(6) Bukan cewek murahan

905 278 66
                                    

jangan mudah percaya pada laki-laki, terutama playboy, dasar buaya, kata-kata manis doang, ngelakuinnya kagak. 

-Angel-

Noel membasuh wajahnya dengan air agar rasa gugupnya hilang saat bertemu dengan Reyno. "pokoknya gue harus sopan, gue ga boleh kecewain bunda gue" ucap Noel pada cermin yang tertempel di dinding atas wastafel. Dia menarik nafasnya lalu menghembuskan nya, dan berjalan menuju ruang tamu.

Dia melihat seorang wanita duduk di samping Elena sedang mengobrol. 'kayaknya ga asing sama tuh cewek' pikir Noel. Dia langsung berjalan mendekati ruang tamu. "Tasyaa?!" ucapnya berada di ambang pintu. Dia sangat terkejut dengan kehadiran Tasya.

"No...No...NOELLL?!!!!" ucap Tasya tak kalah terkejut. Kedua orang itu saling tatap menatap. Mereka tidak tahu harus berkata apa lagi. Apakah ini yang namanya takdir? Ah sudahlah.

"kalian udah saling kenal?" ucap Reyno sambil mengerutkan keningnya. Sedangkan Elena masih tertegun diam. Dia pikir Noel dan Tasya tak saling kenal. "Noel temen sekalas Tasya pah" jawab Tasya. "Tasya duduk di depannya Noel."

Kedua mata Elena dan Reyno langsung membulat. Bisa-bisanya mereka tak kepikiran jika Tasya dan Noel sekelas. "baguss dong, jadi kalian udah biasa" jawab Elena. Noel langsung mendudukan bokokngnya di sofa, tepatnya di sebelah Reyno. Dia memberi salam pada pria itu. Noel dan Tasya tak saling bicara. Mereka masih shok dengan keadaan saat ini. Bisa-bisanya Noel menjadi saudara tiri wanita yang dia cap sebagai pengganggu hidupnya. Tasya tidak bisa berkata-kata lagi. Dia bingung. Bisa-bisanya orang yang dia sukai dari lama, akan menjadi saudara tiri baginya. Tapi Tasya juga senang karena Noel akan memiliki banyak waktu untuk nya.

"bunda, sama om ngobrol aja dulu. Noel mau ngomong di luar sama Tasya." ucap Noel sambil menarik tangan Tasya keluar. Tasya tersipu karena di gandeng oleh Noel. "Gausa senyum-senyum lo" tegas Noel yang masih menarik tangan Tasya menuju pintu keluar.

GALAK BANGET ANJIR NIH ORANG, UNTUNG GANTENG .

TAPII TASYA MAU JADI STEP SISTERNYA DIA, AHH RASANYA SEPERTI MENJADI IRONMEN, ADUH TASYA NABER, GIMANA NIH, TAHAN DULU DEH.  Tasya bergelut dengan pikirannya sendiri.

Mereka berdua berjalan menuju taman yang ada di dekat rumah Noel. Mereka berjalan mengelilingi taman yang gelap, hanya ada cahaya yang menyala dari lampu taman. "duduk situ" tunjuk Noel ke arah kursi kayu berwarna coklat. Tasya mendudukan bokongnya di kursi itu, begitu juga dengan Noel. Dia mendudukan bokongnya tepat di samping wanita imut yang sedang tersenyum-senyum seperti orang gila.

OH MAY GAT. DUDUK DI SAMPING ANAK PALING POPULERR. FIKS MAO MENINGGAL...

MAMAA TASYA MAO NYUSUL MAMA KE SURGA. OMAIGAT GANTENG BANGET

TAHANN TASYA, LO HARUSS NATURAL. POKOKNYA JANGAN LEBAY

ADUHH GUE GA BISA, GUE NABER.

(Fyi Tasya kalo bergelut sama pikirannya ngomongnya pake LO GUE yaa, tapi sama yang lain enggak.)

AAHH NABER, MAU PIPIS, ADUHH KENTUT DAH, NGGAK NGGAK. GUEE TAHAN. HARUS!

"Lo setuju ga sih, kalo mereka nikah?" tanya Noel membuka obrolan. Dia menatap wajah wanita yang terduduk tepat di sampingnya. Tasya mengangkat wajahnya dan menatap wajah Noel. Mata mereka saling bertemu satu sama lain. Anjirr ganteng banget. Baru kali ini Tasya liat Noel sedekat ini. Pikir nya. "eummm, Tasya sih setuju aja No. Yang penting papah bahagia" jawab Tasya. "emangnya kamu ga setuju?."

"gatau gue, pusing, nggak sudi gue jadi saudara tiri lo" balas Noel sambil memijat kepalanya.

"emang kenapa? Noel malu jadi saudara tirinya Tasya?" tanya Tasya dengan wajah lesu.

Married With Step Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang