46. Penyesalan
♥️♥️♥️
Arka menatap makam yang masih bertabur bunga yang sangat banyak. Saat ia mengetahui jika Angel sudah meninggal, ia langsung meminta izin pada dosennya dan kembali ke Indonesia. Ia memilih kuliah di Amerika karena ingin menghindari masalah yang terjadi padanya secara terus-menerus, kalian bisa katakan jika Arka adalah cowok brengsek yang tega menghindar dari masalah.
Arka membayangkan wajah Angel yang cantik, mata coklat indah, kulit putih, pipi yang selalu memerah, bulu mata lentik, bibir pink tipis, dan tak lupa senyum yang manis.
Arka berjongkok di samping tempat peristirahatan terakhir Angel. "Hai Angel," sapa Arka.
"Lo masih ingat gue nggak?"
"Maaf karena gue bikin lo kecewa, gue udah kasar sama lo. Gue bodoh karena udah ninggalin malaikat kayak lo, gue menyesal karena udah nyakitin lo." Arka mengingat saat ia melukai Angel dengan sengaja.
Arka tersenyum getir. "Lo hebat karena masih bisa pura-pura bahagia padahal keadaan lo jauh dari kata bahagia, gue juga nyesel karena maksa bokap lo buat jodohin gue sama lo dulu."
"Tau nggak? Kalo lo itu wanita terkuat yang pernah gue temui, lo tahan banting dari ejekan semua orang dan perlakuan bokap lo. Lo itu sebenarnya manusia apa malaikat sih? Baik banget, bahkan lo bisa maafin Irene yang dulunya sering ngebully lo."
"Apa lo masih mau maafin cowok pengecut kayak gue? Cowok yang berani selingkuh dengan sahabat pacarnya, cowok yang tidak pernah bersyukur karena udah nemuin cewek cantik dan berhati malaikat." air mata Arka perlahan turun membasahi kedua pipinya, rasa bersalah itu selalu ada hingga ia meninggal nantinya.
Tiba-tiba sedikit kenangan terlintas saat pertama kali mereka bertemu. "Jadi ingat awal kita bertemu, bener ya kata orang-orang kalo udah jatuh cinta dia bakalan ngelakuin segala hal demi seseorang. Lo rela berubah karena gue, thanks karena udah bikin hidup gue indah saat sama lo." Arka juga kagum saat Angel rela melakukan, Angel juga berhasil menaklukkan manusia es sepertinya.
Arka mengelus batu nisan itu, berandai jika itu adalah Angel yang sedang dielusnya. "Rey pernah ngejelasin kejadian yang bikin gue salah paham, saat itu gue juga menyesal karena nggak denger penjelasan langsung dari lo. Gue udah kebawa emosi, setelah itu gue suka perhatiin lo saat sama Rey. Jujur gue cemburu lihatnya, gue sadar diri kalo kita udah nggak ada hubungan apa-apa lagi," ungkap Arka saat mengingat jika Rey pernah menjelaskan kejadian saat acara pernikahan Rezky.
Flashback on
Seperti biasa setiap jam kosong maupun istirahat, Arka akan duduk dibawah pohon yang menjadi tempat favorit Angel dan mendengarkan musik. Tiba-tiba suara bariton membuat Arka terusik saat sedang tidur sambil menikmati musik yang pas dengan suasana hatinya. "Arka!" seru Rey yang tengah berdiri disampingnya.
Arka bangkit dan duduk bersandar di pohon. "Ngapain lo disini?! Bukannya lo udah seneng karena udah ketahuan selingkuh, jadinya bisa go publik," ucap Arka dengan nada mengejek.
Rey menahan amarahnya yang menggebu, beruntung Rey ahli dalam mengendalikan diri. "Lo salah paham anj*ng!"
"Salah paham apanya? Jelas-jelas lo asik berduaan sama pacar gue," jawab Arka.
"Diem dulu bac*t! Nyerocos mulu kayak tetangga yang lagi ghibah."
Arka langsung diam sambil menutup matanya. "Hm."
"Gue sama Angel nggak selingkuh, gue anggap dia kayak adek gue sendiri," ucap Rey yang mencoba menjelaskan kejadian saat berada di acara pertunangan Rezky, sahabat Rey dan sepupu Arka.
"Alasan doang," jawab Arka dengan santai.
Jika bukan karena Angel ia tak sudi bersangkutan dengan manusia kutub. "Belum kelar go block!" Rey menghina dengan kata-kata yang tengah trend dikalangan remaja.
"Gue emang suka sama Angel pas awal kita ketemu, hingga gue pindah ke sekolah ini dan tau saat lo pacaran sama Angel, gue perlahan terima kenyataan kalo Angel itu udah punya pawang yang kejam kayak setan," jelas Rey dengan panjang lebar.
"Maksud lo apaan?!" ucap Arka tak terima dengan kata Rey yang terakhir.
Sifat random Rey tak pernah berubah. "Canda bro!"
"Selama gue deket sama Angel, gue ngerasa kalo dia itu cinta banget sama lo. Waktu gue ngajak dia ke acara itu, dia takut karena belum bilang sama lo. Awalnya dia nolak ajakan gue, tapi gue maksa dia buat ikut dan akhirnya dia mau." Arka masih mendengarkan celotehan Rey.
"Pas lo bentak-bentak dia di depan umum, dia udah ketakutan dan nangis. Gue jadi nyesel karena maksa dia, gue mohon lo maafin Angel ya?" mata Arka langsung terbuka saat mendengar ucapan itu, ada rasa bersalah karena membentaknya ditempat yang salah.
Arka terlalu terbakar api cemburu hingga tak mengenal tempat, sebenarnya Arka memiliki sifat tempramen. Kadang ia tak bisa mengontrol emosi saat seseorang melakukan kesalahan kecil padanya, maka dari itu banyak orang yang tak ingin mendekatinya.
Flashback off
Setelah mengetahui kebenaran itu, Arka langsung mencari Angel untuk sekedar meminta maaf dan berharap hubungan mereka bisa baikan lagi. Setiap Arka berjumpa dengan Angel, gadis itu selalu pergi untuk menghindari Arka.
Hingga Arka menyuruh orang tuanya untuk menjodohkan Angel dengannya, Arka menyuruh papanya untuk mengancam ayah Angel yang mempunyai hutang banyak pada perusahaannya dan meminta agar ayah Angel mau menikahkan anaknya dengan Arka.
Namun rencana itu malah gagal, Arka langsung sadar jika cinta tak bisa dipaksakan. Hari-harinya diisi dengan penyesalan dan kesedihan yang bercampur, ia memutuskan akan pindah ke Amerika setelah lulus SMA.
"Gue nekat nyuruh bokap gue buat jodohin gue sama lo dengan alasan perusahaan, gue juga nggak tau kalo lo ngidap penyakit leukemia," ucap Arka disela-sela isakan tangisnya.
"Gue banyak omong ya dari tadi? Hahaha,,, mungkin gue seneng karena bisa ngomong sama lo walaupun lo udah nggak ada." baru kali ini Arka berbicara sepanjang ini, biasanya ia hanya berbicara dengan singkat, padat, dan jelas.
Arka melihat jam tangannya. "Udah tiga jam gue ngobrol sama lo, gue pamit ya. Semoga lo tenang disisi tuhan, gue bakalan balik lagi."
"Janji." Arka bangkit dan menaruh bunga kesukaan Angel di batu nisannya, perlahan kaki panjang Arka pergi meninggalkan makam Angel.
Arka mengusap sisa-sisa air matanya yang masih membasahi kedua pipinya, ia menatap sejenak makam Angel dari kejauhan dan melambaikan tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ugly Girl
Ficção AdolescenteAngela Larasati, gadis jelek yang selalu dibully itu berubah menjadi seorang princess yang sangat cantik. Ia memiliki sahabat yang sudah dianggap seperti saudara sendiri, namun siapa sangka jika sahabatnya itu tega berpacaran dengan kekasihnya. Ange...