(15) Tembok

663 209 357
                                    

Raga mu memang sedekat nadi. Namun hati mu sejauh matahari

-Tasya-

Sebelum membaca, aku minta vote nya ya. Itu tanda penghargaan buat aku. Makasih banyak yang udah ninggalin jejak di cerita ku. Jangan jadi siders yaa!

_____________

Tasya mendudukan bokongnya di kasur. Cewek itu masih berpikir apakah Noel masih memiliki perasaaan pada mantan nya? Memang terdengar klise. Namun perasaan orang tidak ada yang bisa menebak. Hanya tuhan dan diri sendiri yang tahu.

Noel demen nggak sih sama Hanna.

Ahh ilahh. Pusing gue.

Astagfirullah sabar.

Nggak mungkin dia masih suka.

Ett tapi mungkin, soalnya Hanna cantik.

Aaahhh bingung.

Tenangg Tasyaa, tenangg, jangan panikk.

Cewek itu sibuk bergulat dengan pikirannya sendiri. Dia masih tak habis pikir karena Noel memeluk Hanna. Cewek itu tak pernah melihat Noel sangat hangat pada wanita. Bahkan setelah tinggal bersama. Tasya tak pernah melihat Noel bersikap baik padanya.

Jangankan bersikap baik atau ramah. Tersenyum saja jarang. Mungkin tidak pernah. Dirinya masih tak habis pikir dengan Noel. Bisa-bisanya memeluk Hanna. 

Namun yang membuat dia sadar adalah. Dirinya bukan siapa-siapa, dan bahkan hanya saudara tiri, nggak lebih. Perasaan Tasya pasti akan selalu bertepuk sebelah tangan. Dan tidak mungkin juga dirinya bisa menikah dengan Noel. Apakah bisa? entahlah. Jodoh nggak ada yang tau.

Sebenarnya Noel dan Tasya bisa menikah, karena tidak ada hubungan darah. Namun Tasya sadar dengan umurnya. dan yang membuatnya tertampar kenyataan adalah. NOEL TAK MENYUKAINYA.

Ternyata tembok bisa romantis jugaa ya.

Coba gue di posisi Hanna, udah meninggoy.

Hehh nggak usah ngadi-ngadi deh.

Aaah ya allah, rasa nya seperti menjadi ironmen.

Tapi kalo pacaran kan dosaa, aahh terobos aja lah.

Ehh kalo nikah sama Noel gimanaa ya, bisa nikahh, Noel kan mandiri, udah cocok jadi suami, punya perusahaan sendiri walau masih SMA.

Warisan bokapnya.

Tapii guee nggak mandang hartaaa kok.

Issh apaan sih guee.

Tasya masih melamun diujung ranjangnya. Pikiran cewek itu benar-benar kacau saat ini. Cewek itu langsung menghempaskan dirinya ke kasur dan menatap ke langit-langit kamar.

Ck, udahlah nggak usah dipikirin.

Tenang Tass, nggak usah di pikirin.

Astagfirullah nggak bisaa.

Dia berusaha tidak memikirkannya, namun tidak bisa. Kedua kakinya menganntung di ujung kasur, sedangkan tangan kanannya menutupi daerah mata. Cewek itu memejamkan matanya dan mencoba menteralkan pikirannya sejenak.

"Tass." panggil seorang cowok dengan suara berat dari luar kamar Tasya. Cewek itu tak menghiraukan suara Noel yang memanggilnya tadi.

Tok tok tok

Married With Step Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang