Huhu, konflik nya berlanjut dan aku udah jelasin masalahnya apa. Okey.

Berebutan Jungkook nihhh,, cieee aku baper sendiri. Aku ngetik ini sembari mendengarkan lagu Bangtan secara acak dan ke betulan nyetel lagu IONIQ : I'm On it. Menurutku sedikit absurd...

Jimin keluar sifat aslinya, wkwkkwk. Jika banyak yang nyepam Koment aku bakal update cepat, Right? Spam Koment yang banyak. Bye-bye.

𝐁𝐚𝐛𝐲 𝐉𝐮𝐧𝐠𝐤𝐨𝐨𝐤 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang