(18) Malam minggu

595 231 301
                                    

"Kalian kalo malam mingguan di rumah ya? Kasian. Sama kok aku juga :)"

-Tasya-

Sebelum membaca part ini. Aku minta vote nya yaa. Satu vote kalian sangat berharga. Seriuss dah ga boong.

__________________________

Noel langsung membawa Hanna kedalam rumah. Cowok itu menggendongnya dengan erat. Lalu cowok itu meletakan Hanna di sofa besar berwarna abu-abu, letak nya di ruang tamu.

"Hanna kenapa?." tanya Tasya karena melihat kaki Hanna sedikit bengkak. Kemudian dia mendudukan bokongnya tepat di samping Hanna. Noel sedang mengambil munyak urut. Sedangkan yang lainnya masih bearada di ruang santai sambil menikmati snack yang tadi Tasya berikan.

"Tadi aku pake sepatu high hells. Nah terus patah hells nya, aku jadi keseleo deh. Untung ada Noel. Dia langsung gendong aku." ujar Hanna sambil tersenyum. Sedangkan wajah Tasya menjadi sedih. Antara sedih khawatir dan sedih cemburu

"Kalo nggak ada Noel. Bisa-bisa kamu jalan sambil pincang. Kan ga enak." ujar Tasya dengan menampilkan senyuman sendu. Tapi di mata Hanna, cewek itu tersenyum sangat ramah, seakan tak menyimpan luka. 

"Iyaa, alhamdulillah ada Noel hahaha." jawab Hanna.

Noel telah kembali dengan kotak P3K nya. Dia meletakan kotak itu di meja, lalu mengambil minyak urut. Lalu cowok itu menuangkan minyak urutnya di tangan. Cowok itu menarik kaki Hanna yang keseleo, meletakannya di atas pahannya. Kini posisi cowok itu sedang berjongkok, dengan kaki Hanna di paha kananya.

"Tahan ya, ini pasti sakit." ujar Noel sambil memegang kaki Hanna.

Hanna menganguk. Noel langsung mulai mengeurut kaki nya yang keseleo, sedangkan Hanna menahan rasa sakitnya. Tasya hanya memperhatikan dari sofa. Cewek itu memperhatikan Noel yang begitu serius memijit kaki Hanna.

Noel menoleh ke arah Hanna sambil tersenyum manis. "sakit gak sih?" tanya nya. Hanna mengangguk, sedangkan Noel hanya tersenyum. "tahan ya."

Tasya dapat melihat dari sorot mata Noel, bahwa cowok itu masih memiliki perasaan dengan mantan pacarnya ini.

Fiks Noel masih suka sama Hanna.

Terus gue gimanaa dong.

Coba aja tatapan Noel buat gue, pasti udah ngejengkang keliling tujuh negara gue.

Tapi buat Hanna sih.

Selama mereka belom jadian, masih ada harapan.

Semangat Tasya!.

Jangan lemah, jangan mau kalah.

Eeh tapi Hanna cantik banget.

Stopp, jangan insecure!.

"Tasy...." ucapan Angel terpotong karena melihat Noel sedang memijat kaki Hanna. Sedangkan Tasya hanya duduk diam di samping Hanna sambil menatap Noel dengan tatapan sendu. "Hanna?!."

"Eh Angel." sapa Hanna sambil tersenyum. Sedangkan Noel hanya menoleh sebentar, dan melanjutkan aktivitasnya.

Karena mendengar teriakan Hanna. Christin, Aska, Davina, dan Ardia, langsung berlari ke arah ruang tamu. Maereka semua membelakan matanya karena melihat Noel sedang memijat Hanna. Mereka semua berjalan menuju sofa besar, dan menempatkan bokongnya disana.

"Lo hanna?." ujar Christin ramah.

"Iyaa" balas Hanna ramah sambil tersenyum.

"Kita belum kenalan nih, nama gue Ardia." sahut Ardia sambil tersenyum.

Married With Step Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang