"Bloody hell! How many times have you read it? Aren't you bored?" Gadis berkuncir kuda itu jengah, ia bosan mendengar keluhan temannya yang protes karena membaca buku yang sama setiap harinya. Ia meminum segelas Es Americano yang mulai berembun karena cuaca panas. Ia tahu bahwa cerita yang ada di buku hanyalah karangan semata dan tidak nyata, namun ia tidak peduli karena jalan ceritanya tidak membosankan.
"Oh c'mon Hogwarts itu gak nyata, everything is fiction and stop baca buku yang sama berulang karena cuma buang-buang waktu. Hentikanlah, kita disini untuk memulai liburan musim panas dan bukan untuk melihatmu sibuk dengan novel" lagi-lagi gadis itu tidak peduli dengan ucapan temannya, ia memutar bola matanya dan mulai fokus pada bacaan yang sempat tertunda.
Siapa yang tidak tahu seri novel Harry Potter? Cerita fiksi ternama tentang sihir yang tidak akan hilang dimakan waktu. Banyak penggemar yang sangat suka dengan buku maupun filmnya, bahkan sampai ada yang mengoleksi berbagai macam merchandise nya. Salah satu penggemar itu adalah Gadis berkuncir kuda dengan mata coklat dan rambut Brunette. Gadis itu bernama Hydra Gypsophila Blythe, namanya diambil dari rasi bintang dan nama latin sebuah bunga. Kedua orang tuanya menamainya Hydra karena terinspirasi dari nama salah satu tokoh di Harry Potter bernama Draco Malfoy yang namanya diambil dari rasi bintang.
Gadis itu senang-senang saja jika kedua orang tuanya juga penggemar berat Harry Potter, namun yang membuatnya sebal adalah kegilaan kedua orang tuanya terhadap keluarga Malfoy sampai anaknya diberi nama yang berhubungan dengan Malfoy. Berhubungan? Iya jelas, Hydra adalah salah satu rasi bintang dalam bahasa Yunani yang berarti Naga laut. Sedangkan Draco dalam rasi bintang dalam bahasa Yunani yang artinya Naga.
"Iya aku tahu Hogwarts dan dunia sihir itu gak nyata tapi aku suka dan aku percaya, lalu untuk bulan ini aku baru baca ulang 15 kali untuk ketujuh novel" ucapnya seraya menutup buku yang di bacanya karena ia dapat merasakan aura kekesalan temannya. Ia memasukkan novel ‘Harry Potter and the Prisoner of Azkaban’ ke dalam tas nya dan mengambil buku ‘Harry Potter's spell book’ dan mulai membacanya.
"STOP IT HYDRA! Aku menyuruhmu berhenti membaca, bukan mengganti buku bacaan" Geram temannya sambil menggebrak meja yang membuat seisi kafe memperhatikan dua orang remaja di pojok ruangan.
"Demi Merlin berhijab Celine kau tidak perlu menggebrak meja dan lihatlah sekeliling kita mereka kebingungan dengan suara gebrakan mejamu yang sangat mengganggu" balas Hydra menggerutu sambil menutupi wajahnya dari orang sekitarnya yang masih terheran.
Dengan sedikit menyesal Celine meminta maaf dan berkata "Maafkan aku, tapi aku kesal Hydra kau dari tadi tidak menggubris ku, kau hanya sibuk dengan dunia sihirmu padahal kita seorang muggle" fakta itu menampar kenyataan dan tidak bisa dibantah Hydra karena ia sadar diri bahwa ia hanyalah seorang muggle.
Sudah 14 tahun ia menunggu surat dari Hogwarts dan masih belum menerima nya. Ia tahu itu konyol tapi ia masih berharap bahwa ada keajaiban nantinya. Minggu depan adalah ulang tahunnya yang ke 15 dan ia tidak akan berharap lagi akan mendapatkan surat dari Hogwarts.
"Okay Celine okay aku berhenti membaca dan maafkan aku" sesal Hydra yang dipikir sudah terlalu berlebihan terhadap Celine untuk hari ini.
"Baiklah sekarang lupakan, ayo kita fokus lanjutkan diskusi rencana liburan kita untuk 3 hari ke depan" ajak Celine memulai mencatat daftar tempat-tempat yang akan mereka berdua kunjungi untuk liburan musim panas sekaligus merayakan kelulusan mereka dari Junior High School.
Seperti itulah pertemanan antara Hydra dan Celine, selalu ada pertengkaran karena Hydra yang terlalu sibuk dengan buku-buku fiksi nya dan Celine yang kesal karena di cuekin oleh Hydra. Meskipun sering bertengkar kecil namun mereka tidak pernah bertengkar hingga bermusuhan. Tidak terasa pertemanan mereka sudah terjalin sejak mereka duduk di taman kanak-kanak sampai sekarang.
Di tengah diskusi yang damai dan serius ada saja perdebatan diantara dua sejoli ini "Gimana kalau kita ke Oxford University dulu baru ke Camridge?" Usul Hydra yang mengoreksi urutan rencana liburan mereka
"Demi Merlin Hydra kita selalu ke Oxford sejak kita masih duduk di Elementary School kau tahu? Apa kau tidak bosan ke sana terus setiap tahunnya? Sejujurnya aku benar-benar bosan selalu pergi ke Oxford setiap liburan musim panas" cercah Celine mengeluhkan usulan Hydra untuk pergi mengunjungi Oxford University untuk kesekian kalinya.
"Ayolah Cel, tidak ada kata bosan jika kita bermimpi untuk masuk ke Oxford University nantinya. Bermimpi dan rajin belajar saja tidak cukup, tapi kita juga harus rajin mengunjungi nya agar kita akrab dan hafal dengan tata letaknya. Lagipula siapa tahu kan kesempatan untuk masuk ke sana lebih besar dari yang lain" jelas Hydra penuh rasa bangga dengan Universitas itu. Ia sangat ingin masuk menjadi salah satu siswa di Universitas bergengsi di Inggris.
"Tidak ada pengaruhnya bagi kita jika kita sering berkunjung ke sana, tetap saja yang paling dibutuhkan adalah usaha dan kerja keras. Tapi baiklah kita akan pergi ke Oxford University dahulu baru melanjutkannya ke Camridge" Balas Celine akhirnya mengalah karena ia tahu jika mereka tidak pergi ke Oxford University maka Hydra akan terus ngedumel sepanjang perjalanan dan itu sangatlah berisik dan menyebalkan.
"Siapa yang tahu? Siapa tahu hal itu semakin memperbesar kesempatan kita bukan? Apa salahnya mencoba" Walaupun tahu hal itu konyol tetap saja selalu dipikirkan oleh Hydra. Hanya Hydra orang yang lebih memilih memikirkan hal konyol ketimbang materi pelajaran untuk tes kelulusan. Tetapi ia selalu mendapatkan nilai terbaik di angkatan nya. Celine yang teman baiknya pun terkadang heran dengan Hydra yang terbilang aneh, unik namun cerdas.
"Aku ingin memesan segelas Es Capuccino serta beberapa camilan dan kue, kau mau apa untuk di makan dan minum?"
Celine tampak berpikir dan melihat berbagai menu yang lumayan menarik lalu ia memutuskan memesan segelas Es Capuccino yang sama dengan Hydra "Aku juga segelas Es Capuccino dengan beberapa onion ring dan red velvet cake please?"
"Pesanan akan segera diantar dan mohon ditunggu Yang Terhormat dan Termasyur Yang Mulia Celine Cavendish" Celine tertawa geli dengan intonasi dan pengucapan yang dilontarkan oleh Hydra dan sikapnya yang membungkuk ala-ala pelayan bangsawan seperti yang ada di kerajaan Britania Raya.
Hydra ikut tertawa ketika melihat temannya dibuat tertawa oleh tingkahnya yang lagi-lagi konyol. Sambil masih terkekeh ia baris di kasir menunggu gilirannya memesan makanan.
♪♪♪♪♪
Fyi Hydra Itu ada keturunan Indonesia karena ibunya Hydra itu orang Indonesia.
Sebenarnya sih aku bikin begitu biar ada lokalnya sedikit.
Untuk beberapa part kedepan sifat aslinya Hydra belum terlalu dominan jadi aku kasih tau aja sekarang ke kalian kalo ibunya itu orang indo biar kalian nanti gak bingung kalo tiba-tiba si Hydra agak gesrek.
~Just Skye
December 26th
2020
KAMU SEDANG MEMBACA
HyDraco
Fanfiction[SEMI HIATUS! SLOW UPDATE!] Note: Semua karakter dan nama tempat milik J.K Rowling dan ada beberapa lokasi dan karakter tambahan yang murni karangan author ---------------- Hydra Gypsophila Blythe Dia hanya seorang gadis biasa tanpa kekuatan super y...