17 || Polaroid

134 28 3
                                    

Sarapan pagi ini terlihat biasa saja dan tidak menggugah selera sama sekali. Aku bosan memakan sereal dan kue-kue yang tidak jelas. Aku ingin memakan nasi padang, tidak mungkin jika harus meminta pada peri dapur karena mereka pasti tidak tahu makanan apa itu. Pagi itu aku hanya memakan sereal dan segelas susu tanpa tambahan yang lainnya karena aku benar-benar tidak selera makan. Ahh aku jadi berpikir betapa nikmatnya makan sebungkus nasi padang menggunakan tangan dengan mengangkat satu kaki lalu tangan kiri memegang piring. Aku harus berhenti memikirkannya lagi, aku tidak mau bisa menjadi gila di pagi hari hanya karena membayangkan sebungkus nasi padang.

Aku melihat kearah meja Slytherin, Draco terlihat tengah memandangiku sambil menopang dagu nya. Ia tak mengalihkan pandangan walaupun aku menangkap basah dirinya secara terang-terangan yang tengah memperhatikanku. Aku tersenyum padanya, lalu mengalihkan perhatian ku pada ketiga temanku yang sibuk membicarakan sesuatu.

"Seusai ujian OWL akan ada pertandingan Quidditch antara Gryffindor dan Slytherin lagi bukan?" Tanya Hermione di sela-sela sarapan pagi.

"Ya seperti yang kau tahu" balasku

"Lalu siapa yang menggantikan posisi Harry, Fred dan George?" Tanya nya lagi

"Kudengar posisi Harry digantikan oleh Hydra, benar kan Hydra? Hydra, HYDRA" balas Ron

Aku terlonjak kaget "Ehh-eumm i-iya"

"Berarti kau akan berhadapan dengan Malfoy bukan. Ku harap kau tidak adu mulut dengannya saat memburu snitch"

Aku menghela nafas panjang "Entahlah, aku tidak yakin. Dia pengendara sapu yang hebat"

"Kau juga hebat terbang menggunakan sapu Hydra" Harry menatapku.

"Tidak sehebat Dra-Malfoy dan kau Harry" keluh ku.

"Believe in yourself Hydra. Aku tahu kau hebat dan kau bisa" Harry menggenggam tanganku erat, meyakinkan ku bahwa aku juga sama hebatnya dengan dia.

"Thank you Harry" Aku tersenyum padanya dan kami segera menyelesaikan sarapan untuk memulai kelas.

Aku punya janji dengan Draco malam ini di menara ujung kastil untuk belajar bersama sekaligus melihat bintang. Aku membawa beberapa buku dan mengalungkan kamera polaroid ku. Dengan segera aku bergegas menuju menara ujung kastil sebelum berpapasan dengan teman asramaku atau bahkan dengan ketiga temanku. Mereka tidak tahu bahwa aku cukup dekat dengan Draco, yang mereka tahu aku tidak menyukai Draco sejak awal kedatangan ku sama seperti mereka.

Sebenarnya aku sedang kurang enak badan karena kehujanan saat aku mengunjungi Tiggy sore tadi tanpa mandi setelahnya dan aku juga melewatkan makan malam karena selera makan ku hilang total. Suhu badanku mungkin sedikit hangat dari biasanya namun tidak masalah karena aku masih sanggup melakukan aktivitas seperti biasanya.

"Apa aku terlambat?"

"Tidak. Kau tepat waktu, tapi kau terlihat sedikit pucat. Apa kau sakit?"

"Aku tidak apa-apa. Omong-omong aku membawa beberapa buku referensi materi untuk ujian OWL"

Aku menaruh buku-buku yang kubawa di atas meja yang berdebu di pojok ruangan. Lusa sudah ujian OWL dan aku belum belajar karena aku tidak minat. Draco mendekatiku berniat untuk membantuku membersihkan meja dan menata buku, terkadang ia curi-curi pandang padaku, sepertinya ia sedikit khawatir padaku.

"Hydra"

"Ap–" Ia memegang dahiku, mengecek suhu tubuhku apakah aku baik-baik saja atau justru sebaliknya.

"Demi Tuhan kau demam Hydra. Kau sudah makan malam?" Aku menggeleng "Melihat bintang nya lain kali saja, ayo kuantar ke Madam Pomfrey"

"Tak perlu Draco aku–"

HyDracoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang