13💉 Tepian Asa

1.6K 306 9
                                    

|Dokter Jaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|Dokter Jaya

























💊💊💊💊






















Gistara menghela napasnya berulang-ulang, berharap bahwa kepenatan yang mampir ke dalam pikirannya bisa hilang, sejauh ini, Janardana menjadi tersangka utama, yang membuat Gistara balik jungkir mau gila rasanya.

Tingkah lelaki itu sudah melebihi batas, bahkan mengandalkan perasaan yang katanya ‘sudah jatuh cinta’ lantas membuat Gistara gusar dengan perasaannya yang sulit untuk dijabarkan, apakah seharusnya Gistara menyadari keberadaan Janardana, walaupun jauh dari lubuk hatinya, dirinya belum memiliki rasa terhadap Janardana.

Sesaat dengan napas berat, Gistara pun hanya melamun dan mengosongkan pikiran, bahkan waktu satu jam berlalu tanpa disadari setelah shiftnya berakhir. Tak lama, sosok Dera pun masuk ke ruang residen, yang bahkan Gistara tidak menyadari kedatangannya, Dera berjalan menuju mejanya, lalu menoleh sejenak ke arah Gistara yang mejanya tersekat meja milik Janu. Sembari melepas kaca matanya, Dera terus mengamati Gistara yang duduk termenung dengan tatapan kebawah, seakan wajahnya menurun akibat beban berat berada ditengkuknya.

Sejatinya, Dera tidak perlu peduli seperti sebelum-sebelumnya, namun entah kenapa, untuk saat ini, Dera sangat ingin peduli, tanpa berpikir panjang, Dera pun menghampiri Gistara dan menarik kursi milik Janu untuk ditempatkan dihadapan meja Gistara.

Lalu duduk dengan seringai lembut, mata Dera dengan ketajamannya menyoroti Gistara. “Lo lagi ada masalah?”

Barulah Gistara mengangkat wajahnya, menatap manusia yang bersuara didepannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Barulah Gistara mengangkat wajahnya, menatap manusia yang bersuara didepannya. “Dera.”

“Lo lagi ada masalah? Akhir-akhir ini lo murung mulu, nggak baik buat kerjaan lo.”

Gistara tersenyum sedikit lalu menghempaskan napas melegakan didepan Dera. “Lo pernah nggak sih punya masalah yang sebenarnya nggak terlalu masalah banget, tapi tetap aja jadi pikiran.”

Dera terdiam sesaat, lalu mengarahkan matanya keatas tanda ia meresapi pertanyaan Gistara. “Pernah, namanya juga manusia bakalan punya masalah sekalipun itu bukan masalah besar.”

RESIDEN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang