♥️ TEMPAT TERAKHIR✓

1.1K 56 5
                                    

44. Tempat terakhir

Ini adalah perpisahan yang sangat menyakitkan, hari dimana kamu pergi meninggalkan aku dan dunia untuk selama-lamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini adalah perpisahan yang sangat menyakitkan, hari dimana kamu pergi meninggalkan aku dan dunia untuk selama-lamanya.

– Gerry Renaldy Valanio

♥️♥️♥️

Kini mereka tengah mengantarkan Angel ke tempat peristirahatan terakhir, banyak sepupu Angel berdatangan dari luar kota. Malik telah sampai beberapa menit yang lalu, ia sangat sedih atas kepergian Angel.

Di rumah besar yang dihuni kedua pengantin baru, Nasya sedang asik menyapu tiba-tiba dering telfon menyita perhatiannya. Nasya mengambil ponselnya dan tertera nama kak Vano di layar ponselnya. "Kak Vano? Ngapain dia telfon, tumben banget," gumam Nasya yang sedikit aneh saat Vano menelponnya.

Nasya menggeser tombol berwarna hijau. "Halo kak."

"..."

"WHAT?! Kakak jangan bohong dong, ga lucu tau candaan kakak!"

"..."

"Hiks,,, i-iya, Nasya bakalan ke sana secepatnya." setelah panggilan terputus sepihak, Nasya mulai menangis keras.

"KAKAK!" teriak Nasya yang bisa didengar seisi rumah.

Zico segera menghampiri Nasya. "Ada apa? Kamu kok nangis?" tanya Zico heran.

"Angel, kak!"

"Angel kenapa? Kalo ngomong itu langsung biar kakak ngerti," kesal Zico karena Nasya tak bisa mengatakannya secara langsung.

"Angel udah ga ada," jawab Nasya disela-sela tangisnya.

Zico juga kaget dengan berita itu. Walaupun ia jarang berinteraksi saat SMA, tapi Zico tau jika Angel adalah orang baik dan selalu ceria. "Yaudah, kemasi barang-barang kamu yang penting aja. Kakak pesan tiket dulu," perintah Zico.

"Iya kak."

Nasya segera mengemasi barang-barang mereka dan Zico langsung menyuruh bawahannya untuk mencari tiket, beruntungnya ada tiket pesawat dengan penerbangan beberapa jam lagi.

Setelah mengemasi barang, mereka langsung menuju bandara. Zico merasa prihatin dengan istrinya yang tak berhenti menangis, ia memeluk Nasya agar istrinya bisa tenang.

Sampai di Indonesia, mereka langsung menuju rumah Angel. Setelah sampai di rumah yang sangat ramai, Nasya berlari kedalam dan Zico segera berlari menyusul istrinya.

Tangis Nasya semakin menjadi saat melihat tubuh Angel yang sudah ditutupi dengan kain batik, Nasya menjadi pusat perhatian orang-orang yang sedang mengaji. Zico menuntun Nasya untuk duduk diantara mereka dan mengelus pundak Nasya.

–TPU–

Kirana menatap gundukan tanah yang menimbun putri kesayangannya itu, orang-orang menatap Kirana prihatin. Semenjak Angel dinyatakan meninggal, Kirana menjadi stress ringan dan jangan lupakan mata yang sebab dan kantung mata sedikit menghitam.

Ugly GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang