|Dokter Renja
💊💊💊
Sebelum berangkat ke rumah sakit, Gistara menyempatkan diri mengunjungi Senandhika, dikamarnya yang sedang melukis, sang adik sibuk menuangkan cat warna pada kanvas karena akan diadakan pameran yang diikutinya.
“Sen,” panggil Gistara setelah membuka pintu kamar, Senandhika yang baru saja menuangkan beberapa warna cat dari botolnya pun menoleh.
“Ya Kak?”
“Jangan terlalu capek ya? Banyakin istirahat dan minum obat.”
Senandhika mengangguk. “Iya, santai aja, aku gapapa kok, kalau nggak enak dibadan, aku langsung hubungin Kakak.”
Gistara mengacungkan jempolnya. “Sip, kalau gitu kakak yang cantik ini berangkat kerja dulu ya.”
“Hati-hati, titip salam buat Kak Janardana ya.”
“Siap.”
Gistara pun keluar dari rumahnya, saat akan menaiki motor pochnya, ia melihat sosok Dera berdiri didepan gerbang rumah yang sudah terbuka. Mau tidak mau Gistara turun dari motonya dan menghampiri lelaki itu.
“Dera?”
“Jadwal operasi jam berapa?”
“Jam 9, masih satu jam lagi, kenapa?”
Dera menggaruk pelipisnya asal dan tampak canggung sendiri. “Depan kompleks ada kafe baru, katanya Renja, enak. Lo mau nggak?”
“Lo nggak lagi kemasukan mimi peri kan? Kok tumben?”
Dera melirik ke kanan untuk menyingkirkan rasa malunya, dan Gistara sudah terlanjur tertawa. “Gapapa, pengen aja.”
“Oke, gue mau, traktir gue minuman paling mahal ya?”
Dera tersenyum lalu mengangguk. “Oke.”
Keduanya menuju kafe dengan kendaraan masing-masing, dan seperti keinginan Gistara, Dera pun membelikan minuman paling mahal dengan toping banyak.
“Biasanya tuh, kafe bukanya siang, kok bisa sepagi ini udah buka,” kata Gistara setelah Dera duduk dibangku hadapannya sehabis memesan minuman.
“Mau jadi kafe yang berbeda, lagian tutupnya nggak sampai malam, makanya Renja sering beli disini kalau shift pagi.”
Gistara mengangguk, dan minuman yang dipesankan sudah diantarkan, setidaknya butuh lima menit untuk hening karena keduanya menikmati minumannya.
“So, ada apa lo tiba-tiba traktir gue minum?” tanya Gistara. Sebelum menjawab Dera berdaham kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
RESIDEN ✔
Fiksi PenggemarGistara Lembayung Wedanta, residen spesialis saraf tahun ketiga, mengalami cinta bertepuk sebelah tangan selama 7 tahun, hingga bertemu sosok yang menyuruhnya berhenti mencintai orang yang mengabaikannya selama 7 tahun. Seluk beluk dunia medis dan j...