When We Are Young |28| |Hard|

7.6K 661 29
                                    

Hai readers!

I'm back!

Don't forget to vote, comment, and share ya!

Happy reading!

Thank you!

***

Mata biru Aldrich terus menatap sendu Cla yang terbaring tidak sadarkan diri di atas tempat tidur pasien. Tatapannya menyusuri sang istri yang memakai pakaian pasien itu dari ujung rambut hingga kaki.

Aldrich mengernyit sedih ketika ia menatap perban di dahi Cla. Tidak hanya itu, beberapa luka yang mengering juga menghiasi wajah Cla yang tampak polos.

Kernyitan Aldrich semakin dalam saat matanya menatap penyangga di leher Cla. "Maafkan aku, Pumpkin," lirihnya sembari menggenggam tangan Cla lembut.

Tatapan Aldrich kembali turun. Melihat kaki kiri Cla yang di gips, tangannya menggepal. Tangan yang menggenggam kalung berliontin cincin pernikahannya itu menggepal hingga buku jarinya memutih.

"Maafkan aku, Cla." Aldrich mengangkat tangan Cla dan mengecupnya ringan. Mata birunya menatap wajah pucat Cla dengan berkaca-kaca.

Aldrich memejamkan matanya. Tidak ada kata-kata lain yang bias ia ucapkan selain meminta maaf. Tidak ada yang bisa ia lakukan selain berada di sisi Cla. Jika bisa, ia sangat rela untuk menggantikan posisi Cla, dengan sepenuh hati. Tetapi sialnya, itu tidak bisa.

Beberapa saat kemudian, Aldrich tersentak ketika ia merasakan gerakan kecil dalam genggamannya. Mata Aldrich terbuka lebar. Jari Cla bergerak.

Dengan penuh harap, Aldrich menoleh. Ia menatap kedua mata Cla yang menggerjap itu dengan tidak percaya. "Cla," lirihnya.

Mata hitam Cla terbuka sepenuhnya. Ia mengernyit merasakan rasa sakit yang mendera sekujur tubuhnya dan bau obat-obatan memasuki indra penciumannya.

Lalu tatapan Cla bergerak ke pria yang duduk di sebelahnya. Melihat Aldrich, terlebih jersey di tubuh tegap suaminya itu, kejadian beberapa jam lalu kembali berputar di kepala Cla.

Aldrich dan Natalie yang tampak dekat. Dirinya berlari. Cincin pernikahan Aldrich. Dan terakhir, mobil yang melaju kencang menuju dirinya.

Cla membeku sejenak. Ini bukan mimpi.

Sepersekian detik kemudian, Cla spontan menarik tangannya dari genggaman Aldrich. Mata hitamnya menatap Aldrich nanar. Tidak sedikitpun ia melupakan kejadian yang baru saja terjadi itu, terlebih kedekatan Aldrich dan Natalie, serta cincin pernikahan Aldrich yang tergeletak sembarangan.

"Cla," lirih Aldrich, hatinya mencelos ketika Cla menarik diri.

Aldrich berusaha mengendalikan dirinya. Ia menatap Cla lembut. "Kamu mengenaliku, Pumpkin? Kamu bisa melihatku? Bisa mendengarku?" tanyanya lembut.

Alis Cla bertaut. Ia memejamkan mata sejenak untuk menahan matanya yang mulai memanas.

"Pumpkin?"

"Aku berharap aku mengalami amnesia selektif, Al. Entah melupakanmu atau hanya kejadian tadi." Cla membuka matanya, menatap Aldrich nanar. "Tapi nyatanya nggak," lanjutnya dengan suara hampir menghilang.

"Aldrich. I wanna trust you. So much." Dahi Cla berkerut sedih. "But, it's so hard, to hard for now," ucap Cla dengan suara tercekat.

When We Are Young : Al & Cla (Young Marriage) [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang