16 || Karma is Real

134 34 4
                                    

Hari ini. Tepat hari ini adalah pertemuan Dumbledore Army yang mempelajari mantra patronus, aku sudah siap dengan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi karena aku selangkah lebih maju daripada dia. Sehari sebelum diadakannya pertemuan aku datang ke ruang kebutuhan untuk menghancurkan dan membakar papan berisi tentang ringkasan Dumbledore Army supaya Marietta Edgecombe tidak bisa mengadukannya ke Umbridge.

Hermione sempat marah-marah karena papan ringkasan nya sudah hancur lebur menjadi abu dan mulai mencurigai semua orang sampai aku turun tangan dan memberi tahunya bahwa akulah orang yang telah menghancurkan nya. Dia sempat ingin marah-marah padaku namun aku langsung memotongnya. Aku memberi tahunya bahwa tindakanku bukan hanya sekedar yang secara sengaja menghancurkan tanpa tujuan tertentu. Aku memberi tahunya bahwa aku menghancurkannya karena mungkin saja salah satu diantara anggota DA ada yang berkhianat tanpa kita tahu ataupun Umbridge bersama pesuruhnya curiga dengan perkumpulan rahasia yang dilakukan. Dan dengan dihancurkan nya papan itu bisa lebih mempermudah yang lain jika kepergok dan bisa langsung melarikan diri tanpa meninggalkan jejak nyata.

"Expecto Patronum" seekor berang-berang keluar dari tongkat Hermione dan berkeliling di sekitarnya.

"Patronus yang bagus Hermione"

"Terimakasih, kau tidak mencobanya?" Aku hanya membalasnya dengan senyuman.

"Expecto Patronum" sekarang giliran seekor kelinci yang keluar dari tongkat Luna.

"Patronus yang lucu, Luna"

"Terimakasih Hydra"

"Kau tidak mencoba mantra patronus sama sekali? Kau tidak bisa atau apa?" Tanya Hermione yang ia greget sendiri karena tidak mengetahui bentuk patronus ku.

"Patronus ku seekor lumba-lumba, Hermione. Expecto Patronum" seekor lumba-lumba langsung keluar dari tongkat ku dan mulai mengelilingi ruang kebutuhan.

"Bagaimana bisa?" Hermione tercengang karena ia melihatku hanya dengan sekali percobaan tanpa susah payah sudah langsung bisa mengeluarkan patronus yang lumayan kuat.

"Nothing is impossible, Hermione"

Sepertinya Marietta tetap mengadukan perkumpulan ini kepada Umbridge. Penerangan di ruang kebutuhan mulai mati, dan lampu yang tergantung mulai bergoyang. Aku langsung mendekati Harry, memberi tahu apa yang sedang terjadi dan menyuruhnya memberi perintah untuk membubarkan diri secepatnya tanpa meninggalkan jejak. Keadaan mulai tidak terkendali, banyak anak-anak yang mulai berhamburan keluar dari ruang kebutuhan dari berbagai arah. Aku keluar lewat pintu yang sama bersama Luna dan Goldstein. Kami bertiga langsung memisahkan diri, Luna dan Anthony pergi ke asrama Ravenclaw bersama secara diam-diam menyisakan ku sendirian.

Aku berniat pergi ke perpustakaan karena dirasa sangat tidak mungkin untuk kembali ke asrama yang letaknya berseberangan dengan keberadaan ku sekarang. Aku sudah ahli dalam hal bersembunyi dari prefek maupun inquisitorial yang dibuat Umbridge selama di Hogwarts. Jelas saja aku tidak ketangkap karena aku berjalan di lorong sunyi dalam gelap dengan bentuk animagus ku. Animagus ku adalah seekor kucing jenis Scottish fold berwarna abu-abu, tadinya aku ingin animagus ku seekor musang atau chinchilla tetapi kurasa cukup aneh jadinya.

Aku kembali menjadi wujud manusia ku setelah memasuki perpustakaan, aku mengambil salah satu buku cerita anak-anak dan buku sejarah sihir. Seperti biasa, aku akan selalu duduk di kursi paling ujung untuk menyembunyikan diri dan mungkin agar tidak merasa terganggu ketika sedang tertidur.

Baru 30 menit aku duduk dengan buku bacaan di tanganku dan dari antah berantah selalu saja ada Malfoy. Entah ini kebetulan yang berulang kali atau kesialan yang sudah menjadi rutinitas ku untuk sering bertemu dengannya kapanpun itu. Sebenarnya tidak masalah jika ia tidak melihatku ataupun mengabaikan ku, namun sepertinya ia tidak mungkin untuk melakukan hal itu ketika sudah mengetahui keberadaan ku.

HyDracoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang