When We Are Young |11| |Bad Luck|

9.1K 810 81
                                    

Hai readers!

I'm back!

Don't forget to vote, comment, and share ya!

Happy reading!

Thank you!

Sebelum kalian baca, author mau kasih challenge hehehe

Kalo part ini bisa tembus 50 votes dan 20 comments, maka author akan langsung update nggak peduli kapan
Mau satu jam lagi tembusnya, author akan langsung update lagi
Kalau udah tercapai dan belum update, boleh spam authornya ya hahaha

Boleh komentar apapun, nyanyi, manggil Aldrich or apapun (pokoknya yang pantas gitu ya wkwk)

***

Cla menggerjapkan matanya, ia masih enggan untuk membuka mata. Karena kenyamanan yang ada, matanya terasa sangat berat.

Cla mengernyit ketika ia merasakan usapan lembut di pipi dan sisi wajahnya. "Euhm," gumamnya.

"Ini bukan weekend, Pumpkin."

Cla merasakan pinggangnya direngkuh semakin erat. Kernyitannya semakin jelas. Pumpkin?

"Kita nggak sekolah?"

Tunggu. Suara berat ini, panggilan itu, pelukan ini. Mata hitam Cla terbuka sepenuhnya. Seketika jantungnya langsung berdetak kencang dan wajahnya memerah karena bertatapan langsung dengan mata biru Aldrich. Tidak hanya itu, senyuman juga melengkapi ketampanan pria yang merupakan suaminya itu.

"Al—Aldrich?"

Senyum Aldrich melebar. "Good morning, Wifey," sapanya sebelum mencuri sebuah kecupan dari bibir Cla.

Cla membeku. Ingatannya melayang pada kejadian tadi malam, ketika ia dan Aldrich berciuman untuk pertama kalinya, sekaligus pertama kali tidur sambil berpelukan.

"Kita harus segera siap-siap kalau nggak mau terlambat, Pumpkin," bisik Aldrich tanpa menjauhkan dirinya.

Sedetik kemudian, Cla mendorong bahu Aldrich dan berlari ke kamar mandi.

"Kamu belum membawa baju, Pumpkin!"

Cla yang sudah hampir masuk ke kamar mandi langsung berbalik menuju walk in closet Aldrich. "Aku nggak bawa seragam, Aldrich!"

"Nanti kita mampir ke apartemen sebelum ke sekolah, Pumpkin!" Aldrich tertawa kecil ketika Cla ke kamar mandi buru-buru.

Tidak sampai setengah jam kemudian, Cla turun ke ruang makan bersama Aldrich. Karena selama Aldrich mandi, ia membereskan barangnya dan Aldrich.

Natasha tersenyum lebar melihat kedatangan anak dan menantunya. "Good morning, Cla, Al. Kemarilah."

Alonzo tersenyum tipis. "Duduklah."

"Good morning, Dad, Mom," ucap Aldrich lalu diikuti Cla.

"Akhirnya kalian turun juga," ucap Alena dengan nada menggoda, sambil menggerling.

"Maaf, aku bangun terlambat, Mom." Cla meringis dan duduk di depan Alena, sedangkan Aldrich duduk di sebelahnya, tepat di sebelah Alonzo dan berhadapan dengan Natasha

Natasha menggeleng cepat. "Jangan meminta maaf, Sayang. Sarapanlah."

"Terima kasih, Mom." Cla mengambil selembar roti lalu berbisik pada Aldrich. "Mau selai apa?"

When We Are Young : Al & Cla (Young Marriage) [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang