When We Are Young |20| |One Step Closer|

8.5K 705 39
                                    

Hai readers!

I'm back!

Don't forget to vote, comment, and share ya!

Happy reading!

Thank you!

***

"Cla—"

Cklek.

Kata-kata Aldrich terhenti. Ia tertawa kecil melihat Cla yang langsung keluar begitu mobil terparkir.

Aldrich menggeleng pelan lantas melepas seatbeltnya dan keluar dari mobil. Ia mengunci mobilnya dengan remot lalu mengikuti Cla yang berlari kecil.

Cla pasti malu. Wajah gadis itu memerah dan mata hitamnya tidak berani bertatapan dengan Aldrich.

"Cla, tunggu aku!" seru Aldrich sambil berlari ketika Cla sudah masuk ke lift dan lift itu hendak menutup.

Senyum Aldrich melebar melihat Cla yang tampak menekan tombol lift agar tidak tertutup. Meskipun tidak berani menatap mata Aldrich, Cla tetap menunggu Aldrich.

Aldrich masuk ke lift. "Makasih."

Cla hanya berdeham pelan menanggapi. Jantungnya belum berhenti berdetak kencang sejak Aldrich mengungkapkan perasaannya. Perasaan Cla campur aduk, antara senang, tidak percaya, dan lain sebagainya. Apa dirinya harus mengungkapkan perasaan juga? Tetapi Aldrich tidak menjawab. Tetapi—

Ting!

Cla tersentak saat Aldrich menggandengnya.

"Sudah sampai lantai delapan, Pumpkin." Aldrich menarik Cla keluar, menuju apartemen mereka.

Cla menurut. Ia mengikuti langkah Aldrich hingga masuk ke apartemen. Namun, begitu ia selesai melepas sepatu lebih cepat dari Aldrich, Cla langsung berlari ke kamar mereka.

"Sayang!" Aldrich meletakkan sepatunya ke lemari. Meskipun sering memanggil Cla dengan sebutan 'Pumpkin', ia masing senang menggunakan kata 'Sayang'.

Brak!

Cla masuk ke kamar.

Aldrich tersenyum dan mengikuti Cla. Namun, ia tidak mendapati siapapun di kamar. "Cla," panggilnya sembari meletakkan tasnya.

Tidak ada jawaban. Hanya ada suara air mengalir yang menandakan Cla berada di kamar mandi.

Aldrich hanya tersenyum.

Drrt. Drrt.

Suara getaran ponsel itu membuat Aldrich mengurungkan niatnya untuk mengecek pergerakan harga saham lewat iPadnya.

Aldrich menatap penasaran ponsel Cla yang tergeletak sembarangan di atas tempat tidur. Niatnya yang hanya menatap akhirnya menjadi mengambil ponsel Cla begitu ia mendapati nama Nathan di sana.

08133xxxxxxx
Hai Cla!
Ini gue Nathan
Jangan bilang lo belum save kontak gue?

Aldrich berdecak keras sebelum melempar ponsel Cla ke tempat tidur dengan kesal. Mengapa Nathan terus menghubungi dan mendekati Cla?

Aldrich sangat membencinya, membenci Cla didekati pria lain. Cla istrinya, hanya boleh dekat dengannya.

Pikiran Aldrich berkecamuk. Ia terus memikirkan niat Nathan kepada Cla, pasalnya selama ini ia tidak pernah melihat Nathan segencar ini. Dirinya tidak bisa diam saja.

When We Are Young : Al & Cla (Young Marriage) [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang