02💉 Ruang 27

2.6K 415 12
                                    

|Dokter Dera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|Dokter Dera

































💊💊💊💊
































Sebagian orang berpendapat bahwa seorang Yasa Nawasena adalah sosok yang menakutkan, karena sorot mata yang setajam elang, perawakan kekar dan wajah dingin. Namun semua itu hanya akan menjadi kejutan saat Yasa tersenyum, dan pula memasang wajah sedih, seperti saat ini, ia sedang meratapi pasiennya yang berusia 7 bulan, mengidap Necrotizing Enterocolitis, membuat Yasa begitu sensitif, karena keadaanya semakin buruk dari hari-hari sebelumnya.

[Necrotizing Enterocolitis ; peradangan usus besar dan usus halus pada bayi]

Sasmi yang baru saja berkeliling, melewati PICU dengan membawa sekaleng minuman mineral yang belum ia minum. Sasmi pun mendekat, menatap Yasa yang kesedihan dan menyodorkan minumnya.

[PICU ; Pediatric Intensive Care Unit, untuk pasien anak-anak berusia diatas satu bulan]

"Minum ini biar lega pikiran lo." Yasa tersenyum tipis, menenggelamkan raut sedihnya sedikit, lalu menerima minuman dari Sasmi. "Siapa namanya?" Sasmi berdiri tegap melihat pasien mungil itu dari kaca lebar diluar ruangan.

"Taro, unik, mamanya bilang dulu sewaktu hamil ngidam ngemilin snack taro, makanya dikasih nama itu."

"Ah, ibu jaman sekarang, milih nama aja nggak ada filosofinya."

"Tapi cocok kok, lihat tuh, keliatan cakep banget."

Sasmi menoleh, mendapati Yasa menggengam erat kaleng minuman lalu matanya berbinar-binar seperti panda yang menggemaskan saat melihat bayi yang terlelap dengan perlengkapan medis menyerubungi tubuhnya. "Yas..."

"Hmmm."

"Kenapa lo milih spesialis anak?" Pertanyaan Sasmi membuat Yasa menoleh lambat sembari menghapus senyum tipis yang ia berikan untuk Taro. "Kenapa nggak saraf, atau penyakit dalam," tambah Sasmi, sebelum Yasa menjawab.

"Gue punya adik, dulunya, adik gue hanya bertahan lima bulan di dunia, karena Hirschprung, dokter-dokter tidak bisa menyelamatkannya, dan hanya berakhir dengan permintaan maaf, waktu itu gue masih SMP, gue nggak paham medis, tapi kenapa, hanya feses yang nggak mau keluar, membuat adik gue meninggal, sejak itu gue pengen jadi spesialis anak, menyelamatkan mereka-mereka yang baru terlahir ke dunia untuk tetap bisa menikmati hidup, dan sekarang Taro, disana sedang berjuang, dan gue harus berusaha membantunya untuk bertahan."

[Hirschprung ; adalah penyakit yang di hidap bayi karena tidak bisa buang air besar sejak lahir]

Sasmi terenyuh, lama mengenal Yasa sebagai juniornya, baru kali ini ia diberitahu kisah kelam pria itu. Yang sejujurnya Yasa tidak seterbuka ini dengan orang lain selain kawan-kawannya, Gistara, Janu, Tarendra dan Tirta.

RESIDEN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang