When We Are Young |36| |A Beautiful Misunderstanding|

8.2K 627 35
                                    

Hai readers!

I'm back!

Don't forget to vote, comment, and share ya!

Happy reading!

Thank you!

***

"Apa-apaan ini?!" seru Cla yang membuat Alena terkesiap, Vicky tersedak kuah sotonya yang pedas, dan Shasha mengumpat.

"Damn it, Cla. Bakso gue sampe masuk ke kuahnya lagi gara-gara teriakan maut lo," desis Shasha sembari menyendok baksonya lagi.

Vicky sedang minum, sementara Alena menatap Cla heran. "Ada apa sih, Kakak Ipar?"

Dengan raut wajah kesal, Cla menyodorkan ponselnya kepada para sahabatnya, menunjukkan layar ponselnya yang menampilkan postingan instagram Aldrich. Foto Aldrich dan dua orang bule perempuan.

Gigi Cla menggertak. "Liat perbuatan kakak lo di semester dua kuliahnya." Ya, kuliah Aldrich sudah memasuki semester dua, begitu pula dengan kelas 12 Cla.

Selama semester 1, semua berjalan dengan baik dan Aldrich sempat pulang ke Indonesia akhir tahun lalu hingga awal tahun ini. Tapi, Cla tidak menyangka akan ada sesuatu seperti ini dipertengahan semester dua sekolahnya.

"Eh, fotonya hilang!" heboh Shasha seraya menunjuk ponsel Cla.

Cla membalik ponselnya. Ia berdecih pelan. "Cih."

"Kepencet posting kayaknya," ucap Vicky datar.

Mata Cla melebar. "Kepencet?!" Ia mendengkus. "Maksud lo mereka foto bareng terus Aldrich nggak sengaja masang foto itu di sosmed, gitu?!"

Cla kembali melirik ponselnya tajam sebelum meletakkannya di meja dengan sedikit kasar. "Cih. Dia nggak telfon lagi. Di sana belum tengah malam padahal."

Mata hitam Cla menatap para sahabatnya bergantian. "Nggak ada yang mau kasih pendapat gitu?"

Alena, Vicky, dan Shasha saling bertatapan.

Vicky berdeham. "Mungkin bule itu hanya kakak kelas kak Aldrich, Cla. Jadi, kak Aldrich mau nggak mau foto."

Cla menghela napas tidak percaya. "Sejak kapan Aldrich mau foto sama cewek lain sejak nikah? Kalau mau pun, pasti ada gue."

Alena menggenggam tangan Cla. "Kakak Ipar, lo harus percaya kakak gue. Jangan salah paham," ucapnya tidak terlalu keras namun penuh penekanan.

"Itu benar!" Shasha berseru lalu mengangguk yakin. "Kalau kak Aldrich aneh-aneh, ada kita yang siap yang kasih pelajaran!"

Cla menunduk dan menggeleng pelan. "Kayaknya gue harus ke Amerika—"

"JANGAN!" sela ketiga sahabat Cla berbarengan.

Cla terperanjat. Begitu pula beberapa orang yang berada di sekitar mereka.

Setelah mengirimkan isyarat permintaan maaf, Cla menatap para sahabatnya dengan tajam. "Kenapa jangan?"

"Biarin Aldrich yang jelasin, Cla. Diemin aja dulu." Alena mengeratkan genggamannya. "Sekali-sekali gengsi!"

Tatapan Cla berpindah ke Vicky, meminta gadis itu memberi alasan.

"Nggak lama lagi kita ujian, Cla."

Mendengar jawaban Vicky, Cla berdecak tidak percaya.

Shasha menatap ke kanan ke kiri begitu Cla menatapnya. Ia terlihat bingung sejenak sebelum membalas tatapan Cla percaya diri. "Kita masih sekolah, Cla!"

When We Are Young : Al & Cla (Young Marriage) [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang