21 || Grandfather

120 25 3
                                    

"Bisakah kau berhenti makan? Sahabatmu hilang" Hermione memukuli Ron menggunakan buku dengan penuh semangat

"Lihat, berbalik lah, kau yang gila" Ron melanjutkan makannya yang sempat tertunda karena Hermione terus mengoceh padanya

Aku tidak tahu apa yang terjadi dengan diriku selama musim panas berlangsung. Aku cemas dan khawatir sepanjang waktu namun aku tidak tahu apa yang ku khawatirkan. Selera makan ku hilang total, aku tidak menghiraukan perbincangan teman-teman ku dan terus melamun sepanjang waktu. Terakhir aku bertemu dengannya saat menghabiskan waktu melihat matahari terbenam bersamanya. Aku tidak bertukar kabar sama sekali karena memang ia saja tidak mengabari ku.

Aku mencoba menghentikan lamunan ku. Percuma saja aku berlarut-larut dalam hal yang tidak aku ketahui penyebab nya tanpa adanya tindakan yang jelas. Masih banyak hal bisa kulakukan selain melamun sekarang. Lagi-lagi ada saja guru baru di setiap tahun, dan benar saja guru baru itu adalah Prof. Slughorn. Aku tidak berminat untuk mengambil mata pelajaran ramuan karena memang aku tidak terlalu suka, namun mungkin kali ini apa salahnya mencoba. Lagipula jika memang buku 'potion making' yang ku punya sama dengan milik Snape tentu saja aku sudah hafal di luar kepala. Ramuan apapun yang ada di buku itu sudah aku coba saat tahun lalu dan hasilnya cukup memuaskan untuk diriku sendiri.

Tak ada yang special dari malam penyambutan siswa baru beserta guru baru, semua sama saja membosankan nya. Hanya saja topi seleksi menyuruh kami lebih berhati-hati. Tanpa diingatkan pun aku sudah tahu kalau kita memang harus berhati-hati kapanpun dan dimana pun itu. Teman-teman ku ribut sekali membahas tentang Prof. Slughorn dan juga club yang didirikan olehnya. Aku tidak terlalu berminat untuk mencoba bergabung club nya namun mungkin jika ku coba cukup seru untuk hiburan semata.

Bicara soal Celine, ia masih saja takjub dengan kenyataan bahwa aku adalah seorang penyihir betulan. Ia masih tidak bisa mempercayai hal itu dan tetap saja reaksi gilanya sama seperti pertama kali ia mengetahui nya. Namun tetap saja aku menyayangi nya karena dia kan teman muggle kesayangan ku. Aku hanya bercanda Celine, SERIUS. Aku juga menceritakan Tiggy padanya, lagi-lagi ia menganggap ku orang gila yang tidak waras karena memelihara seekor Harimau liar. Aku juga menunjukkan foto Tiggy padanya untuk memastikan bahwa aku tidak hanya mengarang namun mengatakan yang sebenarnya.

"Hydra"

"Hydra!"

"HYDRA!!"

"Hah? Apa?"

"Kau berencana tidur di sini?" Aku menggeleng

"Berhenti melamun Hydra, makan malam telah usai sedari tadi. Jangan mikirin dia terus" ia menyenggol bahuku, mencoba menggoda ku

"Hermione kau mau aku pukul?"

"Ternyata benar kalau-"

"HERMIONE. Aku tidak menyukai Harry sama sekali, aku sudah menyukai yang lain" ucapku asal

"Aku tidak menyebutkan kalau itu Harry"

"Tapi aku tahu maksudmu, jangan mengelak"

"Tapi siapa yang kau maksud? MacMillan ya? Atau Goldstein? Jangan-jangan Scamander lagi"

"Aku tidak tertarik kepada penyihir, seleraku seorang muggle. Karena muggle lebih menggoda dibandingkan penyihir" Hermione mengernyitkan dahinya, kemudian ia tersenyum aneh

"Aku setuju dengan mu sih, muggle memang lebih menggoda"

Aku tidak percaya kalau selera Hermione itu seorang muggle. Mana mungkin bisa begitu kalau ia saja menikahi seorang penyihir pureblood dan bukannya seorang muggle seperti yang ia katakan barusan. Aku menyuruhnya pergi duluan karena seperti biasa, aku akan berkeliling sampai aku lelah baru kembali ke asrama untuk pergi tidur.

HyDracoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang