23 || Ice Cream

121 23 4
                                    

"Kau datang ke acara Prof. Slughorn?" Tanya Hermione yang menurutku terlalu bersemangat melihat latihan Quidditch di musim dingin.

"Tidak tahu, aku bingung" balasku tidak bersemangat sama sekali.

Jangan bertanya kenapa aku duduk bersama Hermione di tribun penonton sekarang dan bukannya berlatih Quidditch. Aku dilarang keras bermain Quidditch kembali setelah kejadian yang menimpaku tahun lalu. Aku sudah bersikeras bahwa kejadian seperti itu tidak akan terulang lagi tapi tetap saja mereka melarangku dengan alasan 'demi keamananku dan demi keselamatanku' padahal kan biasa saja tidak perlu berlebihan. Mereka? Ya kau tahu, Hermione, Harry, Ron, Luna, Ginny, bahkan sampai Neville. Aku yakin sepenuhnya mereka merasa kehilangan salah satu pemain terbaik mereka dan aku yakin itu akan berpengaruh di pertandingan kali ini.

Jangan tanyakan padaku soal Draco. Ia sebenarnya orang yang paling menentang keras dengan niatku untuk kembali bermain Quidditch. Bahkan ia pun rela sampai meminta bantuan rivalnya untuk tidak mengizinkan ku kembali bermain Quidditch. Kurasa anak-anak di Hogwarts sudah tidak waras. Aku bukanlah seorang penyihir hebat sepanjang sejarah apalagi seorang Ratu kerajaan Inggris. Kenapa harus berlebihan dalam melarangku kembali bermain Quidditch?

Saat sarapan tadi aku sudah bicara pada Harry untuk gabung latihan Quidditch namun baru saja menyebut namanya ia sudah melarangku, menceramahi panjang lebar hingga aku merasa kesal dan tidak berselera makan.

Aku berlari memasuki aula dan langsung duduk di hadapan Harry. Menopang dagu sambil tersenyum manis sebisaku. Berniat untuk memulai percakapan yang bagus di pagi hari menurutku. Sial, ia tidak menggubris ku dan semakin sibuk dengan sarapan pagi dan membaca Daily Prophet yang di pegang di tangan kanan nya. Aku pikir aku harus segera bicara padanya sekarang.

"Harry, ak–" Harry menaruh bacaannya di meja, menaruh sendoknya di piring, dan membetulkan letak kacamatanya yang sedikit miring.

"Tidak Hydra dan tidak akan pernah. Cukup dengan tahun lalu dan kuharap jangan lagi. Aku tidak ingin melihatmu terluka untuk kedua kalinya. Aku tidak ingin melihatmu lagi tidak sadarkan diri berhari-hari. Aku tidak ingin melihatmu lagi merasa kesakitan. Aku tidak ingin melihatmu lagi dalam keadaan sakit. Kau tahu betapa khawatirnya aku saat melihatmu terhantam bludger sialan itu. Saat hidung mu mulai mengeluarkan banyak darah. Saat kau mulai kehilangan kesadaran. Saat kau–" Aku menggebrak meja dengan keras.

"STOP IT POTTER!!!" Ucapkan setengah berteriak di hadapan wajahnya.

Tatapan Harry berubah seolah-olah ia tidak percaya dengan apa yang kusebutkan tadi. "Kau, memanggilku, Potter?!" Tanya nya dengan raut terkejut setengah mati.

Aku semakin tidak berminat menonton latihan Quidditch kali ini. Cormac dan Ron terus-terusan menunjukkan yang mereka bisa untuk memperebutkan posisi keeper. Aku tahu sesekali Harry melihatku, menatap dengan perasaan bersalah tapi aku tidak peduli. Aku membalas tatapan rasa bersalah nya dengan memutar kedua bola mataku.

"Hermione bisakah kita pergi dari sini sekarang?" Tanyaku yang mulai merasa kesal kembali mengingat apa yang terjadi pagi tadi.

"Ada apa? Kau baik-baik saja?" Tanya nya mulai khawatir. Aku akan berpikir untuk berpura-pura sakit saja daripada harus menonton latihan ini untuk 1 jam ke depan.

"Kepalaku sesekali terasa sakit begitupun dengan mataku, penglihatan ku sesekali buram" Ucapku sambil memegangi kepalaku berpura-pura sedang sakit.

HyDracoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang