|Dokter Jihan
💊💊💊💊
Dera yang sudah menyelesaikan shifnya pun, malam ini enggan pulang, ia lebih memilih menghabiskan waktunya menemani Kartika yang sedang ditinggalkan kedua orangnya yang memiliki urusan, singkatnya Dera mengajukan diri yang menjaga Kartika.Dengan tatapan kosong Dera memandang Kartika yang tak kunjung sadar dari koma, sesekali Dera mengusap wajah letihnya dengan lemas.
Mungkin sebagian orang berasumsi tentang kedekatan Dera dan Kartika yang memiliki hubungan dimasa lalu, dan bagi Dera, Kartika satu-satunya orang yang sangat dipercaya.
Orang yang bisa ia anggap akrab setelah Janardana. Dera memang tipikal yang sulit bergaul, walaupun dulu dirinya sosok ramah dan ceria. Namun tetap saja, membangun kedekatan dengan orang lain, Dera bukan ahlinya.
“Lo tahu Janardana kan? Orang yang beberapa kali gue ceritain ke lo, sekarang gue sama dia kerja dirumah sakit yang sama, dari awal harusnya gue sadar untuk tidak kerja disini, karena pada akhirnya gue bakalan jadi satu sama dia, tapi nggak tahu kenapa, gue menyakinkan diri sendiri buat kerja disini,” curah Dera pada Kartika dengan meraih tangan gadis yang tak sadarkan diri itu dengan lembut.
“Kar, mendadak aja, gue memikirkan orang yang sebelumnya nggak pernah gue pikirkan gara-gara Janardana, seseorang yang sangat gue nggak suka kehadirannya karena bising, kasih tahu gue, kalau gue itu hanya khawatir dengan Janardana, bukan ke orang itu.”
Janu yang sebetulnya didepan pintu kamar Kartika hanya diam mematung, saat dirinya ingin mengecek kondisi gadis itu disaat jam tugasnya, mendadak mengurungkan diri masuk ruangan setelah dengan jelas mendengar semua yang dikatakan Dera.
Janu hanya bisa menghela napas dan memilih berkeliling di lain ruangan agar tidak mengganggu suasana hati Dera yang sedang bersama Kartika.
💊💊💊💊
Pagi ini Janardana disambut bahagia oleh keadaan, terlihat kontras saat sarapan bersama keluarga besarnya di rumah. Sesekali sang ibu hanya melirik keheranan melihat putra semata wayangnya melahab makanan dengan wajah riang.
“Jadi, apa pekerjaan mu lancar? Sebelumnya kamu mengutuk mama karena memaksamu bekerja dirumah sakit sendiri, katamu menumpang di medical intenational sanserkerta lebih enak,” ujar Kaira, ibu Janardana dengan lagat anggun layaknya sosialita kolongmerat.
“Karena dirumah sakit ada ayah, jadi itu lebih mudah,” tutur Janardana untuk ayah tirinya, Seno, yang tampak merespon dengan senyum tenang.
Sang kakek yang hanya diam sedari tadi juga memperhatikan air wajah Janardana yang sangat bahagia. “Apa kamu sedang jatuh cinta?” celetuk kakek.
KAMU SEDANG MEMBACA
RESIDEN ✔
FanficGistara Lembayung Wedanta, residen spesialis saraf tahun ketiga, mengalami cinta bertepuk sebelah tangan selama 7 tahun, hingga bertemu sosok yang menyuruhnya berhenti mencintai orang yang mengabaikannya selama 7 tahun. Seluk beluk dunia medis dan j...