When We Are Young |26| |Another One|

7.5K 645 17
                                    

Hai readers!

I'm back!

Don't forget to vote, comment, and share ya!

Happy reading!

Thank you!

***

Alis Cla bertaut begitu mobil Aldrich berhenti beberapa ratus meter dari sekolah. Gadis yang memakai pakaian bebas itu menoleh, menatap sang suami yang memakai seragam. "Kenapa, Al?"

Aldrich mencengkram setir mobilnya. "Kamu retret dua malem tiga hari, kan ya?"

Cla mengangguk bingung. "He em. Kayak yang udah aku bilang ke kamu. Kenapa?"

Aldrich menoleh. "Aku rasa aku sudah nggak terbiasa tinggal sendiri."

"Kamu yang nggak mau tinggal di mansion Daddy dan Mommy, Al," sahut Cla sabar.

Aldrich menggeleng. "Lebih tepatnya, aku sudah nggak terbiasa tidur sendiri."

Cla terdiam, bingung harus menanggapi apa. Tatapannya hanya mengikuti pergerakan Aldrich yang melepas seatbelt.

Aldrich sepenuhnya menghadap Cla. Ia mendekat lalu meletakkan tangannya di atas kepala Cla. "I think I will miss you, Pumpkin," lirihnya.

Cla menggulum senyumnya lantas menggenggam lengan Aldrich. "Me too, Hubby."

Aldrich menghela nafas. "Kamu membuatku semakin berat melepasmu."

"Just three days, two nights, Al and I will come back to you," sahut Cla sembari memeragakan angka dua dan tiga dengan jarinya.

Senyum Cla melebar, tangannya terangkat mengusap rahang Aldrich. "Jangan lupa makan. Jangan kelewatan selingkuh dengan pekerjaanmu. Istirahat yang cukup apalagi akhir-akhir ini kamu banyak latihan basket."

Cla menatap tajam suaminya. "Awas aja kalau sampai lupa—"

Kata-kata Cla terpotong karena Aldrich membungkam Cla dengan bibirnya.

Awalnya, Cla terkejut, matanya melebar. Namun ketika Aldrich memperdalam ciumannya sedetik kemudian, mata hitam Cla terpejam dan ia membalas ciuman suaminya.

Tangan Aldrich yang berada di kepala Cla turun ke rahang Cla. Sedangkan tangan Cla bergerak ke bahu lebar Aldrich. Pasangan suami istri itu berciuman dengan lembut, seakan tidak ingin melepaskan satu sama lain, bahkan hanya untuk dua hari tiga malam.

Setelah hampir kehabisan nafas, Aldrich mengurai ciumannya tanpa menjauhkan dirinya.

Masih sambal terengah-engah, Cla menatap Aldrich geli. "Jadi ini tujuanmu menghentikan mobil di sini?"

Aldrich mengecup pipi Cla. "Tepat sekali."

Cla menepuk pelan pipi Aldrich sambil tertawa kecil.

Sembilan menit kemudian, Aldrich baru menurunkan koper Cla dari bagasi.

"Makasih." Cla hendak mengambil kopernya.

Aldrich menahan koper Cla, lalu menggandeng Cla dengan tangan yang lain. "Aku aja."

Cla melirik tangannya yang saling menggenggam dengan tangan Aldrich. "Sepertinya kamu benar-benar nggak rela melepasku ya," ucapnya sambil menyipitkan mata.

Sambil terus melangkah, Aldrich tersenyum. "Jangan lupa mengabariku."

Cla mengangguk. "Doakan aja ada sinyal."

When We Are Young : Al & Cla (Young Marriage) [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang