04💉 Kutipan

2K 371 11
                                    

|Dokter Tarendra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|Dokter Tarendra


























💊💊💊💊
































Bangun-bangun, Gistara sudah disambut kamar dengan nuasa sepak bola, lambang club sepak bola Real Madrid tercetak luas di dinding yang berhadapan dengan ranjang. Mata Gistara mengerjap berkali-kali lalu bangkit dari rebahnya untuk keluar dari kamar Yasa ini.

Pada akhirnya, setelah semalam teler karena liquid, Yasa lah yang menampung Gistara, karena tidak tega kalau harus tidur di Tropical Tree.

Terlebih Yasa tinggal seorang diri, karena keluarganya tinggal diluar negeri. Baru saja keluar kamar setelah cuci muka, Gistara sudah disambut pesona Yasa memakai apron untuk membuatkan sarapan, sudah layak menjadi suami idaman.

“Gue berani taruhan kalau perempuan yang nantinya nikah sama lo itu dimasa lalu pernah menyelamatkan bangsa ini Yas,” celetuk Gistara sembari menarik kursi meja makan yang letaknya berhadapan dengan dapur.

Yasa menengadah sesaat lalu sibuk menuangkan nasi goreng buatannya dari teplon diatas piring. “Sebuah pujian yang amat sering gue dengar, lo tahu nggak reputasinya jadi residen spesialis anak? Selalu di cap suami idaman semilliar wanita.”

Gistara terkekeh kecil lalu menuangkan air putih digelas untuk di minum. “Ya kalau aja gue nggak buta sama Dera udah pasti diantara Tirta sama Janu, gue bakalan milih lo, Yas.”

“Untung aja ya, lo buta akan Dera, jadinya gue terselamatkan dari perempuan sinting kaya lo.”

“Ya sinting-sinting gini tetap disayang sama lo kan?”

“Beban sih sebenarnya.” Mendengar balasan Yasa, Gistara tertawa keras.

Lalu Yasa membawa dua piring nasi goreng untuk sarapan keduanya, toh Gistara sering menginap di rumah Yasa, atau terkadang di apartemen Janu kalau sedang tidak ingin pulang, salah satu alasannya karena rumahnya bersebalahan dengan Dera membuat perasaan Gistara sensitif.

“Lo bisa disini dulu Gis gapapa, toh gue shif malam.”

“Kenapa? Kesepian ya lo?”

“Ya gue sih membantu lo, daripada lo ketemu Dera di rumah.”

“Hah? Ngapain gue ketemu Dera? Toh rumah sebelahan kalau dia dirumah jarang keluar.”

Yasa berhenti memakan sarapannya dan memilih menatap Gistara yang lahab. “Ya gue sih hanya mengingatkan, untuk sementara lo hindari Dera deh.”

“Kenapa?”

“Lo nggak inget kejadian semalam di Tropical Tree?”

Gistara menyerngitkan dahinya dan menunda suapan selanjutnya. “Kejadian apaan? Emang Dera ke Tropical Tree, gue nggak inget sama sekali, apa gue kebanyakan minum liquid ya?”

RESIDEN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang