(9) Teman rasa pacar

776 232 44
                                    

Ditakdirkan dekat, belum tentu berakhir terikat

-aksara remaja-

Hari ini adalah hari pemilihan ketua osis. Angel mencalonkan dirinya sebagai kandidat ketua osis SMA Phoenix pada nomor urut tiga. Bukan Angel namanya jika tidak ikut serta pemilihan ini. Wanita itu memang suka sekali bersosialisasi di sekolahnya. Selain dingin dan cuek, Dia memiliki sikap kepemimpinan yang tinggi. Jika dia terpilih sebagai ketua osis SMA Phoenix, dijamin semua masalah yang ada di SMA itu akan cepat selesai.

"Ayoo semuanya pilih nomor urut tiga, kalo pilih nomor tiga, gratis foto dari kita semua" ujar Alenta berteriak di depan kelasnya. Para siswi banyak yang berkerumun di sana, karena jika memilih nomor tiga, mereka bisa berfoto dengan Noel, Alenta, Xavier, Ridwan, Alvino, dan Zain. Circle cowok paling ganteng plus famous di SMA Phoenix.

Berbondong-bondong siswi mengantri. Sebenarnya mereka memang sudah berniat memilih Angel, namun kesempatan berfoto dengan cowok tampan ini tak akan pernah mereka lewatkan.

Angel dan Aska berjalan menuju cowok yang tengah berteriak-teriak di depan kelas nya sendiri. Di sana juga ada sahabatnya yang berusaha keluar dari kerumunan wanita-wanita yang mengerubungi pria itu. Noel sangat kesal pada Alenta, lantaran dia memaksa Noel untuk berfoto bersama wanita-wanita SMA Phoenix.

"apa-apaan sih Alenta ini?" tanya Angel pada Tasya yang sudah berhasil keluar kerumunan. Tasya DKK sangat kepanasan di sana. Mereka memutuskan untuk berpindah ke kantin. Sekarang masih jam istirahat kedua. Jadi waktu istirahat lebih banyak di bandingkan istirahat pertama.

Ke enam wanita cantik itu mendudukan bokongnya di kursi tengah-tengah kantin. Biasanya mereka kebagian tempat di pojokan untuk makan, namun sekarang tidak. Para siswi masih sibuk mengerubungi Alenta DKK di depan kelasnya.

"eh sumpah ini tuh sepi banget" ujar Aska lebay.

"iyaaa anjir, biasanya rame parah, sampe kita harus duduk mojok" sambung Ardia.

"sering-sering aja tuh cowok-cowok begini. Jadi kita selalu kedapetan kursi deh ehehehehehe" ucap Christin. "enak soalnya kalo sepi."

"Tasya mau mesen makanan, pada mau nitip apa?" tanya Tasya sambil beranjak dari duduknya.

"mie ayam aja semua, biar gampang" ujar Davina. "terus minumannya es teh anget."

"Davina kamu pinter banget sih, mana ada esteh anget sayang" ujar Aska sambil mencubit kedua pipi Davina yang terduduk di sampingnya.

"eeh maksudnya Es teh aja" sambung Davina meralat kata-katanya.

"okee udah semua, Ayo Ngel kita pesen" ujar Tasya sambil menarik lengan Angel. Angel menuruti perintahnya. Dia langsung berdiri dan berjalan menuju stan mie ayam mang ujang.

"mang, Mie ayam nya enam mangkok, sama es teh nya enam gelas" ujar Angel pada mang Ujang.

"siaap neng, di tunggu ya, nanti mamang anterin" ujar mang ujang sambil mengacungkan kedua jempolnya ke udara. Tasya dan Angel balik lagi ke tempat mereka duduk. Ke enam cewek itu sedang bergibah sembari menunggu makanannya datang. Tiada hari tanpa gibah bagi mereka. Padahal dosa, tapi enak, ah sudahlah.

"hai sayang, I'm coming" sapa seorang pria pada Angel. Pria itu dan teman-temannya kelihatan kelelahan dan berkeringat karena habis melakukan sesi foto dengan para wanita-wanita genit. 

"jangan panggil gue begitu, gue bukan siapa-siapa lo, temen aja bukan" ucap Angel ketus, sangat ketus.

  Busedd jlep banget ga si. Pikir Alenta.

Married With Step Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang