Jika sudah berada di tengah pertarungan, jangan pernah untuk mundur. Hanya pengecutlah yang mengatakan "Meyerah."
-author-
Sebelum mulai baca, alangkah baiknya menekan tanda bintang ya guyss. Plisss. Makasihhh. Selamat halu!
Tasya, Angel, Christin, Ardia, Davina, dan Aska, mendudukan bokongnya di cafe dekat sekolah. Baru lima belas menit mereka duduk disana sembari menunggu coffe.
Bel pulang sekolah sudah berdering sejak dua puluh menit yang lalu. Tasya tidak langsung pulang. Dia masih memikirkan kejadian yang lalu.
Ishh gilaa anjir Noel meluk Hanna.
Sumpaah gue nggak rela
Eh tapi gue kan bukan siapa-siapanya dia.
Saudara, nggak nganggep
Shitt aahkk
Semuaa gara-gara Hanna, gue mau benci dia!
Tapi nggak bisa.
Cewek itu terlalu baik, pluss cantik pluss glowing kayak pantat panci yang ada di dapur gue.
Angel melirik ke Tasya yang sedari tadi melamun sambil menopang kepalanya dengan kedua tangannya. Dia menaikan salah satu alisnya karena bingung dengan keadaan yang sedang dihadapi sahabatnya.
Haruss ngapain nih biar Tasya ceria?.
"Tass lo kenapa sih?" tanya Christin yang duduk di ujung pinggir meja. "lemes aja lo dari tadi pas bel masuk sekolah, sampe pulang."
Christin tak tahu keadaan yang Tasya hadapi tadi pagi karena dia belum datang ke sekolah.
"Tasyaa nggak papa kok Chris" ujar Tasya. Cewek itu menmejam kan kedua matanya sambil mencengkram kepalanya. Cewek itu sedang menenangkan pikirannya yang sedang campur aduk sekarang.
"Pala lo nggak papa. Udah jelas-jelas murung dari tadi" ujar Christin sambil menyeringai. Dajkal, malah menyeringai.
"Ngell jelasin Ngel, Tasya mau tiduran ah bentar, nanti kalo ada tante tante glowing nganterin kopi, bangunin" jawab tasya. Cewek itu meletakan kepalanya di meja. Sedangkan Aska yang sedari tadi duduk di depannya, hanya kebingungan. Tumben banget nih bocah.
"Hah? Tante-tante glowing gimana?" tanya Davina. Cewek itu duduk tepat di samping tubuh Aska.
"ituu yang mbak-mbak nganterin kopi. Kan udah tante-tante. Tapi masih glowing" ujar Tasya sambil memejamkan matanya, dan menenggelamkan kepalanya diantara kedua tangan yang tertekuk di atas meja, untuk dijadikan bantalan kepalanya.
"astagfirullah kamu ini berdosa banget" ujar Aska
"kamu jangan solimi" sahut Ardia
"solimi-solimi, solehah!" sambung Davina.
"hehh diem lo pada jubaedah! Angelie Chrisye yang cantik nya natural dari alam mau cerita" ujar Christin sembari menatap tajam ketiga wanita yang terduduk di hadapannya. Christin, Angel, dan Tasya duduk satu baris. Sedangkan Aska, Davina, dan Ardia duduk di hadapannya.
"yaudah ceritaa, penasaran gue" ujar Ardia.
"gibah mode on" ujar Davina. Angel langsung menceritakan sedetailnya tanpa ada yang terlewatkan. Cewek itu suka sekali bercerita. Kalau sudah cerita, pasti bakal blak-blakan. Dibalik sikap dinginnya, terdapat sikap yang hangat. Semua yang mendengar perkataan Angel langsung membelakkan kedua matanya. Impressive.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Step Brother
Romance"Tasya, papah mau menikah lagi engga papa kan?" ucap Reyno, papah nya Tasya, Tasya hanya mengangguk dan tersenyum. Reyno sudah bercerai sejak tiga tahun lalu. "Noel, bunda di lamar Reyno, boleh ya bunda menikah lagi" ucapan Elena, bundanya Noel memb...