(3) Dihukum

1K 358 127
                                    


janga menyia-nyiakan orang yang menyayangi mu lebih dari apapun, jika dia pergi, kamu akan merasakan betapa pentinggnya dia bagi hidup mu

_________________________________________


"Papah, Tasya pulang," ucap Tasya sambil membuka pintu besar berwarna putih. Dia masuk ke rumahnya yang elegan dan modern bernuansa putih bersih. Semua barang-barangnya tidak norak, tetapi lebih ke arah modern.

"Ehh udah pulang, kok malem sih pulangnya? Dari mana aja?" tanya Reyno, papah nya Tasya sambil mengusap pucuk kepala Tasya.

"Tadi dari mall," jawab Tasya sambil mencium punggung tangan Reyno.

"Dari mall sama siapa? Pacar ya?" goda Reyno

"Isshh apa sih papah, Tasya gapunya pacar tau," balas Tasya dengan wajah tersipu malu.

"Yhaa terus sama siapa dong?" tanya Reyno lagi. Pria itu masih penasaran.

"Sama sahabat aku paah," jawab Tasya dengan wajah cemberut.

"Kamu pulang di anter cowo tadi. Papah liat dari jendela kamar, kenalin dong ke papah, pacar kamu kan?" Ucap Reyno sambil menaik turunkan kedua alisnya. Tasya langsung mengerutkan keningnya.

Pacar?.

"Bukaann papah, itu temen Tasya, tadi dia tuh udah anterin Tasya, terus jemput Tasya lagi pas mau pulang," jelas Tasya sambil memukul-mukul lengan Reyno. "Dia tuh baik banget pah. Tasya ga ngerti lagi, terus ganteng lagi," sambung Tasya semangat.

"Siapa tuh namanya?" tanya Reyno sambil tersenyum smirk. Dia mengangkat sebelah alisnya.

Wah pasti pacarnya nih.

"Namanya Alenta. Temen sekelas Tasya, sebenernya dia anak bandel, tapi baik ke Tasya" balas Tasya sambil tersenyum girang.

"Pacar kamu ya?"

"Bukaannn papaah ish!" balas Tasya dengan oktaf di naikan. "Dah ah Tasya mau ke kamar, Tasya capek, good night papa," sambungnya sambil mencium sebelah pipi kanan Reyno dan langsung berlari ke kamar tidurnya. Tasya tinggal bertiga di rumah besar itu. Reyno, Tasya, dan pembantunya yang bernama Ina. Biasa di panggil bi Ina.

Brugg

Tasya melemparkan tubuhnya ke kasur berukuran king size berwarna pink. Dia masih memakai seragam sekolahnya. Kamar tidurnya bernuansa pink dan gambar hello kitty bertebar dimana-mana. Bisa di bilang seperti kamar tidur anak SD.

Dia suka sekali dengan Hello kitty, jadi dia memakai tema hello kitty untuk dekorasi kamarnya.

Di kasurnya terdapat banyak sekali boneka hello kitty. Mulai dari ukuran yang terbesar sampai ukuran yang terkecil.

"Coba aja Tasya suka nya sama Alenta, pasti ga perlu repot-repot ngejar Alenta," ucap Tasya pada diri sendiri sambil menatap langit-langit kamar yang ber cat pink dan terdapat stiker bintang-bintang glow in the dark tertempel disana. Dia terus menerawang ke langait-langit kamarnya, terkadang berkhayal, terkadang berpikir, melamun.

"Alenta baik banget sih, ga ngerti lagi, terus ganteng lagi, hmpphh tapi sayangnya playboy. Pasti banyak banget mantannya," kata Tasya sambil mmbentangkan kedua tangannya di kasur.

"Andaikan sifatnya Noel seramah Alenta. Pasti Tasya gampang dapetin dia, sikap Noel di parkiran tadi kasar banget sih, tapi kenapa Tasya makin suka sama dia ya, ah udah lah," sambungnya. Tasya berbicara sendiri sambil menatap langit-langit. Dia merasakan suasana hening di kamar tidurnya. Hanya ada terpaan angin dari AC yang tertempel di tembok dan suara blower AC yang sedikit terdengar dari luar kamar.

Married With Step Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang