|Dokter Kavi
💊💊💊💊
Dera tak bisa tidur, matanya memilih terjaga, sembari membiarkan kepalanya memikirkan Gistara, yang menangis karena ucapannya.Dera pun meraih ponsel di atas nakas, untuk mengirim pesan ke Gistara, yang sebetulnya nomor ponselnya tidak ia simpan, dan memilih mencari nomor gadis itu di grup residen.
Dera sudah mengetik banyak namun sigap dihapus dan memilih melemparkan ponselnya sembarang ke sisi ranjang.
Tak lama kemudian, pintu kamarnya terketuk dengan pelan.
“Ya?” sahut Dera.
“Gue Kak, boleh masuk nggak?”
“Oh iya, masuk aja.” Dera pun bangkit dari rebahnya dan duduk tegap diatas ranjang menyambut sang adik yang masuk kekamarnya. Renja.
“Kak, gue mendadak nerves nih besok hari pertama residen, tipsnya apa biar nggak gugup?” tanya Renja yang sudah duduk di kursi belajar Dera.
“Tipsnya harus cekatan.”
“Terus?”
“Udah itu doang. Cekatan, hari pertama lo bakalan di tugaskan di IGD.”
“Ada dokter killer nggak yang harus di hindari?” Renja memasang wajah cemas, namun Dera menahan senyumnya karena justru adiknya terlihat lucu.
“Ada Ren.”
“Siapa Kak?”
“Gue Ren.”
“Serius!!! Ah bikin kesel aja!” Renja hampir saja melayangkan pukulan dari tangan yang sudah ia kepal, namun Dera keburu tertawa keras sampai telantang di kasur membuat Renja hanya menimbun kekesalan.
Jujur saja, hanya ada dua alasan yang membuat Dera bisa bahagia dan tertawa puas, yaitu sang adik dan Kartika. Akan tetapi untuk saat ini Renja alasan satu-satunya ia bisa tertawa sembari menggodanya.
“Besok mau berangkat bareng?” tawar Dera.
“Nggak, gue bareng sama teman gue Kak.”
KAMU SEDANG MEMBACA
RESIDEN ✔
FanfictionGistara Lembayung Wedanta, residen spesialis saraf tahun ketiga, mengalami cinta bertepuk sebelah tangan selama 7 tahun, hingga bertemu sosok yang menyuruhnya berhenti mencintai orang yang mengabaikannya selama 7 tahun. Seluk beluk dunia medis dan j...