When We Are Young |8| |Grateful for You|

10.3K 807 14
                                    

Hai readers!

I'm back!

Don't forget to vote, comment, and share ya!

Happy reading!

Thank you!

***

Tangan Cla semakin erat mencengkram ponselnya begitu ia dan ketiga sahabatnya sudah berada di lobi, tepatnya di tempat drop off. Para siswa bergegas pulang, ada yang dijemput, dan ada yang menuju parkiran.

Cla menggigit bibirnya. Pasalnya, Aldrich mengirimkan pesan bahwa mereka harus pulang bersama. Tetapi, Aldrich tidak memberi caranya dan ketika Cla menyarankan bahwa ia akan berjalan kaki hingga jarak yang aman, Aldrich langsung menolaknya mentah-mentah.

Vicky menoleh. "Lo bawa motor, Cla?" Meskipun paling jutek, hati gadis itu baik. Sebelas dua belas dengan Cla, namun Cla lebih melankonis.

Cla meringis. Tidak ingin berbohong, tetapi jika ia menjawab jujur, sahabatnya pasti menawarkan barengan.

"Lo nggak bawa motor, Cla? Kalau gitu bareng gue aja." Shasha tersenyum manis.

Nah kan. Cla memejamkan matanya. Tebakannya sama sekali tidak meleset. Namun, bagaimana dengan pesan Aldrich?

Sedetik kemudian, mobil putih yang sangat Cla kenali berhenti di depannya. Sontak saja, itu membuat Cla membeku dan menatap horor Porsche itu. Mobil Aldrich.

Cla menoleh menatap Alena dengan tatapan penuh arti, seakan meminta saran pada adik iparnya itu.

Alena meringis kecil seraya menggeleng pelan, menunjukkan ia tidak bisa memikirkan jalan keluar apapun.

Brak

Suara pintu mobil yang tertutup tidak terlalu keras itu membuat Cla menoleh. Ia mengikuti pergerakan Aldrich dengan mata hitamnya yang melebar. Heol, Aldrich berjalan menuju dirinya.

"Vic. Kak Aldrich, Vic!" pekik Shasha heboh sambil menggoyang-goyangkan tangan Vicky.

Vicky menghela nafas jengah.

Mendapati kepanikan Cla, Alena menatap Aldrich penuh arti. "Aku pulang bareng Oliver, Al," ucapnya santai, pro pada kakaknya.

Dengan cepat, Cla menoleh dan menatap Alena dengan horor. Ucapan Alena mengartikan bahwa tujuan Aldrich kemari bukan Alena.

Aldrich mengangguk. "Aku tau." Dagunya menunjuk Oliver yang turun dari mobil merah yang berada di belakang mobilnya. "Tuh Oliver."

Shasha menatap Aldrich dengan lekat dan berbinar. "Jadi kakak berhenti untuk?" Shasha mengantung ucapannya.

Mata Aldrich beralih menatap Cla yang membuang wajah. "Untuk Cla."

Uhuk.

Cla tersedak ludahnya sendiri yang sedari tadi ia teguk dengan gugup. Jantungnya berdetak kencang. Ia tidak berani menatap sahabatnya.

Vicky dan Shasha langsung menatap Cla dengan tidak percaya. "Cla?!" pekik Shasha terkejut. Tidak hanya sahabat Cla, banyak siswa lain, yang terutama didominasi oleh gadis juga ikut menatap Aldrich dan Cla dengan penasaran.

Bahkan sejak tadi tidak ada yang memprotes mobil Aldrich yang menghalangi jalan, karena semua penasaran apa yang akan Aldrich lakukan.

Sambil menunduk, Cla menatap Alena penuh peringatan.

When We Are Young : Al & Cla (Young Marriage) [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang